Search This Blog

Tuesday, 5 June 2018

KKN KEBANGSAAN 2017 : KONSERVASI LINGKUNGAN SEBAGAI WARISAN UNTUK MASA DEPAN


MELALUI KKN KEBANGSAAN 2017 MAHASISWA KERJA NYATA : KONSERVASI LINGKUNGAN SEBAGAI WARISAN UNTUK MASA DEPAN
Oleh : Nova Santoso
Mahasiswa KKN Kebangsaan 2017 delegasi IAIN Tulungagung

Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan adalah kegiatan memupuk dan memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa dan masyarakat umumnya. Dengan di delegasikan mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, berkumpul seluruh suku bangsa, seluruh keragaman budaya bangsa disatukan dengan Bhineka Tunggal Ika untuk berkarya nyata dalam bingkai Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan (KKNK) tahun 2017.
“Merajut Tali Kebangsaan Melalui Penerapan Program Kedaulatan Pangan, Konservasi Lingkungan Berbasis Pemberdayaan” merupakan tema KKNK tahun 2017. Mahasiswa disebar ke berbagai wilayah di kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo untuk memajukan daerah dengan basis pemberdayaan. Tak kurang dari 60 desa berstatus tertinggal di kabupaten Bone Bolango siap maju bersama mahasiswa kerja nyata.
Desa Botutonu’o merupakan salah satu dari sekian banyak desa tertinggal yang menjadi lahan mahasiswa dalam kuliah kerja nyata kebangsaan 2017. Desa botutonuo terletak di pesisir selatan provinsi Gorontalo, keindahan alamnya menawarkan eksotisme ciptaan Tuhan. Desa botutonu’o juga merupakan desa wisata yang ramai di kunjungi wisatawan baik local maupun nasional. Namun sayangnya, kurangnya sentuhan pembangunan dari pemerintah  membuat potensi desa menjadi sebuah PR bagi generasi muda untuk memajukan desa dengan potensi pariwisata yang amat indah ini.
Penduduk Desa Botutonu’o mayoritas beragama Islam. Didesa ini tersedia tiga masjid untuk  beribadah, namun hanya satu yang mengadakan Taman Baca Al Qur’an (TPA) Sehingga tingkat keaktifan masjid sangat kurang. Sedangkan untuk pendidikan didesa Botutonu’o terdapat dua  Sekolah Dasar. SDN Lima di dusun satu dan SDN sebelas di dusun empat. Untuk mencapai sekolah dasar didusun empat. Kami harus berjalan kaki sejauh empat kilo meter dengan medan terjal dan berbukit. Sedang siswa yang bersekolah di SDN sebelas terhitung dua puluh orang saja dari kelas satu sampai kelas enam. Merupakan perjuangan yang luar biasa bagi staf dan pengajarnya.
Di sector pertanian, masyarakat desa botutonu’o menggunakan sistim shifting cultivation  atau perladangan berpindah-pindah. Wilayah perhutanan yang sangat luas dan penduduknya yang sedikit mendukung system perladangan ini dalam bercocok tanam. Tanah yang ditanami apabila dirasa sudah tidak subur  untuk  ditanami  dan ditinggalkan begitu saja tanpa pengolahan. Tentunya hal ini yang berdampah buruk kedepannya setelah lahan hutan dibabat habis untuk wilayah pertanian.  Program konservasi merupakan program yang harus dilaksanakan warga desa botutonu’o untuk mengembalikan kondisi tanah agar dapat diolah kembali menjadi lahan untuk bercocok tanam.
Selain di tiga sector diatas, terbatasnya teknologi komunikasi yang ada di desa ini menjadi salah satu hal yang perlu perhatian khusus. Ditengah perkembangan kemajuan zaman ini masih terdapat wilayah yang tidak tersentuh teknologi komunikasi lebih khusus jaringan internet.
Masyarakat desa Botutonu’o sangat antusias dengan adanya KKNK 2017. Setiap kegiatan, masyarakat dengan senang hati membantu dan menghadiri satu demi satu kegiatan yang kami lakukan. Tak hanya itu, di tiap akhir pecan, mahasiswa KKNK diajak mengunjungi setiap spot pariwisata di desa ini yang tak lain adalah desa wisata. Jadi sungguh luar biasa pengalaman dapat KKNK 2017 dan bekerjasama dengan masyarakat yang kini terasa menjadi keluarga kami di sini.
Dalam perencanaan kami, KKNK kebangsaan kami fokuskan pada tiga persoalan utama dan tiga persoalan tambahan. Kami ingin memberikan sentuhan dalam beberapa bidang utama yaitu pertanian, pariwisata dan teknologi. Kami sadar kalau kegiatan ini pasti akan memakan waktu yang sangat lama. Sedangkan kami berada Gorontalo hanya selama satu bulan. Maka sangatlah pas apabila KKNK 2017 berbasis pemberdayaan. Dengan harapan setelah kami meninggalkan Gorontalo, semua kegiatan yang kami laksanakan dapat dilanjutkan oleh masyarakat sendiri di Gorontalo.
Dalam bidang pertanian kami berusaha memperbaiki unsure hara yang ada dalam tanah. Dengan memberikan tanaman Leguminase yang mampu memperbaiki tanah secara alami. Tanaman Leguminase memiliki bintil akar yang mampu mengikat nitrogen  dan bekerjasama dengan bakteri rhizobium untuk menyediakan Nitrogen pada tanah bagi tanaman. Namun sayangnya kami sangat kesulitan memperoleh bibit tanaman ini karena di gorontalo sendiri hanya terdapat dua tempat yang menyediakan yaitu di kecamatan suwawa dan didaerah Gandasari. Dari kedua tempat tersebut kami hanya memperoleh sedikit benih sehingga tidak dapat kami bagikan kepada masyarakat melainkan kami berikan kepada beberapa warga yang kami rasa  mampu membudidaya tanaman ini. Tentunya kami berikan pelatihan pelatihan dalam perawatan sampai pembibitan kembali untuk diperbanyak jumlahnya.
Desa Botutonu’o adalah desa wisata yang sangat ramai dikunjungi wisatawan di akhir pekan. Namun jika kita mengunjungi akan terasa berbeda dengan pantai pantai lain. Hal ini karena kondisi pantai yang tidak memiliki spot spot berupa taman bermain atau spot untuk berfoto. Kami mengajak pemuda, karang taruna dan masyarakat untuk berinovasi agar pantai Botutonu’o tidak ketinggalan dengan pantai pantai ternama di Gorontalo. Kami merencanakan mengadakan taman taman dan spot spot berfoto di pantai dengan harapan dapat menambah minat wisatawan mengunjungi pantai desa botutonu’o. tentunya pasti akan berdampak pada pemasukan kas desa dan pendapatan masyarakat yang sebagian besar berpencaharian di sector pariwisata.
Desa Tertinggal masih menjadi status dari desa Botutonu’o. teknologi yang belum terlalu masuk wilayah pedesaan membuat masyarakat kurang mengeksplor potensi desa yang jika kita serius menggarap dapat menjadi emas desa Botutonu’o. kami menargetkan ada jaringan internet masuk desa Botutonu’o dan membuat media media social di Internet untuk mempromosikan keindahan Alam desa Botutonu’o.
Dalam program tambahan kami menitik beratkan pada bidang lingkungan hidup, pendidikan dan program kebangsaan. Lingkungan desa botutonuo sangat panas dan gersang. Sehingga perlu adanya tanaman tanaman penyejuk di sekitar rumah warga. Selain itu, lahan pekarangan dan pelataran yang kosong menjadi salah satu alasan kami membuat program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Kegiatan ini kami harapkan mampu menambah kesejukan di lingkungan penduduk serta menyediakan berbagai kebutuhan pangan masyarakat di desa Botutonu’o. langkah ini kami awali dengan membangun rumah semai bersama warga selanjutnya untuk bercocok tanam benih untuk dibagikan ke seluruh warga desa Botutonu’o. dalam kegiatan ini kami juga membagikan Benih tanaman pangan untuk dibudidaya sendiri oleh masyarakat sehingga masyarakat berperan langsung dalam pembuatan Kawasan Rumah Pangan Lestari ini.
Selanjutnya kami mengadakan Rumah Belajar dengan Strutur Organisasi tetap yang dijalankan sendiri oleh warga desa. Rumah belajar ini memiliki 4 fokus yaitu pendidikan umum, pendidikan agama dan bimbingan konseling serta wawasan kebangsaan. Kegiatan ini selanjutnya murni dilaksanakan oleh pemuda desa tentunya yang memiliki pendidikan diatas rata rata warga desa Botutonu’o.
Sesuai dengan tujuan KKNK sendiri, yakni merajut tali kebangsaan, dalam acara PHBN kami berusaha memberdayakan pemuda dan perangkat desa untuk membuat kegiatan meramaikan hari kemerdekaan Indonesia. Kegiatan seperti ini sudah sangat lama sekali tidak dilaksanakan didesa Botutonu’o. tentunya dapat memudarkan semangan Nasionalisme bangsa jika kegiatan seperti ini dilupakan. Dengan momentum adanya KKNK 2017 kami mencoba menumbuhkan rasa kebangsaan dengan mengisi kegiatan kegiatan yang bermuatan positif bersama pemuda dan masyarakat desa.


Biodata Penulis

Nova Santoso, lahir di Lampung Timur, tanggal 18 Oktober 1996. Mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka di kampus sebagai Sekretaris Dewan Racana. Saya menulis sedikit curahan hati ini dalam Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan 2017 di Provinsi Gorontalo. Semoga sedikit tulisan ini dapat menggambarkan kondisi Indonesia dengan kekayaan alam dan apa yang menjadi kewajiban kita semua sebagai warga Negara yang baik.

No comments:

Post a Comment

MAKALAH KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM / DOWNLOAD MAKALAH

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MI DISUSUN OLEH: ...