PERAN
PENDIDIKAN DALAM PERUBAHAN SOSIAL
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah :
Sosiologi Pendidikan
Dosen Pengampu :
Anissatul
Mufarokah, S.Ag., M.Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 2
1.
Ika Ismiati (1725143123)
2.
Isnaeniyatun Amaryani (1725143126)
3.
Mochammad Alwi (1725143179)
4.
Nimas Ayu Kusuma W. (1725143207)
5.
Novi Isdianawati (1725143218)
6.
Leyli Agustri K. (1725143155)
KELAS PGMI 2-B
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak
lupa kepada junjungkan kita Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Peran Pendidikan Dalam
Perubahan Sosial”
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kiranya dalam penulisan ini, kami menghadapi cukup
banyak rintangan dan selesainya makalah ini tak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu tak lupa kami ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah
membantu yaitu :
1.
Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. ,
selaku rektor IAIN Tulungagung
2. Ibu Anissatul Mufarokah, S.Ag.,
M.Pd. ,
selaku dosen pembimbing
3.
Dan semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan yang tidak dapat disebutkan satu-satu, kami ucapkan
terima kasih.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.Kami berharap makalah ini dapat memberi bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Tulungagung, 29 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................................... iii
BAB I :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 1
D. Batasan Masalah..................................................................................... 1
BAB II :
PEMBAHASAN
A. Pendidikan.............................................................................................. 2
B. Perubahan Sosial..................................................................................... 2
C. Peran Pendidikan Dalam Perubahan Sosial............................................ 4
BAB III : PENUTUPAN
A. Kesimpulan............................................................................................. 8
B. Saran....................................................................................................... 8
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan
kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian yang kuat dan
utuh serta bermoral tinggi. Sehingga dapat tercipta Sumber Daya Manusia yang
berkualitas. Pendidikan sangat mempengaruhi proses perubahan sosial suatu
individu dalam bermasyarakat dan akhirnya pendidikan akan dapat membangun
bangsa dan negara dengan segala peradabannya.
Pendidikan
bukanlah untuk menciptakan orang-orang yang siap pakai. Pendidikan harus mampu
membekali peserta didiknya untuk menjadi generasi yang siap menghadapi segala
bentuk perubahan, serta generasi yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Bahkan pendidikan harus memapu menjadi agent of change yaitu suatu
perantara terhadap adanya perubahan kultur dan budaya.
Dari uraian diatas dapat diketahui jika peran
pendidikan terhadap perubahan sosial sangatlah penting. Oleh karena itu,
kami mengusung judul makalah “Peran
Pendidikan Dalam Perubahan Sosial”.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas kami simpulkan beberapa rumusan masalah yaitu
:
1.
Apa pengertian pendidikan?
2.
Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial?
3.
Apa saja peran pendidikan dalam perubahan sosial?
C.
Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini
bertujuan untuk membahas pengertian pendidikan, pengertian perubahan
sosial, dan peran pendidikan dalam perubahan sosial.
D.
Batasan Masalah
Didalam makalah ini hanya
membahas mengenai pengertian pendidikan, pengertian perubahan
sosial, dan peran pendidikan dalam perubahan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan
Dalam arti luas, pendidikan adalah berusaha
membangun seseorang untuk lebih dewasa. Atau Pendidikan adalah suatu proses
transformasi anak didik agar mencapai hal hal tertentu sebagai akibat proses
pendidikan yang diikutinya Sebaliknya menurut jean praget pendidikan berarti
menghasilkan atau mencipta walaupun tidak banyak. Pendidikan adalah segala
situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar
yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Menurut Miramba,
pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang
utama. Definisi ini agaknya yang banyak dipakai di indonesia.
Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pasal 1 telah ditetapkan bahwa ”Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara[1]
B. Perubahan Sosial
Perubahan
sosial adalah perubahan – perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencangkup perubahan
dalam aspek – aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya
perubahan dari faktor lingkungankarena berubahnya komposisi penduduk, keadaan
geografis, serta berubahnya sistem sosial maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatan.[2]
Perubahan sosial terjadi karena beberapa faktor, di
antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan
jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam
dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
1. Faktor
penyebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat ( faktor
internal)
a. Bertambah
atau berkurangnya penduduk
Perubahan jumlah penduduk merupakan
penyebab terjadinya perubahan sosial, seperti pertambahan atau berkurangnya
penduduk pada suatu daerah tertentu. Bertambahnya penduduk pada suatu daerah
dapat mengakibatkan perubahan pada struktur masyarakat, terutama mengenai
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sementara pada daerah lain terjadi kekosongan
sebagai akibat perpindahan penduduk tadi.
b. Penemuan
– penemuan baru
Adanya penemuan baru dapat
menyebabkan terjadinya perubahan. Proses penemuan baru disebut inovasi.
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan dibedakan menjadi
dua, yaitu discovery dan invention.
c. Pertentangan
(konflik) masyarakat
Pertentangan
(konflik) masyarakat adalah proses sosial antara perorangan atau kelompok masyarakat tertentu
yang berusaha dengan sadar atau tidak sadar untuk menentang, menjatuhkan, atau
melawan pihak lain. Pertentangan dapat mendorong terjadinya perubahan sosial
dalam masyarakat bersangkutan. Misalnya pertentangan antara generasi muda dan
generasi tua menegenai pandangan terhadap kebudayaan barat.
d. Terjadinya
pemberontakan atau revolusi
Terjadinya
pemberontakan atau revolusi sebuah negara bisa menimbulkan perubahan. Sebagai
contoh adalah Revolusi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 yang telah
mengubah negara Indonesia yang sebelumnya adalah negara terjajah menjadi sebuah
negara yang merdeka dan berdaulat.
2. Faktor
penyebab perubahan sosial yang bersumber dari luar masyarakat ( faktor
eksternal)
a. Adanya
pengaruh bencana alam
Kondisi
ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan
tanah kelahirannya . apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal baru,
maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang
baru tersebut.
b. Adanya
peperangan
Baik
perang saudara maupun perang antar negara dapat menyebabkan perubahan, karena
pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya
kepada pihak yang kalah.
c. Adanya
pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan jika manusia
adalah faktor utama terjadinya sebuah perubahan. Pada dasarnya, manusia tak
lepas dari perkembangan individu baik karena pergumulan/interaksi antar sesama
maupun proses belajar atau pun mengajar. Contohnya: ketika kita mengenal komputer, maka kita gunakan
komputer sebagai alat menulis yang sebelumnya menggunakan mesin ketik manual.
Dalam hal ini terjadi perubahan seseorang setelah dia mengenal komputer dia
meninggalkan mesin ketik manual.[4]
C. Peran Pendidikan Dalam
Perubahan Sosial
Pendidikan memiliki beberapa
peran dalam perubahan sosial yaitu :
1.
Pendidikan Nasional sebagai Pendorong Perubahan Sosial
Dalam Undang-Undang Sisdiknas 2003 Pasal 3
dikatakan bahwa: pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Dalam UU Sisdiknas di atas, nampak bahwa
fungsi pendidikan nasional sebagai salah satu faktor perubahan sosial atau
pengembangan potensi/kompetensi peserta didik. Perubahan-perubahan tersebut adalah
:
a.
Pengembangan kemampuan (baik intelektual maupun interaksi sosial)
b.
Pembentukan watak
c.
Pembentukan peradaban bangsa yang bermartabat di mata bangsa lain.
d.
Mencerdaskan kehidupan bangsa.
e.
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.[5]
2.
Pendidikan sebagai Pusat Perubahan
Pendidikan disepakati oleh banyak ahli
memiliki peran yang besar dalam penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas
dan daya saing yang tinggi. Lamanya mengenyam pendidikan dinilai memiliki
banyak pengaruh terhadap pembentukan daya saing seseorang. Semakin tinggi
tingkat pendidikan, semakin tinggi peluang sesorang untuk meningkatkan kualitas
daya saing mereka, dan sebaliknya.
Namun sebenarnya, pendidikan bukan saja
sebagai alat membentuk sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, melainkan diharapkan juga ikut
menentukan terjadinya berbagai perubahan sosial. Sebagaimana catatan ahli,
bahwa pendidikan sangat berperan dalam pembentukan kelas professional atau yang disebut dengan kelas menengah,
sebuah lapisan masyarakat yamg oleh Daniel S. Lev sebut-sebut sebagai sumber
utama terjadinya perubahan. Agaknya disektor ini bangsa Indonesia masih berpacu dengan bebagai persoalan,
apalagi memasuki masa-masa krisisawal dekade 2000-an. Berbagai pandangan kritis
muncul diseputar pengelolaan pendidikan. Memang, pendidikan di Indonesia di
samping berhasil menyumbangkan lapisan masyarakat yang melek huruf, tetapi juga
“melek informasi”. Penddikan tidak saja berhasil memberikan out put sejumlah
sarjana berstrata satu, tapi juga strata dua dan tiga, dalam maupun luar negeri. Dalam program tersebut terakhir tercatat
160 orang peserta pada tahun 1973/1974 telah membengkak menjadi 8000 1993/1994.
Perkembangan itu tentu saja menjawab
persoalan tuntutan akan kualitas sumberdaya manusia sebagaimana yang diharapkan
masyarakat. Misalnya dalam melihat kualitas SDM di Jawa Timur, pembangunan di
bidang pendidikan belum bisa mendongkrak kualitas tenaga kerja, karena propinsi
ini masih dihadapakan kepada kenyataan 73% tenaga kerjanya berpendidikan SD dan tidak lulus SD,
sehingga memiliki indeks kualitas SDM nomor 4 dari bawah. Sementara itu jika
kita melihat secara nasional, tingkat daya saing SDM Indonesia masih terpuruk
di belakang, misalnya jika di banding dengan tingkat daya saing SDM Negara jiran.
Dibandingkan dengan negara lain, angka
investasi Indonesia di bidang pendidikan tidak lebih baik. Malaysia misalnya,
dengan investasi di bidang pembentukan modal manusia yang tinggi, dalam dekade
1990-an berhasil mengirim generasi muda bersekolah diluar negeri dengan biaya
oleh Negara.
Selain itu menurut Zymelman penduduk Taiwan
di kenal paling tinggi tingkat literasinya setelah Jepang. Bahkan dala Taiwan
Statistical Data Book dilaporkan bahwa negeri ini tergolong ke dalam negara
yang berhasil melatih lebih 50% insinyur dalam proporsi terhadap populasi dibandingkan
dengan Amerika Serikat.
Negara-negara seperti jepang, korea selatan,
thailand, taiwan, hongkong, malaysia, dan singapura juga terlanda krisis
ekonomi maupun politik, pada akhirnya mereka cenderung lebih memiliki kemampuan
untuk lebih cepat keluar dari krisis tersebut. Hal ini di antaranya disebabkan
karena cara mereka mempersiapkan faktor SDM dengan memberikan apresiasi yang
tinggi terhadap sektor pendidikan.
3.
Sekolah Dalam Mengantisipasi Perubahan
Perubahan merupakan suatu kata yang tidak bisa dipisahkan dalam proses pengembangan masyarakat.
Kebutuhan untuk survive dalam ketidak pastian dan perubahan menjadi tuntutan
masa kini. Perubahan terjadi begiti cepat dan luas, termasuk mengubah
dasar-dasar asumsi dan paradigma memandang perubahan. Oleh karena itu, kerangka pendidikan harus diletakkan dalam kerangka perubahan yang luas tersebut.
Kita melihat dari sisi internal di masa sekarang
sekolah haruslah melakukan upaya membangun sistem kelembagaan yang efisien.
Secara eksternal, sekolah harus memperhitungkan reputasi dan legimitasi itu
bagus, maka sekolah akan mudah meraih dukungan dari masyarakat. Dukungan
masyarakat adalah modal yang paling berharga bagi pengembangan dunia
pendidikan.
Tuntutan terhadap lembaga inovasi juga datang
karena desakan dari jalur pertumbuhan yang datang dari luar sebagai hasil
perubahan. Perubahan itu sendiri merupakan sumbangan dari proses pendidikan,
baik langsung atau tidak langsung, baik sendiri-sendiri maupaun bersama-sama
dengan faktor-faktor lain seperti faktor sosial, ekonomi, agama maupun politik.
Pendidikan memberikan jalan efektif dalam membangun dan mempercepat perubahan.
Sebaliknya arah, isi, tujuan, strategi, juga pemasaran pendidikan kemudian
dipengaruhi oleh perubahan sosial.
4.
Masyarakat Berbasis Pengetahuan sebagai Jalur Pertumbuhan
Dalam jalur pertumbuhan yang mendasarkan pada
pengetahuan, maka nilai-nialai yang tumbuh di masyarakat adalah nilai-nilai
yang didasarkan kepada hasil kerja ilmu pengetahuan, penelitian dan hasil kerja
pengkajian dan pengembangan. Dari hasil kerja seperti ini, bukan saja menghasilkan
pertumbuhan industri manufaktur, perubahan content, cara kerja yang lebih
menuntut kerja team dari pada kerja individual, tetapi juga perubahan
kelembagaan, jaringan kerja, dan termasuk nilai-nilai yang di anut customer.
Semua aspek kependidikan dengan demikian
tidak bisa semata-mata bertahan dengan nilai-nilai lama. Meski tidak semua
nilai lama harus dihapuskan, namun, pendidikan sudah harus selayaknya
mempertimbangkan munculnya nilai-nilai baru. Menyerapnya dan kemudian
mengadaptasikan kedalam proses kependidikan. Salah satu implikasi dari
perubahan itu kemudian mendorong terjadinya upaya melakukan reformasi manajemen
pendidikan. Topik ini terus menjadi sorotan para ahli dan penentu kebijakan di Indonesia,
terutama setelah memasuki era reformasi. [6]
5.
Pendidikan sebagai Faktor pendorong Perubahan Sosial
Pendidikan memberikan nilai- nilai tertentu
bagi manusia, terutama membuka pikiran dan membiasakan berpola pikir yang
ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk
bernilai apakah kebudayaan masyarakat dapat memenuhi perkembangan zaman atau
tidak.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
2.
Perubahan sosial adalah perubahan – perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencangkup perubahan
dalam aspek – aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya
perubahan dari faktor lingkungankarena berubahnya komposisi penduduk, keadaan
geografis, serta berubahnya sistem sosial maupun perubahan pada lembaga
kemasyarakatanPeran pendidikan terhadap perubahan sosial
3.
Peran pendidikan dalam perubahan sosial adalah memberikan nilai- nilai tertentu bagi
manusia, terutama membuka pikiran dan membiasakan berpola pikir yang ilmiah,
rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk
bernilai apakah kebudayaan masyarakat dapat memenuhi perkembangan zaman atau
tidak.
B.
Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai
salah satu sumber pembelajaran dalam peranan pendidikan dalam perubahan sosial bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat
bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan pembaca.
DAFTAR RUJUKAN
Salim, Agus, Peranan
Sekolah dalam Perubahan Sosial, dalam http://aguessalim14081992.blogspot.com/2013/06/peranan-sekolah-dalam-perubahan-sosial.html di akses pada tangga; 1 Mei 2015 pukul 16.27 WIB.
Wulandari, Fitri. 2009. Sosiologi SMA/ MA. Jawa Tengah : Viva Pakarindo.
Tilaar , H.A.R. 2002. Perubahan Sosial dan
Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum
dan Pembelajaran. Filosofi, Teori, dan
Aplikasi. Bandung: Pakar Raya.
Maliki, Zainudin. 2008. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta : Gadja Mada University Press.
[1]Salim, Agus, Peranan
Sekolah dalam Perubahan Sosial, dalam http://aguessalim14081992.blogspot.com/2013/06/peranan-sekolah-dalam-perubahan-sosial.html di akses
pada tangga; 1 Mei 2015 pukul 16.27 WIB.
[2] Fitri Wulandari, Sosiologi SMA/
MA, (Jawa Tengah : Viva Pakarindo, 2009), Hal. 4.
[4] H.A.R. Tilaar, Perubahan Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002), hal. 6
[5] Ella Yulaelawati,
Kurikulum dan Pembelajaran. Filosofi, Teori, dan Aplikasi, (Bandung: Pakar Raya, 2004), hal. 2
[6] Zainudin Maliki, Sosiologi Pendidikan , (Yogyakarta : Gadja Mada
University Press, 2008 ), hal. 272-277
No comments:
Post a Comment