MANAJEMEN KELAS
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Manajemen Pendiikan”
Dosen Pembimbing
PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK )
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
APRIL 2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala
puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak
lupa kepada junjungkan kita Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penyusunan makalah yang berjudul “MANAJEMEN
KELAS” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kiranya dalam penulisan ini, kami menghadapi cukup banyak rintangan dan
selesainya makalah ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tak
lupa kami ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu yaitu :
1.
Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. , selaku
rektor IAIN Tulungagung yang telah mendukung pembuatan makalah ini.
2.
Bapak
Dr. H. Muwahid Shulhan, M.Ag. selaku
dosen pembimbing yang telah memberi pengarahan dalam pembuatan makalah.
3.
Dan semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan yang tidak dapat disebutkan satu-satu, kami ucapkan
terima kasih.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik
lagi. Kami berharap makalah ini dapat memberi bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tulungagung, 18 April 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul......................................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B.
Rumusan Masalah...................................................................... 1
C.
Tujuan Pembahasan Masalah..................................................... 1
D.
Batasan Masalah........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Kelas..................................................... 3
B.
Fungsi Dan Tujuan Manajemen Kelas....................................... 3
C.
Ruang Lingkup Manajemen Kelas............................................. 4
D.
Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas............................................... 5
E.
Urgensi Pengaturan
Ruang Kelas Dalam Kegiatan Belajar
Mengajar.....................................................................................6
F. Pengaturan
Tempat Duduk Peserta Didik..................................7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................ 11
B.
Saran.......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses
pembelajaran bahwa penguasaan pengetahuan dan keterampilan hidup yang
dibutuhkan siswa dalam menghadapi kehidupan rill adalah merupakan tujuan
pendidikan. Tetapi dalam proses pembelajaran dalam kelas bagaiamana siswa dapat
menguasai dan memahami bahan ajar secara tuntas masih merupakan masalah yang
sulit. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam satu kelas para siswa adalah
merupakan makhluk sosial yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Perbedaan
tersebut dapat dilihat dari aspek kecerdasan, pisikologis, biologis. Dari
perbedaan tersebut maka dapat menimbulkan beragamnya sikap dan anak didik di
dalam kelas. Menjadi tugas guru bagaiman menjadikan keanekaragaman
karakteristik siswa tersebut dapat diatasi sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
B. Rumusan Masalah
Maka
berdasarkan dari latar belakang diatas kami mengusung rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Bagaimana pengertian dari manajemen
kelas?
2.
Bagaimana fungsi dan tujuan
manajemen kelas?
3.
Bagaimana ruang lingkup manajemen kelas?
4.
Bagaimana prinsip-prinsip manajemen
kelas?
5.
Bagaimana urgensi pengaturan ruang
kelas dalam kegiatan belajar – mengajar?
6.
Bagaimana pengaturan tempat duduk
peserta didik?
C. Tujuan Pembahasan Masalah
Dari rumusan masalah tersebut, makalah
ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui:
1. Pengertian
dari manajemen kelas.
2. Fungsi
dan tujuan manajemen kelas.
3. Ruang lingkup manajemen kelas.
4. Prinsip-prinsip
manajemen kelas.
5. Urgensi
pengaturan ruang kelas dalam kegiatan belajar – mengajar.
6. Pengaturan
tempat duduk peserta didik.
D. Batasan Masalah
Makalah
ini hanya membahas mengenai :
1. Pengertian
dari manajemen kelas.
2. Fungsi
dan tujuan manajemen kelas.
3. Ruang lingkup manajemen kelas.
4. Prinsip-prinsip
manajemen kelas.
5. Urgensi
pengaturan ruang kelas dalam kegiatan belajar – mengajar.
6. Pengaturan
tempat duduk peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen Kelas
Manajemen
kelas adalah keterampilan guru sebagai leader sekaligus manajer dalam
menciptakan ikim kelas yang kondusif untuk meraih keberhasilan kegiatan
belajar-mengajar.
Karateristik
kondisi kelas yang mendukung keberhasilan belajar mengajar, yaitu kelas
memiliki sifat merangsang dan menantang untuk selalu belajar,memberikan rasa
aman, dan memberikan kepuasan terhadap peserta didik setelah melaksanakan
kegiatan belajar dikelas.
Usaha
efektif yang harus dilakukan oleh seorang guru :
a. Guru
mengetahui secara tepat faktor – faktor yang dapat menunjang terciptanya
kondisi yang menguntungkan dalam kegiatan belajar – mengajar.
b. Guru
mengenal masalah – masalah yang diperkirakan muncul dalam kegiatan belajar
mengajar yang dapat merusak iklim belajar di kelas.
c. Guru
menguasai berbagai pendekatan dalam manjemen kelas dan mengetahui kapan dan
masalah apa untuk suatu pendekatan digunakan.
Sasaran
manajemen kelas :
1. Pengelolaan
ruang kelas
Meliputi
pengadaan dan pengaturan ventilasi, tempat duduk peserta didik, alat – alat
peraga pembelajarn.
2. Pengelolaan
peserta didik
Berkaitan
dengan pemberian stimulus dalam membangkitkan dan mempertahankan kondisi
motivasi peserta didik untuk secara sadar berperan aktif dan terlibat dalam
kegiatan belajar.[1]
B.
Fungsi
Dan Tujuan Manajemen Kelas
Manajemen
kelas selain memberi makna penting bagi tercipta dan terpeliharanya kondisi
kelas yang optimal, manajemen kelas berfungsi :
1. Memberi
dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas, misalnya membantu kelompok
dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok, membantu kerjasama dalam
menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu individu agar dapat bekerjasama
dengan kelompok/kelas, membantu prosedur kerja dan mengubah kondisi kelas.
2. Memelihara
agar tugas itu dapat berjalan lancar.
Tujuan
manajemen kelas diantaranya adalah:
1. Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas, sebagai lingkungan pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan mereka semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
3. Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta media pembelajaran yang mendukung dan memungkinkan
peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan
intelektual mereka dalam kelas.
4. Membina
dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, dan
sifat-sifat individunya.[2]
C.
Ruang Lingkup Manajemen Kelas
a. Manajemen
kurikulum
Kurikulum adalah suatu cakupan kerja yang digunakan
oleh seorang guru sebagai pedoman yang akan dicapai di dalam proses belajar
mengajar. Jadi manajemen kurikulum adalah sebuah perencanaan atau
pengarahan untuk menyelesaikan kurukulum tersebut.
b. Manajemen peserta
didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia baik dari
jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Jadi, manajemen peserta didik
adalah suatu proses kegiatan yang rencanakan dan diusahakan secara sengaja
serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga
pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti PBM dengan efektif dan
efesien, UUSPN (2003 ).
c. Kegiatan
akademik
Kegiatan akademik dikategorikan sebagai kegiatan PBM
(teaching), diantaranya membuat persiapan sebelum mengajar, melaksanakan
pengajaran yang telah dipersiapkan, dan menilai sejauh mana pelajaran yang
sudah disajikan itu berhasil dan dikuasai peserta didik
d. Kegiatan administratif
Kegiatan administratif dikategorikan sebagai
kiegiatan "non teaching"
sebagai kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan guru bagi kelancaran
mengajarnya seperti kegiatan-kegiatan procedural, dan kegiatan organisasional.
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya ruang lingkup
manajemen kelas dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
1. Fisik,
pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik mencakup
pengaturan siswa dalam belajar, ruang belajar, dan perabot kelas.
2. Nonfisik
pengelolaan kelas yang memfokuskan pada aspek interaksi siswa dengan siswa
lainnya, siswa dengan guru dan lingkungan kelas atau sekolahnya sebelum,
selama, dan setelah pembelajaran. Atas dasar ini aspek psikologis, social, dan
hubungan interpersonal perlu diperhatikan. Imam gunawan.[3]
D. Prinsip – Prinsip Manajemen Kelas
Ada
enam prinsip yang harus dipahami oleh seorang guru dalam kegiatan manajemen
kelas yang efektif :
a. Hangat
dan antusias
Hangat
dalam konteks manajemen kelas adalah sikap penuh kegembiraan dan penuh kasih sayang
kepada peserta didik. Sementara antusias dalam konteks manajemen kelas adalah
sikap bersemangat dalam kegiatan mengajar
b. tantangan
berikut
ini beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam memberikan
tantangan kepada peserta didik :
1. melakukan
evaluasi sederhana secara berkala setiap minggu
2. mengaitkan
materi pelajaran dengan berbagai fakta dilapangan
3. mengajarkan
keterampilan hidup dalam kegiatan belajar kepada peserta didik
c. bervariasi
tujuanya
adalah :
1. untuk
menarik dan meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi pelajaran
2. memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat dan minatnya terhadap
mata pelajaran yang diajarkan
3. menanamkan
perilaku yang positif pada peserta didik untuk mengembangkan bakat dan minatnya
terhadap mata pelajaran yang diajarkan
4. memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuanya
d. keluwesan
keluwesan
dalam konteks manajemen kelas merupakan perilaku seorang guru untuk mengubah
metode belajar mengajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi kelas
untuk mencegah munculnya gangguan belajar
e. penekanan
pada hal – hal yang positif
penekanan
yang dilakukan oleh seorang guru terhadap perilaku peserta didik yang positif
f. penanaman
disiplin diri
mendidik
peserta didik untuk berperilaku baik, mendidik peserta didik untuk menjauhi
perilaku buruk[4]
E.
Urgensi
Pengaturan Ruang Kelas Dalam Kegiatan Belajar – Mengajar
pengaturan
ruang kelas sebagai kegiatan mengurus dan menata segala sarana belajar yang
terdapat di dalam ruang kelas oleh guru. Sarana belajar tersebut adalah yang
ada di dalam kelas
urgensi
atau arti penting dari pengaturan kelas itu sendiri adalah :
1. pengaturan
ruang kelas dapat menciptakan kelas yang memiliki suasana belajar yang menggairahkan.
2. Pengaturan
ruang kelas dapat memungkinkan guru dan juga peserta didik untuk bergerak
secara leluasa di dalam kelas.
3. Pengaturan
ruang kelas dapat memfokuskan peserta didik untuk tetap fokus dalam belajar[5]
F.
Pengaturan
Tempat Duduk Peserta Didik
Penataan
tempat duduk adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengelola
kelas. Karena pengelolaan kelas yang efektif akan menentukan hasil pembelajaran
yang dicapai. Dengan penataan tempat duduk yang baik maka diharapkan akan
menciptakan kondisi belajar yang kondusif, dan juga menyenangkan bagi siswa.[6] Perubahan
posisi tempat duduk yang bervariasi memiliki banyak manfaat, antara lain :
1. Menghindari
kejenuhan pada peserta didik dalam belajar;
2. Menjadikan
focus belajar peserta didik tetap terjaga;
3. Meningkatkan
konsentrasi belajar peserta didik;
4. Memudahkan
guru dan peserta didik bergerak da berinteraksi saat kegiatan belajar-mengajar
didalam kelas.
Pengaturan tempat duduk peserta didik pada
dasarnya dilakukan untuk memenuhi empat tujuan :
1. Aksebilitas
yang membuat peserta didik mudah menjangkau alat dan sumber belajar yang
tersedia;
2. Mobilitas
yang membuat peserta didik dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian
lain dalam sebuah kelas;
3. Memudahkan
terjadinya interaksi dan komunikasi antara guru dan peserta didik maupun antara
peserta didik;
4. Memungkinkan
para peserta didik untuk dapat berkelompok dan bekerja sama.
Enam
hal yang harus diperhatikan oleh guru jika hendak melakukan pengaturan tempat
duduk dengan posisi yang variatif, antara lain :
1. Ukuran
dan bentuk kelas;
2. Bentuk
serta ukuranan bangku dan meja peserta didik;
3. Banyaknya
peserta didik didalam kelas;
4. Jumlah
kelompok kelas;
5. Jumlah
peserta didik dalam setiap kelompok kelas;
6. Komposisi
peserta didik dalam kelompok dilakukan pengaturan tempat duduk dengan posisi yang variatif, guru harus
mengetahui berbagai formasi pengaturan tempat duduk. Formasi-formasi tersebut
sebagai berikut:
a. Formasi
tradisional (konvensional)
Formasi
tradisional merupakan formasi yang pada umumnya digunakan hampir di setiap
kelas pada sekolah-sekolah di indonesia. Pada formasi tradisional para peserta
didik duduk berpasang-pasangan dalam satu meja dengan satu kursi panjang atau
dua kursi. Tempat duduk pada formasi ini berderet memanjang ke belakang.
Biasanya peserta didik perempuan berada di barisan depan, sedangkan peserta
didik laki-laki di barisan belakang atau peserta didik yang berpostur tubuh
pendek duduk di brisan depan, sedangkan yang berpostur tubuh tinggi berada di
bagian belakang.
b. Formasi
auditorium
Formasi
ini hampir sama dengan formasi tradisional, perbedaanny, pada formasi ini
posisi tempat duduk peserta didik berderet memanjang ke samping bukan ke
belakang seperti pada formasi tradisional.
c. Formasi
chevron
Dalam
formasi ini jarak antara peserta didik dan jarak peserta didik dengan guru
dapat terkurangi. Dengan demikian, formasi ini menjadikan guru dan peserta
didik mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap lingkungan kelas dan dapat
berperan secara aktif dakam kegiatan belajar mengajar.
d. Formasi
kelas bentuk U
Formasi
kelas bentuk U ini sangat menarik dan mampu mengaktifkan para peserta didik
sehingga mampu membuat peserta didik antusias dalam belajar. Formasi bentuk U
ini sangat tepat dilakukan dalam kegiatan belajar yang dilakukan dengan
diskusi, presentasi dan kerja tim.
e. Formasi
meja pertemuan
Formasi
ini dapat digunakan dengan cara membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok
dan setiap kelompok mempunyai meja pertemuannya masing-masing. Formasi ini baik
jika digunakan dalam kegiatan belajar secara berkelompok di dalam kelas.
f. Formasi
konferensi
Pada
formasi ini meja yang harus digunakan adalah meja panjang yang didekatkan satu
persatu dalam bentuk memanjang sehingga
terbentuk kumpulan meja berbentuk persegi panjang. Kemudian para peserta didik
duduk di kursi yang mengelilingi meja-meja persegi panjang tersebut.
g. Formasi
pengelompokan terpisah (breakout groupings)
Jika
ruang kelas memungkinkan atau cukup besar, guru dapat meletakan meja-meja dan
kursi, yang mana kelompok kecil dapat melakukan aktivitas belajar yang dipecah
menjadi beberapa tim. Guru dapat menempatkan susunan pecahan-pecahan kelompok
tersebut secara berjauhan sehingga kelompok yang satu tidak mengganggu kelompok
yang lain. Tapi guru hendaknya menghindari penempatan ruang kelompok-kelompok
kecil yang terlalu jauh dari ruang kelas supaya mudah diawasi.
Kemudian
di samping kelompok kecil yang letaknya agak saling berjauhan, ada sekelompok
peserta didik yang tetap berada dalam bimbingan guru yang berada dalam formasi
huruf U.
h. Formasi
tempat kerja
Formasi
tempat kerja ini sangat tepat jika dilakukan di dalam laboratorium yang mana
setiap peserta didik duduk pada satu tempat untuk mengerjakan tugas, seperti
mengoperasikan computer, mesin, atau melakukan praktik di laboratorium. Mejanya
dibedakan menurut bagiannya masing-masing.
i.
Formasi kelompok untuk kelompok
Formasi
ini merupakan formasi, yang mana terdapat beberapa kelompok yang duduk dalam
satu meja persegi berukuran besar (bisa juga dengan membuat beberapa meja
dijdikan satu membentuk meja besar)sehingg setiap kelompok duduk saling
berhadapan.
j.
Formasi lingkaran
Formasi
lingkaran ini merupakan pengaturan tempat duduk yang disusun melingkar tanpa
menggunakan meja dan kursi. Formasi lingkaran ini biasanya digunakan untuk
melakukan kegiatan belajar-mengajar dalam satu kelompok yang mana guru sebagai
seorang manajer kelas memiliki peran untuk membimbing dan mengarahkan jalannya
kegiatan belajar mengajar tersebut.
k. Formasi
peripheral
Pada
formasi ini meja ditempatkan di belakang peserta didik. Guru dapat menyuruh
peserta didik memutar kursi-kursinya secara melingkar saat guru menginginkan
diskusi kelompok.[7]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Manajemen
kelas adalah keterampilan guru sebagai leader sekaligus manajer dalam
menciptakan ikim kelas yang kondusif untuk meraih keberhasilan kegiatan
belajar-mengajar.
2. Fungsi
dari manajemen kelas adalah memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam
tugas serta Memelihara agar tugas itu dapat berjalan lancar. Sedangkan tujuan
manajemen kelas adalah untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif, baik, dan
berjalan dengan lancar, tanpa hambatan apapun.
3. Ruang Lingkup Manajemen Kelas
a.
Manajemen kurikulum
b.
Manajemen peserta didik
c.
Kegiatan akademik
d.
Kegiatan administratif
4. Prinsip
– Prinsip Manajemen Kelas:
a.
Hangat dan antusias
b.
Tantangan
c.
Bervariasi
d.
Keluwesan
e.
penekanan pada hal – hal yang positif
f.
penanaman disiplin diri
5. Urgensi dari
manajemen kelas adalah untuk menciptakan kelas yang memiliki
suasana belajar yang menggairahkan, kebebasan dalam bergerak dan agar siswa
tetap fokus dalam tujuan pembelajaran.
6. Pengaturan
Tempat Duduk Peserta Didik digolongkan ke dalam berbagai bentuk formasi,
diantaranya adalah:
a. Formasi
tradisional (konvensional)
b. Formasi
auditorium
c. Formasi
chevron
d. Formasi
kelas bentuk U
e. Formasi
meja pertemuan
f. Formasi
konferensi
g. Formasi
pengelompokan terpisah (breakout groupings)
h. Formasi
tempat kerja
i.
Formasi kelompok untuk kelompok
j.
Formasi lingkaran
k. Formasi
peripheral
B.
Saran
1. Untuk
peserta didik sebaiknya dapat memahami bagaimana keadaan sebuah kelas yang
nyaman dan menyenangkan untuk proses pembelajarannya.
2. Untuk
pendidik diharapkan lebih bijak dalam keberlangsungannya suatu proses belajar
mengajar dan benar-benar memahami bagaimana manajemen kelas yang baik dan
benar.
3. Hendaknya
makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran bagi
pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi
segenap subjek pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2009. Classroom Management. Malang:Aditya
Media.
Wiyani, Novan Ardy. 2013. Manajemen Kelas. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
http://Manajemen
Kelas.htm
http://Penataan Formasi
Tempat Duduk Siswa.htm
No comments:
Post a Comment