LINGKUNGAN
DAN LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM ISLAM
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah :
Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu :
Muhammad
Mahfud Ridwan, M.Pd.I
Disusun oleh :
Kelompok
10
1.
Leni Nurhafidah (1725143154)
2.
Mochamad Awallukman T. (1725143178)
3.
Mochammad Alwi (1725143179)
KELAS PGMI 2-B
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa kepada
junjungkan kita Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Lingkungan dan Lembaga
Pendidikan dalam Islam” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kiranya dalam penulisan ini, kami
menghadapi cukup banyak rintangan dan selesainya makalah ini tak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu tak lupa kami ucapkan terima kasih pada
pihak-pihak yang telah membantu yaitu :
1.
Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. ,
selaku rektor IAIN Tulungagung
2. Bapak Muhammad Mahfud Ridwan,M.Pd.I. ,
selaku dosen pembimbing
3.
Dan
semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan yang tidak dapat
disebutkan satu-satu, kami ucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.Kami berharap makalah ini dapat memberi bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Tulungagung,
29 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Perumusan
Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 1
D. Batasan Masalah..................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan dalam Islam....................................................... 3
B. Macam-macam Lingkungan
dalam Pendidikan Islam............................ 3
C. Pengertian Lembaga dalam
Islam........................................................... 4
D. Jenis Lembaga Pendidikan
Islam............................................................ 6
BAB III : PENUTUPAN
A. Kesimpulan............................................................................................. 9
B. Saran....................................................................................................... 9
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan
pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya
pribadi manusia. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak
hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem
pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya akan selalu mendapat
pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu
sering disebut sebagai tripusat pendidikan.
Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan
manusia untuk mancapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang
bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada
lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.
Dalam perspektif pendidikan Islam, lingkungan dapat
memberi pengaruh yang positif atau negatife terhadap pertumbuhan jiwa dan
kepribadian anak. Pengaruh lingkungan yang dapat terjadi pada anak diantaranya
adalah akhlak dan sikap keberagamaannya. Mengingat besarnya pengaruh
lingkungan terhadap kepribadian dan watak anak, maka dalam perspektif
pendidikan Islam lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan fisiologis,
psikologis dan sosio-kultural.
Dari urian diatas dapat diketahui bagaimana pentingnya
lingkungan
terhadap terjadinya proses pendidikan terutama pendidikan Islam. Oleh karena
itu, kami akan menguraikan makalah yang berjudul “Lingkungan dan Lembaga
Pendidikan dalam Islam”.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas kami simpulkan beberapa rumusan masalah yaitu
:
1.
Apa pengertian lingkungan?
2.
Bagaimana macam-macam lingkungan dalam pendidikan
Islam?
3.
Apa yang dimaksud dengan lembaga
pendidikan Islam?
4.
Apa saja jenis lembaga
pendidikan
Islam?
C.
Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini
bertujuan untuk membahas pengertian lingkungan, macam-macam
lingkungan
dalam pendidikan Islam,pengertian lembaga pendidikan islam,dan jenis lembaga pendidikan
Islam.
D.
Batasan Masalah
Didalam makalah ini hanya membahas mengenai:
1. Pengertian lingkungan.
2. Macam-macam lingkungan dalam pendidikan islam.
3. Pengertian lembaga pendidikan islam.
4. Jenis lembaga pendidikan islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan dalam Islam
Dalam arti yang luas lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat
tinggal, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan
dan alam. Dengan kata lain lingkungan ialah: segala sesuatu yang tampak dan
terdapat di dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Ia adalah seluruh yang ada, baik manusia
maupun benda buatan manusia, atau alam yang bergerak atau tidak bergerak,
kejadian-kejadian atau hal-hal yang mempunyai hubungan dengan seseorang.[1]
Lingkungan
merupakan sesuatu yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi
perkembangannya. Menurut Milieu, yang dimaksud lingkungan ditinjau dari
perspektif pendidikan Islam adalah sesuatu yang ada disekeliling tempat anak
melakukan adaptasi, meliputi:
1.
Lingkungan
alam, seperti udara, daratan, pegunungan, sungai, danau, lautan, dll.
2.
Lingkungan
Sosial, seperti rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.
B. Macam-macam Lingkungan dalam Pendidikan Islam
Menurut Drs. Abdurrahman Saleh, ada tiga
macam pengaruh lingkungan pendidikan terhadap keberagamaan anak, yaitu :
1. Lingkungan yang acuh tak
acuh terhadap agama.
Lingkungan semacam
ini adakalanya berkeberatan terhadap pendidikan agama, dan adakalanya pula agar
sedikit tahu tentang hal itu.
2. Lingkungan yang berpegang
kepada tradisi agama tetapi tanpa keinsyafan batin.
Biasanya lingkungan
demikian menghasilkan anak-anak beragama yang secara tradisional tanpa kritik
atau beragama secara kebetulan.
3.
Lingkungan yang memiliki tradisi agama dengan sadar
dan dalam kehidupan agama.
Lingkungan
ini memberikan motivasi yang kuat kepada anak untuk memeluk dan mengikuti
pendidikan yang ada. Apabila lingkungan ini diitunjang dengan pimpinan
yang baik dan kesempatan yang memadai, maka kemungkinan besar hasilnya pun baik
pula.[2]
Dari uraian tersebut, lingkungan
pendidikan dapat dibedakan mejadi tiga macam :
4. Pengaruh lingkungan positif
Lingkungan yang
memberikan dorongan atau motivasi dan rangsangan kepada anak untuk menerima,
memahami, meyakini serta mengamalkan ajaran Islam.
5. Pengaruh lingkungan negatif
Lingkungan yang
menghalangi anak untuk menerima, memahami, meyakini dan mengamalkan ajaran
Islam.
6. Lingkungan netral, adalah
Lingkungan yang tidak memberikan
dorongan untuk meyakini atau mengamalkan agama, dan juga tidak melarang
anak-anak untuk meyakini dan mengamalkan ajaran Islam.[3]
C. Pengertian Lembaga dalam Islam
Secara etimologi, lembaga adalah
asal sesuatu, acuan, sesuatu yang memberi bentuk pada yang lain, badan atau
organisasi yang bertujuan mengadakan suatu penelitian keilmuan atau melakukan
sesuatu usaha. Adapun lembaga pendidikan Islam secara terminologi dapat
diartikan suatu wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam.
Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa lembaga pendidikan itu mengandung pengertian konkrit berupa
sarana dan prasarana dan juga pengertian secara abstrak, dengan adanya norma-norma
dan peraturan-peraturan tertentu, serta penanggung jawab pendidikan itu
sendiri.
Pendidikan Islam termasuk bidang
sosial sehingga dalam kelembagaannya tidak terlepas dari lembaga-lembaga sosial
yang ada. Lembaga sosial tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Asosiasi, misalnya universitas, persatuan atau
perkumpulan
2. Organisasi khusus, misalnya penjara, rumah sakit
dan sekolah-sekolah
3. Pola tingah laku yang menjadi kebiasaan atau
pola hubungan sosial yang mempunyai hubungan tertentu.
Berdasarkan uraian di atas,
lembaga pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai badan usaha yang
bergerak dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak
didik. Adapun lembaga pendidikan Islam dapat diartikan dengan suatu wadah atau
tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam yang bersamaan dengan proses
pembudayaan.
Dalam ajaran islam, perbuatan manusia disebut dengan
amal, yang telah melembaga dalam jiwa seorang muslim, baik amal yang
berhubungan dengan Allah SWT maupun amal yang berhubungan dengan manusia dan
alam semesta. Sedangkan Mahmud Syaltut mengemukakan bahwa ajaran Islam mencakup
aspek aqidah, syariah dan muamalah yang dapat membimbing manusia menuju
kehidupan yang lebih baik.
Asas seluruh ajaran dan amal islam adalah iman. Islam
telah menetapkan norma- norma dalam mengajarkan ajaranya. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Sidi Ghazalba. Bahwa jenis lembaga pendidikan Islam yang serba
tetap dan tidak boleh berubah dan tidak mungkin berubah adalah:
1. Rukun iman adalah asas ajaran dan amal islam
2. Ikrar, keyakinan atau pengucapan dua kalimat
syahadat, adalah lembaga pernyataan
3. Thaharah, lembaga penyucian
4. Shalat, lembaga utama diri
5. Zakat, lembaga pemberian wajib
6. Puasa, lembaga menahan diri
7. Haji, lembaga kunjungan ke Baitullah
8. Ihsan, lembaga membaiki
9. Ikhlas, lembaga yang menjadikan amal agama
10. Taqwa, lembaga menjaga hubungan dengan ALLAH SWT
Adapun lembaga-lembaga yang dapat berubah, karena
perubahan norma- norma adalah sebagai berikut:
1. Ijtihad, lembaga berpikir
2. Fiqih, lembaga putusan tentang hukum yang
dilakukan dengan metode ijtihad
3. Akhlak, lembaga nilai- nilai tingkah laku
perbuatan
4. Lembaga pergaulan masyarakat (social)
5. Lembaga ekonomi
6. Lembaga politik
7. Lembaga pengetahuan dan tekhnik
8. Lembaga seni
9. Lembaga negara
D. Jenis Lembaga Pendidikan Islam
Menurut Sidi
Gazalba, lembaga yang berkewajiban melaksanakan pendidikan Islam adalah:
1. Rumah tangga
Pendidikan
primer untuk fase bayi dan fase kanak-kanak sampai usia sekolah. Pendidiknya
orangtua, sanak kerabat, famili, saudara-saudara, teman sepermainan, dan
kenalan pergaulan.
2.
Sekolah
Pendidik
sekunder yang mendidik anak mulai dari usia masuk sekolah sampai ia keluar dari
sekolah tersebut. Pendidiknya adalah guru profesional.
3. Kesatuan sosial
Pendidikan
tersier yang merupakan pendidikan yang terakhir tetapi bersifat permanen.
Pendidiknya dalah kebudayaan, adat istiadat, dan suasana masyarakat setempat.
Dari uraian di atas dapat di rinci lembaga-lembaga
pendidikan islam sebagai berikut :
1.
Keluarga
Keluarga adalah ikatan laki-laki dengan perempuan
berdasarkan hukum perkawinan yang sah. Di dalam keluarga ini lahirlah anak-anak
dan di sinilah terjadinya interaksi pendidikan. Keluarga merupakan pendidikan
pertama dan utama karena di lingkungan inilah anak mendapatkan pendidikan untuk
pertama kalinya.
Pada
tahun-tahun pertama, orangtua memegang peranan utama dan memikul tanggung jawab
pendidikan anak. Kasih sayang orangtua yang tumbuh akibat dari hubungan darah,
mempunyai arti yang sangat penting bagi pertumbuhannya. Kekurangan kasih sayang
orangtua menyebabkan anak keras kepala, sulit diatur dan mudah memberontak. Dan
jika kasih sayang dari orangtua berlebihan dapat menjadikan anak manja, penakut
dan sulit untuk hidup mandiri. Oleh karena itu, orangtua harus pandai dan tepat
memberikan kasih sayang kepada anaknya, jangan kurang dan jangan pula lebih.
Keluarga yang ideal adalah keluarga yang mau
memberikan dorongan yang kuat kepada anaknya untuk mendapatkan pendidikan
agama. Adapun keluarga yang acuh dan tidak taat menjalankan agama, tidak akan
memberikan dorongan kepada anaknya untuk mempelajari agama bahkan melarang
anaknya mempelajari agama.
Setelah memasuki masa kanak-kanak, lingkungannya sudah
semakin luas. Selain dari ayah bundanya, keluarga-keluarga lain pun telah
memegang peranan. Kasih sayang yang seperti yang diterima dari ibu-bapaknya,
tidak akan diperoleh dari keluarga-keluarga yang lain.[4]
2. Sekolah (Madrasah)
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sangat
penting sesudah keluarga. Semakin besar anak, semakin besar kebutuhannya.
Karena keterbatasanya, orangtua tidak mampu memenuhi kebutuhan anak tersebut.
Oleh karena itu,orangtua menyerahkan sebagian tanggung jawabnya kepada sekolah.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang melaksanakan
pembinaan, pendidikan, pengajaran dengan sengaja, teratur dan terencana.
Pendidikan yang berlangsung di sekolah bersifat sistematis, berjenjang, dan
dibagi dalam waktu-waktu tertentu yang berlansung dari taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi.
Telah diakui berbagai pihak bahwa peran sekolah bagi
pembentukan kepribadian anak sangat besar. Sekolah telah membina anak tentang
kecerdasan, sikap, minat dan lain sebagainya.
Lingkungan sekolah yang positif terhadap pendidikan
islam, yaitu lingkungan sekolah yang memberikan fasilitas dan motivasi untuk
berlangsungnya pendidikan agama islam. Lingkungan sekolah demikian inilah yang
mampu membina anak rajin beribadah, berpandangan luas, dan berdaya nalar
kreatif.
Sedangkan lingkungan sekolah yang netral dan kurang
menumbuhkan jiwa anak untuk gemar beramal, justru menjadikan anak jumud, picik
dan berwawasan sempit sehingga menghambat pertumbuhan anak.
Lingkungan sekolah yang negatif terhadap pendidikan
agama yaitu lingkungan sekolah yang berusaha untuk meniadakan kepercayaan agama
di kalangan anak didiknya.[5]
3.
Tempat
Ibadah
Yang dimaksud tempat ibadah yaitu seperti musholla,
masjid dan sebagainya. Oleh umat islam, tempat ini biasanya dalam bentuk
madrasah diniyah. Dan juga sering diadakan pengajian-peengajian umum seperti
untuk peringatan hari-hari besar Islam, tabligh akbar, diskusi, dan seminar.[6]
4.
Masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan individu dan kelompok yang diikat
oleh kesatuan negara, kebudayaan dan agama setiap masyarakat. Masyarakat
merupakan lembaga kedua setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan ini telah
dimulai sejak anak-anak.
Organisasi-organisasi islam yang tumbuh di dalam
masyarakat, antara lain:
5. Taman Pengajian Al-Quran (TPQ)
TPQ adalah lembaga pendidikan islam tingkat dasar
diluar sekolah. Pesertanya secara umum ditujukan pada anak-anak usia taman
kanak-kanak atau TK, tetapi pada prakteknya sering ditemui anak-anak usia SD
atau SLTP bahkan terkadang SLTA yang ingin lancar membaca Al-Quran.
6. Majelis Ta’lim
Majlis Ta’lim adalah salah satu sarana pendidikan
dalam islam. Majelis Ta’lim lebih kita kenal dengan istilah
pengajian-pengajian. Umumnya berisi ceramah atau khotbah-khotbah keagamaan
islam, juga sering digunakan sebagai wahana diskusi ilmiah, sosiologis,
politik, hukum dan sebagainya.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pengertian lingkungan Dalam arti yang luas lingkungan mencakup
iklim dan geografis, tempat tinggal,adat istiadat ,pengetahuan,pendidikan dan
alam. Dengan kata lain lingkungan ialah: “segala sesuatu yang tampak dan
terdapat di dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada di luar diri
anak dan mempengaruhi perkembangannya.
2.
Macam-macam dalam
pendidikan islam:
a. Lingkungan yang acuh tak
acuh terhadap agama.
b. Lingkungan yang berpegang
kepada tradisi agama tetapi tanpa keinsyafan batin.
c. Lingkungan yang memiliki
tradisi agama dengan sadar dan dalam kehidupan agama.
d. Pengaruh lingkungan positif.
e. Pengaruh lingkungan negatif.
f. Pengaruh lingkungan netral.
3.
Pengertian Lembaga dalam
Islam Secara
etimologi, lembaga adalah asal sesuatu, acuan, sesuatu yang memberi bentuk pada
yang lain, badan atau organisasi yang bertujuan mengadakan suatu penelitian
keilmuan atau melakukan sesuatu usaha.
4.
Jenis lembaga pendidikan
islam:
a.
Keluarga.
b.
Sekolah (madrasah).
c.
Tempat ibadah.
d.
Masyarakat.
e.
Taman pengajian Al-quran
(TPQ).
f.
Majelis Ta’lim.
B.
Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai
salah satu sumber pembelajaran dalam Lingkungan dan Lembaga Pendidikan Islam bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat
bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan pembaca.
DAFTAR RUJUKAN
Assegaf, Abd. Rahman. 2005. Pendidikan Islam Integratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Munardji. 2004. Ilmu
Pendidikan Islam. Tulungagung : PT. Bina Ilmu.
Sudiyono , M. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Umar,Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : HAMZAH.
Sri Wiji Lestari, Lingkungan Pendidikan Perspektif Islam,
dalam http://sri-wiji-lestari.blogspot.com/2013/05/lingkungan-pendidikan-perspektif-islam.html Di akses pada tanggal
30 april 2015 pukul 10.27 WIB
[1]Munardji, Ilmu
Pendidikan Islam, (Tulungagung : PT. Bina Ilmu, 2004), hlm 117
[2]Sri Wiji Lestari, Lingkungan Pendidikan Perspektif Islam,
dalam http://sri-wiji-lestari.blogspot.com/2013/05/lingkungan-pendidikan-perspektif-islam.html Di akses pada tanggal 30
april 2015 pukul 10.27 WIB
[7]Abd. Rahman Assegaf, Pendidikan Islam
Integratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 160-161
No comments:
Post a Comment