PEMANFAATAN
TRIPUSAT PENDIDIKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
MAKALAH
diajukan
untuk memenuhi tugas matakuliah
“Sosiologi
Pendidikan”
Dosen
Pengampu:
Anissatul Mufarokah, S.Ag. M.Pd
Disusun
Oleh:
1.
Ima Syamfarida (1725143126)
2.
Iva Faizatul Maghfiroh (1725143140)
3.
Lilis Hikmawati (1725143157)
4.
Mu’azarotul
Husna (1725143184)
5.
Nindi Alfi Riyanti (1725143210)
6.
Nur
Lu’aily Fauziyah (1725143226)
Kelas
II (Dua) B
Semester
II ( Genap )
Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah(PGMI)
Institut
Agama Islam Negeri (IAIN)
TULUNGAGUNG
MEI
2015
KATA PENGANTAR
Syukur alkhamdulilah, senantiasa kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena hanya atas limpahan petunjuk dan pertolongan-Nya, maka
penyusunan makalah dengan Judul “Pemanfaatan
Tripusat Pendidikan Sebagai Sumber Belajar” ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Shalawat serta salam tidak lupa kami panjatkan
kehadirat Nabi Agung Muhammad SAW, yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir
nanti.
Tidak lupa penyusun ucapkan
terimakasih kepada:
1.
Dr. Mafthukin, M.Ag
selaku Rektor IAIN Tulungagung, yang telah membina lembaga (tempat) kami
menimba ilmu pengetahuan selama ini.
2.
Anissatul
Mufarokah, S.Ag. M.Pd. selaku dosen pengampu
Mata kuliah
Sosiologi Pendidikan yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan
makalah ini.
3.
Rekan-rekan kelompok yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
4.
Serta semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen
mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih
baik di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua . Dan semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita
semua. Amin ya robbal’alamin.
Tulungagung, 7 Mei
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
judul................................................................................................ i
Kata
Pengantar.............................................................................................. ii
Daftar
Isi........................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B.
Rumusan Masalah......................................................................... 1
C.
Tujuan Pembahasan
Masalah........................................................ 2
D.
Batasan Masalah........................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tripusat Pendidikan.................................................... 3
B.
Jenis-jenis Tripusat Pendidikan
.................................................... 4
C. Fungsi Tripusat Pendidikan.......................................................... 7
D.
Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan
terhadap
Perkembangan Peserta Didik.........................................................7
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................ 9
DAFTAR
RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Dalam dunia penddikan peran pihak-pihak yang
ahli sangatlah menentukan bagaimana dan kemana arah pendidikan akan dibawa.
Pendidikan akan berjalan sesuai rambu-rambunya dan menghasilkan tujuan yang
diharapkan apabila diatur serta dibimbing oleh lingkungan yang baik, begitu
pula sebaliknya kesalahan dan kecenderungan negatif yang ditimbulkan dari asas
pendidikan tersebut kelak akan menimbulkan kemunduran dan kehancuran dibidang
pendidikan.
Diantara
pihak-pihak yang berperan penting dalam mendidik dan mengarahkan setiap peserta
didik menuju arah yang jelas dan benar adalah keluarga sekolah dan masyarakat.
Tiga unsur ini dikenal dengan nama Tripusat Pendidikan. Setiap lingkungan
tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang berperan penting dalm
pembentukan perilaku dan pribadi peserta didik. Selain memiliki tugas dan
fungsinya masing-masing, unsur-unsur lingkungan tersebut memiliki hubungan yang
sangat erat dalam menentukan keberhasilan peserta didik.
Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk membahas tentang Tripusat Pendidikan agar
pembaca mengetahui tujuan keberadaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian tri pusat
pendidikan?
2.
Apa saja jenis - jenis
dari tripusat pendidikan?
3.
Apa fungsi dari tripusat pendidikan?
4.
Bagaimana pengaruh timbal balik antara tripusat
perguruan tinggi terhadap perkembangan peserta didik?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian tripusat pendidikan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tripusat pendidikan
3. Untuk mengetahui pengaruh timbal balik antara tripusat perguruan tinggi
terhadap perkembangan peserta didik
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang pengertian,
jenis-jenis, fungsi dan pengaruh timbal balik tripusat pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tripusat
Pendidikan
Istilah tripusat pendidikan berasal
dari istilah yang dipakai oleh Ki Hajar Dewantara seperti dalam tulisan Tim
Dosen IKIP Malang dalam buku yang berjudul “Pengantar Dasar-dasar Pendidikan”.[1]
yang dimaksud tripusat pendidikan ialah setiap pribadi manusia akan selalu
berada dan mengalami perkembangan dalam tiga lembaga pendidikan, yaitu:
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga lembaga ini secara bertahap dan
terpadu mengemban tanggung jawabnpendidikan bagi generasi mudanya. Kemudian,
tripusat pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.[2] Orientasi
kelembagaan tripusat pendidikan ini bersifat alamiah sesuai dengan kenyatan
dalam tata kebudayaan manusia.
Tata kehidupan manusia secara
mendasar dan menyeluruh dijadikan dasar untuk dapat memahami tata kehidupan
pendidikan. secara sederhana, kita menemukan realitas kehidupan bahwa manusia
dilahirkan dalam lingkungan keluarga. Keluarga sebagai kelompok terkecil
masyarakat sangat dipengaruhi oleh tingkah laku masyarakat, hubungan timbal
balik antara keluarga dan masyarakat sebagai sarana terjadinya proses
pendidikan.
Dari awalnya, dalam tata pendidikan
masyarakat tradisional, hanya ada dua lembaga pendidikan, yaitu lembaga
pendidikan keluarga dan lembaga pendidikan masyarakat. Kedua lembaga pendidikan
tersebut diadakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada saat tertentu.
Keberadaan keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan
anak, dianggap sebagai kehidupan yang azasi dan alamiah yang pasti melaksanakan
interaksi dengan keluarga yang lain, sehingga terbentuk sebuah masyarakat, yakni
lingkungan sosial yang ada di sekitar keluarga itu, seperti kampung, desa,
marga, atau pulau.
Lembaga pendidikan keluarga dan
lembaga pendidikan masyarakat berlangsung alamiah dan dari waktu ke waktu terus
mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan kemajuan kebudayaan manusia.
Dalam kebudayaan masyarakat yang sudah maju, terdapat struktur atau susunan
kelembagaan yang lebih kompleks, seperti pembagian peran, fungsi, tugas, dan
tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Diantara kebutuhan
masyarakat yang memerlukan lembaga tersendiri, tugas dan tanggung jawab
tersendiri adalah kebutuhan pendidikan. oleh karena itu, perlu adanya
kelembagaan yang mengatur khusus tentang pendidikan. dalam masyarakat modern,
lembaga yang mengatur khusus tentang pendidikan disebut sekolah. Dengan
demikian, ada tiga lembaga pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.[3]
B.
Jenis-Jenis Tripusat
pendidikan
Menurut UU No.
20 Tahun 2003, tripusat pendidikan terbagi menjadi tiga jenis yang meliputi :
1. Pendidikan keluarga
2. Pendidikan sekolah
3. Pendidikan masyarakat[4]
Yang mana tiga
tempat pergaulan atau lembaga pendidikan tersebut mempunyai pengaruh yang
sangat besar dalam membentuk kepribadian serta tingkah laku anak. Secara rinci
pengertian dari masing-masing pusat pendidikan tersebut adalah sebagai berikut
:
a. Pendidikan keluarga
Keluarga
adalah lembaga sosial yang terbentuk setelah adanya suatu perkawinan. Keluarga
mempunyai otonom melaksanakan pendidikan, orang tua mau tidak mau, berkeahlian atau
tidak, berkewajiban secara kodrati untuk menyelenggarakan pendidikan terhadap
anak-anaknya.
Pendidikan yang terjadi
di lingkungan keluarga berlangsung secara alamiah dan wajar sehingga disebut
pendidikan informal yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan
sadar atau tidak yang mana kegiatan pendidikannya dilaksanakan tanpa suatu
organisasi yang ketat dan tanpa adanya program waktu.
Menurut
Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang
sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individu maupun sosial. Oleh karena
itu keluarga adalah tempat pendidikan yang sempurna untuk melangsungkan
pendidikan kearah penbentukan pribadi yang utuh.[5]
b.
Pendidikan sekolah
Sekolah
sebagai lembaga pendidikan telah ada sejak beberapa abad yang lalu, yaitu pada
zaman Yunani kuno. Kata sekolah berasal dari bahasa yunani “Schola” yang
berarti waktu menganggur atau waktu senggang.[6]
Bangsa
Yunani kuno mempunyai kebiasaan berdiskusi guna menambah ilmu dan mencerdaskan
akal. Lambat laun usaha diselenggarakan secara teratur dan berencana (secara
formal) sehingga akhirnya timbullah sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
yang bertugas untuk menambah ilmu pengetahuan dan kecerdasan akal.[7]
Sekolah
sebagai pusat pendidikan formal merupakan perangkat masyarakat yang diserahi
kewajiban pemberian pendidikan dengan organisasi yang tersusun rapi, mulai dari
tujuan, penjejangan, kurikulum, administrasi dan pengelolaannya.
Sekolah
sebagai lembaga pendidikan sebenarnya ada banyak ragamnya, dan hal ini tergantung
dari segi mana melihatnya.
1)
Ditinjau dari segi mana yang mengusahakan :
·
Sekolah Negeri
yaitu sekolah
yang diusahakan oleh pemerintah baik dari segi pengadaan fasilitas, keuangan
maupun pengadaan tenaga pengajar.
·
Sekolah Swasta
yaitu sekolah
yang diusahakan oleh selain pemerintah, yaitu badan-badan swasta.
2)
Ditinjau dari sudut tingkatan :
a)
Pendidikan Pra Sekolah
yaitu pendidikan yang diperuntukkan bagi anak
sebelum memasuki pendidikan dasar.
b)
Pendidikan Dasar, yaitu meliputi :
-
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
-
SMP/ MTs
c)
Pendidikan Menengah, yaitu meliputi :
-
SMU dan Kejuruan
-
Madrasah Aliyah
d)
Pendidikan Tinggi, yang meliputi :
-
Akademi
-
Institut
-
Sekolah Tinggi
-
Universitas
3)
Ditinjau dari sifatnya:
-
Sekolah Umum, yaitu sekolah yang mengutamakan
perluasan ilmu pengetahuan, yang termasuk dalam sekolah ini adalah SD/ MI, SMP/
MTs, SMU/ MA.
-
Sekolah Kejuruan, yaitu sekolah yang mempersiapkan
anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu, yang termasuk dalam sekolah ini
adalah SMEA, SMK, STM.
c. Pendidikan masyarakat
Didalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan bahwa masyarakat adalah pergaulan
hidup manusia atau perkumpulan orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan
ikatan-ikatan aturan tertentu yang membuat warga masyarakat itu menyadari diri
mereka sebagai suatu kelompok serta saling membutuhkan.[8]
Kelompok-kelompok
masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dan bekerja sama dibidang
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu adalah merupakan sumber pendidikan bagi
warga masyarakat , seperti lembaga-lembaga sosial budaya, yayasan-yayasan, organisasi-organisasi,
perkumpulan-perkumpulan yang semuanya itu merupakan unsur-unsur pelaksana asas
pendidikan masyarakat.[9]
Masing-masing
kelompok tersebut melakukan aktifitas-aktifitas keterampilan, penerangan dan
pendalaman dengan sadar dibawah pimpinan atau koordinator masing-masing
kelompok. Kesemua kelompok sosial tersebut diatas adalah merupakan unsur-unsur
pelaku atau pelaksana asas pendidikan yang dengan sengaja dan sadar membawa
masyarakat kepada kedewasaan, baik jasmani maupun rohani yang realisasinya
terlihat pada perbuatan dan sikap kepribadian warga masyarakat.
Maka
pendidikan masyarakat adalah pendidikan non formal yang memberikan pendidikan
secara sengaja, terencana dan terarah kepada seluruh anggotanya yang pluralistic
(majemuk) tetapi tidak dipersyaratkan berjenjang serta dengan aturan-aturan
yang lebih longgar untuk mengarahkan menjadi anggota masyarakat yang baik demi
tercapainya kesejahteraan sosial para anggotanya.
C.
Fungsi Tripusat
Pendidikan
Dari ketiga
jenis tripusat pendidikan maka dapat disimpulkan fungsi dari tripusat
pendidikan tersebut adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan
berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), utamanya berbagai
sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang
optimal.
D.
Pengaruh Timbal Balik
antara Tripusat Pendidikan terhadap Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan
peserta didik, seperti juga tumbuh kembang anak pada umumnya, dipengaruhi oleh
berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan, proses perkembangan dan anugerah.
Khusus untuk faktor lingkungan, peranan tripusat itulah yang paling menentukan,
baik secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama.
Setiap pusat
pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga
kegiatan pendidikan sehingga dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik.
Ketiga kegiatan pendidikan tersebut adalah :
1.
Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi
yang berbudaya.
2.
Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan.
3.
Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Tripusat
Pendidikan adalah proses setiap pribadi manusia yang selalu berada dan
mengalami perkembangan dalam tiga lembaga pendidikan, yaitu keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Ketiga lembaga ini secara bertahap dan terpadu membangun
tanggung jawab pendidikan bagi generasi mudanya.
2.
Tripusat pendidikan terbagi menjadi tiga jenis
yang meliputi:
a)
Pendidikan Keluarga
b)
Pendidikan Sekolah
c)
Pendidikan Masyarakat
3.
Fungsi dari tripusat pendidikan adalah membantu
peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik,
sosial, dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia,
agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal.
4.
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang
memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan sehingga
dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik. Ketiga kegiatan pendidikan
tersebut adalah :
a)
Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi
yang berbudaya.
b)
Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan.
c)
Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.
B.
Saran
Adapun saran
yang penulis berikan adalah perlunya peningkatan pelayanan dari tripusat
pendidikan kepada peserta didik agar dapat meningkatkan tiga kegiatan
pendidikan (membimbing, mengajar, dan melatih) sehingga dapat meningkatkan
perkembangan peserta didik kearah yang lebih baik.
[1] Tim Dosen IKIP
Malang, Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional,
2003), hal.13
[2] Ibid., hal.14
[3] Moh. Padil dan
Triyo Suprayitno, Sosiologi Pendidikan, (Yogyakarta, UIN-Maliki Press,
2007), hal.135
[7] Ibid., hal.247-248
DAFTAR RUJUKAN
Ahmadi, Abu dan
Uhbiyati, Nur. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Ahmadi, Abu dan
Uhbiyati, Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka
Setia
Nata, Abudin.
1999. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu
Padil, Moh. dan Suprayitno, Triyo. 2007. Sosiologi Pendidikan.
Yogyakarta:
UIN-Maliki Press
Tim Dosen IKIP Malang. 2003. Pengantar Dasar-dasar Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional
DOWNLOAD COVER DISINI
DOWNLOAD PEMBAHASAN DISINI
DOWNLOAD DAFTAR RUJUKAN DISINI
No comments:
Post a Comment