Search This Blog

Tuesday 8 January 2019

MAKALAH MANAJEMEN PENGAWASAN PENDIDIKAN / MANAJEMEN PENDIDIKAN


MANAJEMEN PENGAWASAN
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan



PGMI 2-B
SEMESTER 2
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MEI 2015               

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Segala puji dan syukur kami sampaikan kepada Allah SWT atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya. Sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Manajemen Pengawasan” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Sholawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan bimbingan kepada kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang benderang dan penuh berkah.
Dalam penyelesaian makalah ini kami menghadapi cukup banyak rintangan dan selesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu yaitu :
1.      Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah memberi kesempatan untuk belajar di IAIN Tulungagung.
2.      Dr. H. Muwahid Shulhan, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
3.      Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan yang tidak dapat disebutkan satu-satu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini dapat memberi bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.


Tulungagung, Mei 2015


                                                                                                        Penyusun


DAFTAR ISI
Cover  
Kata Pengantar.............................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C.     Tujuan Pembahasan Masalah............................................................. 2
D.    Batasan Masalah................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manajemen Pengawasan.................................................. 3
B.     Maksud dan Tujuan Manajemen Pengawasan................................... 4
C.     Macam-macam Manajemen Pengawasan........................................... 6
D.    Langkah-langkah Menerapkan Manajemen Pengawasan...................8
E.     Cara-cara Pelaksanaan Manajemen Pengawasan............................... 10
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................ 11
B.     Saran.................................................................................................. 12
DAFTAR RUJUKAN................................................................................... 13





BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu pengawasan dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Suatu organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi.
B.  Rumusan Masalah
       Dalam makalah ini, penyusun akan memberikan gambaran mengenai pembahasan-pembahasan tentang pengawasan, antara lain :
1.      Apa pengertian manajemen pengawasan ?
2.      Apa maksud dan tujuan diadakannya manajemen pengawasan?
3.      Apa macam-macam manajemen pengawasan?
4.      Bagaimana langkah-langkah dalam menerapkan manajemen pengawasan?
5.      Bagaimana cara-cara pelaksanaan manajemen pengawasan?
C.  Tujuan  Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian manajemen pengawasan.
2.      Untuk mengetahui maksud dan tujuan manajemen pengawasan.
3.      Untuk mengetahui macam-macam manajemen pengawasan.
4.      Untuk mengetahui langkah-langkah menerapkan manajemen pengawasan.
5.      Untuk mengetahui cara-cara pelaksanaan manajemen pengawasan.

D.  Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang pengertian, maksud dan tujuan, macam-macam, langkah-langkah dan cara-cara dalam manajemen pengawasan.



















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Pengawasan
Berikut merupakan definisi pengawasan menurut para ahli :
1.      Menurut Murdick, pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan, bagaimanapun rumit dan luasnya organisasi.
2.      Menurut Antony, Dearden dan Bedford, pengawasan dimaksudkan untuk memastikan agar anggota organisasi melaksanakan apa yang dikehendaki dengan mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi serta memanfaatkannya untuk mengendalikan organisasi.[1]
3.      Menurut Winardi, pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.
4.      Menurut Basu Swasta, pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan.
5.      Menurut Komaruddin, pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana dan awal untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.[2]
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut dan untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
B.     Maksud dan Tujuan Manajemen Pengawasan.
1.      Maksud Manajemen Pengawasan.
Made Pidarta mengatakan bahwa fungsi manajemen control atau pengawasan harus dilaksanakan dengan maksud:
a.       Agar  perilaku personalia organisasi mengarah ke tujuan organisasi, bukan semata-mata ke tujuan individual mereka masing-masing.
b.      Agar tidak terjadi penyimpangan yang berarti antara perencanaan dengan pelaksanaan.
2.      Tujuan Manajemen Pengawasan
a.       Untuk mengetahui apakah sesuatu kegiatan berjalan sesuai dengan rencana yang digariskan.
b.      Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan dengan instruksi serta asas-asas yang telah ditentukan.
c.       Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan dan kelemahan-kelemahan dalam bekerja.
d.      Untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan efisien.
e.       Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan-kesulitan dan kegagalan ke arah perbaikan.
C.     Macam-macam Manajemen Pengawasan
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
1.      Pengawasan Intern dan Ekstern.[3]
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung. Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi.
2.      Pengawasan Preventif dan Represif.
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal. Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan. Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.
3.      Pengawasan Aktif dan Pasif.
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.
D.    Langkah-langkah Manajemen Pengawasan.
Langkah-langkah proses pengawasan ada empat langkah. Empat langkah tersebut apabila digambarkan sebagai berikut:
1.      Menetapkan Standar.
Kegiatan pengawasan adalah mengukur atau menilai pelaksanaan atau hasil pekerjaan dari para pekerja untuk dapat melakukan pengukuran harus mempunyai alat pengukur (standar). Standar ini adalah mutlak diperlukan yaitu, untuk mengukur atau menilai apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan sasaran-sasaran yang ditentukan (standar) atau tidak. Standar tersebut harus ditetapkan lebih dahulu sebelum para pekerja melaksanakan pekerjaan (tugas-tugasnya) dan para pekerja harus tahu benar ukuran yang dipergunakan untuk menilai pekerjaannya. Karena itu harus dijelaskan sebaik-baiknya kepada para pekerja sebelum melaksanakan pekerjaannya.
2.      Pengukuran Kegiatan.
Agar pengukuran kegiatan dapat dilakukan secara tepat perlu diperhatikan:
a.       Berapa kali (how after) pelaksanaan seharusnya diukur (setiap jam, setiap hari, setiap bulan dan sebagainya).
b.      Dalam bentuk apa (what form) pengukuran akan dilakukan (laporan tertulis, inspeksi visual, melalui telepon).
c.       Siapa (who) yang terlibat pengukuran (manajer, kepala bagian dan sebagainya). Adapun pelaksanaan pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan:
1.      Observasi/inspeksi.
2.      Laporan lisan dan tertulis.
3.      Pengujian/test, mengambil sample.
4.      Metode otomatis.
3.      Membandingkan kegiatan dengan standar.
Dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan-penyimpangan (deviasi). Penyimpangan-penyimpangan di analisa untuk mengetahui mengapa standar tidak dapat dicapai dan mengidentifikasi penyebab-penyebab terjadinya penyimpangan.
4.      Koreksi.
Bila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi, maka tindakan ini harus diambil/dilakukan. Tindakan koreksi mungkin berupa:
a.       Mengubah standar mula-mula (mungkin standar terlalu tinggi atu rendah).
b.      Mengubah pengukuran kegiatan (inspeksi terlalu sering atau kurang, mungkin mengganti sistem pengukuran).
c.       Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan penyimpangan-penyimpangan.
E.     Cara-Cara Pelaksanaan Manajemen Pengawasan.
1.    Peninjauan pribadi (personal inspection, personal observation). Mengawasi dengan meninjau secara pribadi sehingga dapat melihat sendiri pelaksanaan kegiatan.
2.    Interview atau laporan lisan, pengawasan dilakukan dengan mengumpulkan fakta-fakta melalui laporan lisan yang diberikan bawahan.
3.    Laporan tertulis, pengawasan mengenai pertanggung jawaban tentang pelaksanaan kegiatan bawahan sesuai dengan tugas dan wewenangnya kepada atasan yang dilaporkan secara tertulis.
4.     Laporan dan pengawasan kepada hal-hal yang bersifat luar biasa. Sistem atau cara pengawasan dimana pengawasan itu ditujukan kepada soal-soal kekecualian. Jadi, pengawasan dilakukan bila diterima laporan yang menunjukkan adanya peristiwa yang istimewa atau luar biasa.
























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Manajemen pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
2.      Maksud dan tujuan adanya manajemen pengawasan yaitu agar dalam suatu tujuan organisasi bisa berjalan sesuai dengan keinginan dan tidak adanya penyimpangan.
3.      Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan yaitu pengawasan intern ekstern, preventif represif, dan pengawasan aktif pasif.
4.      Menetapkan standar, pengukuran kegiatan, Membandingkan kegiatan dengan standar. 

B.     Saran
1.      Hendaknya untuk para pendidik makalah ini bisa dijadikan sebagai acuan dan tambahan referensi dalam mengajar.
2.      Makalah ini hendaknya dijadikan tambahan dan pengetahuan tentang manajemen pengawasan.








DAFTAR RUJUKAN
Musfirotun Yusuf. 2012. Manajemen Pendidikan Sebuah Pengantar.Pekalongan:STAIN Pekalongan Press.
Manullang. 2009. Dasar-dasar Manajemen.Yoyakarta:University Press.



[1] Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan Sebuah Pengantar, (Pekalongan : STAIN Pekalongan Press, 2012), hlm. 87.
[2] http://cupitakyt/materi-materi-manajemen-pengawasan.htm.
[3] Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Yoyakarta:University Press.2009), hlm.28


No comments:

Post a Comment

MAKALAH KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM / DOWNLOAD MAKALAH

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MI DISUSUN OLEH: ...