Search This Blog

Saturday, 9 February 2019

MAKALAH PEMANFAATAN TRIPUSAT PENDIDIKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR / DOWNLOAD MAKALAH


PEMANFAATAN TRIPUSAT PENDIDIKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah
Sosiologi Pendidikan
Dosen Pengampu:
Anissatul Mufarokah, S.Ag. M.Pd


Disusun Oleh:
1.      Ima Syamfarida              (1725143126)
2.      Iva Faizatul Maghfiroh (1725143140)
3.      Lilis Hikmawati               (1725143157)
4.      Mu’azarotul Husna         (1725143184)
5.      Nindi Alfi Riyanti            (1725143210)
6.      Nur Lu’aily Fauziyah     (1725143226)
Kelas II (Dua) B
Semester II ( Genap )
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah(PGMI)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
TULUNGAGUNG
MEI 2015
KATA PENGANTAR
Syukur alkhamdulilah, senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas limpahan petunjuk dan pertolongan-Nya, maka penyusunan makalah dengan Judul “Pemanfaatan Tripusat Pendidikan Sebagai Sumber Belajar” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kehadirat Nabi Agung Muhammad SAW, yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti.
Tidak lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada:      
1.      Dr. Mafthukin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung, yang telah membina lembaga (tempat) kami menimba ilmu pengetahuan selama ini.
2.      Anissatul Mufarokah, S.Ag. M.Pd. selaku dosen pengampu Mata kuliah Sosiologi Pendidikan yang telah  memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini.
3.      Rekan-rekan kelompok yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
4.      Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua . Dan semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin ya robbal’alamin.
Tulungagung,  7 Mei 2015

Penyusun



DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................ i
Kata Pengantar.............................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan Masalah........................................................ 2
D. Batasan Masalah........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tripusat Pendidikan.................................................... 3
B. Jenis-jenis Tripusat Pendidikan .................................................... 4
C. Fungsi Tripusat Pendidikan.......................................................... 7
D. Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan terhadap
Perkembangan Peserta Didik.........................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................ 9
DAFTAR RUJUKAN

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah  usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam dunia penddikan peran pihak-pihak yang ahli sangatlah menentukan bagaimana dan kemana arah pendidikan akan dibawa. Pendidikan akan berjalan sesuai rambu-rambunya dan menghasilkan tujuan yang diharapkan apabila diatur serta dibimbing oleh lingkungan yang baik, begitu pula sebaliknya kesalahan dan kecenderungan negatif yang ditimbulkan dari asas pendidikan tersebut kelak akan menimbulkan kemunduran dan kehancuran dibidang pendidikan.
Diantara pihak-pihak yang berperan penting dalam mendidik dan mengarahkan setiap peserta didik menuju arah yang jelas dan benar adalah keluarga sekolah dan masyarakat. Tiga unsur ini dikenal dengan nama Tripusat Pendidikan. Setiap lingkungan tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang berperan penting dalm pembentukan perilaku dan pribadi peserta didik. Selain memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, unsur-unsur lingkungan tersebut memiliki hubungan yang sangat erat dalam menentukan keberhasilan peserta didik.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas tentang Tripusat Pendidikan agar pembaca mengetahui tujuan keberadaannya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian  tri pusat pendidikan?
2.      Apa saja jenis - jenis dari tripusat pendidikan?
3.      Apa fungsi dari tripusat pendidikan?
4.      Bagaimana pengaruh timbal balik antara tripusat perguruan tinggi terhadap perkembangan peserta didik?
C.     Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian tripusat pendidikan.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis tripusat pendidikan
3.      Untuk mengetahui pengaruh timbal balik antara tripusat perguruan tinggi terhadap perkembangan peserta didik
D.    Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang pengertian, jenis-jenis, fungsi dan pengaruh timbal balik tripusat pendidikan.





















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tripusat Pendidikan
Istilah tripusat pendidikan berasal dari istilah yang dipakai oleh Ki Hajar Dewantara seperti dalam tulisan Tim Dosen IKIP Malang dalam buku yang berjudul “Pengantar Dasar-dasar Pendidikan”.[1] yang dimaksud tripusat pendidikan ialah setiap pribadi manusia akan selalu berada dan mengalami perkembangan dalam tiga lembaga pendidikan, yaitu: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga lembaga ini secara bertahap dan terpadu mengemban tanggung jawabnpendidikan bagi generasi mudanya. Kemudian, tripusat pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.[2] Orientasi kelembagaan tripusat pendidikan ini bersifat alamiah sesuai dengan kenyatan dalam tata kebudayaan manusia.
Tata kehidupan manusia secara mendasar dan menyeluruh dijadikan dasar untuk dapat memahami tata kehidupan pendidikan. secara sederhana, kita menemukan realitas kehidupan bahwa manusia dilahirkan dalam lingkungan keluarga. Keluarga sebagai kelompok terkecil masyarakat sangat dipengaruhi oleh tingkah laku masyarakat, hubungan timbal balik antara keluarga dan masyarakat sebagai sarana terjadinya proses pendidikan.
Dari awalnya, dalam tata pendidikan masyarakat tradisional, hanya ada dua lembaga pendidikan, yaitu lembaga pendidikan keluarga dan lembaga pendidikan masyarakat. Kedua lembaga pendidikan tersebut diadakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada saat tertentu. Keberadaan keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan anak, dianggap sebagai kehidupan yang azasi dan alamiah yang pasti melaksanakan interaksi dengan keluarga yang lain, sehingga terbentuk sebuah masyarakat, yakni lingkungan sosial yang ada di sekitar keluarga itu, seperti kampung, desa, marga, atau pulau.
Lembaga pendidikan keluarga dan lembaga pendidikan masyarakat berlangsung alamiah dan dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan kemajuan kebudayaan manusia. Dalam kebudayaan masyarakat yang sudah maju, terdapat struktur atau susunan kelembagaan yang lebih kompleks, seperti pembagian peran, fungsi, tugas, dan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Diantara kebutuhan masyarakat yang memerlukan lembaga tersendiri, tugas dan tanggung jawab tersendiri adalah kebutuhan pendidikan. oleh karena itu, perlu adanya kelembagaan yang mengatur khusus tentang pendidikan. dalam masyarakat modern, lembaga yang mengatur khusus tentang pendidikan disebut sekolah. Dengan demikian, ada tiga lembaga pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.[3]
B.     Jenis-Jenis Tripusat pendidikan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, tripusat pendidikan terbagi menjadi tiga jenis yang meliputi :
1.  Pendidikan keluarga
2.  Pendidikan sekolah
3.  Pendidikan masyarakat[4]
Yang mana tiga tempat pergaulan atau lembaga pendidikan tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membentuk kepribadian serta tingkah laku anak. Secara rinci pengertian dari masing-masing pusat pendidikan tersebut adalah sebagai berikut :
a.  Pendidikan keluarga
Keluarga adalah lembaga sosial yang terbentuk setelah adanya suatu perkawinan. Keluarga mempunyai otonom melaksanakan pendidikan, orang tua mau tidak mau, berkeahlian atau tidak, berkewajiban secara kodrati untuk menyelenggarakan pendidikan terhadap anak-anaknya.
Pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga berlangsung secara alamiah dan wajar sehingga disebut pendidikan informal yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak yang mana kegiatan pendidikannya dilaksanakan tanpa suatu organisasi yang ketat dan tanpa adanya program waktu.
Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individu maupun sosial. Oleh karena itu keluarga adalah tempat pendidikan yang sempurna untuk melangsungkan pendidikan kearah penbentukan pribadi yang utuh.[5]
b. Pendidikan sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan telah ada sejak beberapa abad yang lalu, yaitu pada zaman Yunani kuno. Kata sekolah berasal dari bahasa yunani “Schola” yang berarti waktu menganggur atau waktu senggang.[6]
Bangsa Yunani kuno mempunyai kebiasaan berdiskusi guna menambah ilmu dan mencerdaskan akal. Lambat laun usaha diselenggarakan secara teratur dan berencana (secara formal) sehingga akhirnya timbullah sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk menambah ilmu pengetahuan dan kecerdasan akal.[7]
Sekolah sebagai pusat pendidikan formal merupakan perangkat masyarakat yang diserahi kewajiban pemberian pendidikan dengan organisasi yang tersusun rapi, mulai dari tujuan, penjejangan, kurikulum, administrasi dan pengelolaannya.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan sebenarnya ada banyak ragamnya, dan hal ini tergantung dari segi mana melihatnya.
1)      Ditinjau dari segi mana yang mengusahakan :
·         Sekolah Negeri
yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah baik dari segi pengadaan fasilitas, keuangan maupun pengadaan tenaga pengajar.
·         Sekolah Swasta
yaitu sekolah yang diusahakan oleh selain pemerintah, yaitu badan-badan swasta.
2)      Ditinjau dari sudut tingkatan :
a)      Pendidikan Pra Sekolah
yaitu pendidikan yang diperuntukkan bagi anak sebelum memasuki pendidikan dasar.
b)      Pendidikan Dasar, yaitu meliputi :
-          Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
-          SMP/ MTs
c)      Pendidikan Menengah, yaitu meliputi :
-          SMU dan Kejuruan
-          Madrasah Aliyah
d)     Pendidikan Tinggi, yang meliputi :
-          Akademi
-          Institut
-          Sekolah Tinggi
-          Universitas
3)      Ditinjau dari sifatnya:
-          Sekolah Umum, yaitu sekolah yang mengutamakan perluasan ilmu pengetahuan, yang termasuk dalam sekolah ini adalah SD/ MI, SMP/ MTs, SMU/ MA.
-          Sekolah Kejuruan, yaitu sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu, yang termasuk dalam sekolah ini adalah SMEA, SMK, STM.
c. Pendidikan masyarakat
Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan bahwa masyarakat adalah pergaulan hidup manusia atau perkumpulan orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu yang membuat warga masyarakat itu menyadari diri mereka sebagai suatu kelompok serta saling membutuhkan.[8]
Kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dan bekerja sama dibidang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu adalah merupakan sumber pendidikan bagi warga masyarakat , seperti lembaga-lembaga sosial budaya, yayasan-yayasan, organisasi-organisasi, perkumpulan-perkumpulan yang semuanya itu merupakan unsur-unsur pelaksana asas pendidikan masyarakat.[9]
Masing-masing kelompok tersebut melakukan aktifitas-aktifitas keterampilan, penerangan dan pendalaman dengan sadar dibawah pimpinan atau koordinator masing-masing kelompok. Kesemua kelompok sosial tersebut diatas adalah merupakan unsur-unsur pelaku atau pelaksana asas pendidikan yang dengan sengaja dan sadar membawa masyarakat kepada kedewasaan, baik jasmani maupun rohani yang realisasinya terlihat pada perbuatan dan sikap kepribadian warga masyarakat.
Maka pendidikan masyarakat adalah pendidikan non formal yang memberikan pendidikan secara sengaja, terencana dan terarah kepada seluruh anggotanya yang pluralistic (majemuk) tetapi tidak dipersyaratkan berjenjang serta dengan aturan-aturan yang lebih longgar untuk mengarahkan menjadi anggota masyarakat yang baik demi tercapainya kesejahteraan sosial para anggotanya.
C.     Fungsi Tripusat Pendidikan
Dari ketiga jenis tripusat pendidikan maka dapat disimpulkan fungsi dari tripusat pendidikan tersebut adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal.
D.    Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan terhadap Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan peserta didik, seperti juga tumbuh kembang anak pada umumnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan, proses perkembangan dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan, peranan tripusat itulah yang paling menentukan, baik secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama.
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan sehingga dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik. Ketiga kegiatan pendidikan tersebut adalah :
1.    Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya.
2.    Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan.
3.    Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Tripusat Pendidikan adalah proses setiap pribadi manusia yang selalu berada dan mengalami perkembangan dalam tiga lembaga pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga lembaga ini secara bertahap dan terpadu membangun tanggung jawab pendidikan bagi generasi mudanya.
2.      Tripusat pendidikan terbagi menjadi tiga jenis yang meliputi:
a)      Pendidikan Keluarga
b)      Pendidikan Sekolah
c)      Pendidikan Masyarakat
3.      Fungsi dari tripusat pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal.
4.      Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan sehingga dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik. Ketiga kegiatan pendidikan tersebut adalah :
a)      Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya.
b)      Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan.
c)      Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.

B.     Saran
Adapun saran yang penulis berikan adalah perlunya peningkatan pelayanan dari tripusat pendidikan kepada peserta didik agar dapat meningkatkan tiga kegiatan pendidikan (membimbing, mengajar, dan melatih) sehingga dapat meningkatkan perkembangan peserta didik kearah yang lebih baik.


[1] Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional, 2003), hal.13
[2] Ibid., hal.14
[3] Moh. Padil dan Triyo Suprayitno, Sosiologi Pendidikan, (Yogyakarta, UIN-Maliki Press, 2007), hal.135
[4] Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal.50
[5] Ibid., hal.50
[6] Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hal.247
[7] Ibid., hal.247-248
[8] Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hal.120
[9] Ibid., hal.120



DAFTAR RUJUKAN
Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka
Setia
Nata, Abudin. 1999. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu
Padil, Moh. dan Suprayitno, Triyo. 2007. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta:
UIN-Maliki Press
Tim Dosen IKIP Malang. 2003. Pengantar Dasar-dasar Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional



DOWNLOAD COVER DISINI

DOWNLOAD PEMBAHASAN DISINI

DOWNLOAD DAFTAR RUJUKAN DISINI



No comments:

Post a Comment

MAKALAH KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM / DOWNLOAD MAKALAH

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MI DISUSUN OLEH: ...