Search This Blog

Saturday 7 February 2015

“Sejarah Perkembangan dan Pertumbuhan Tasawuf Di Indonesia”
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
“AKHLAQ TASAWUF”
Dosen Pembimbing :
Dr. H. M Arif Faizin, M.Ag

Di Susun Oleh :
1. LILIS HIKMAWATI                    NIM : 1725143157
2. NOR HESTIYANINGSIH                        NIM : 1725143216
3. NUR LU’AILY FAUZIYAH       NIM : 1725143226
KELAS: PGMI I-B
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
OKTOBER 2014
KATA PENGANTAR
Syukur alkhamdulilah, senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas limpahan petunjuk dan pertolongan-Nya, maka penyusunan makalah dengan tema “Sejarah Perkembangan dan Pertumbuhan Tasawuf Di Indonesia” ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kehadirat nabi agung Muhammad SAW, yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti. Yang terhormat Bapak Arif Faizin yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini kami ucapkan terimakasih,dan tidak lupa untuk teman-teman seperjuangan yang mendukung,serta ikut berpartisipasi dalam diskusi kami,kami ucapkan terimakasih.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini dapat tersusun menjadi lebih baik lagi. Terimakasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,dosen,dan masyarakat. Dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.Amin ya robbal’alamin.



Tulungagung, Oktober 2014


Penulis



DAFTAR ISI
SAMPUL………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR…………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang………………………………………………………….
b.      Rumusan Masalah………………………………………………………….
c.       Tujuan Pembahasan Masalah………………………………………………….
BAB II. PEMBAHASAN
A.    Perkembangan Tasawuf Di Indonesia………………………………………..
B.     Reformasi Tasawuf Di Indonesia…………………………………………….
C.     Tokoh-Tokoh Tasawuf Di Indonesia…………………………………………..
BAB III. PENUTUP
A.    Kesimpulan……………………………………………………………………….
B.     Saran ……………………………………………………………………………..
DAFTAR RUJUKAN




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara mensucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun lahir dan batin guna mendapat kebahagiaan yang abadi. Hal pokok dalam tasawuf, yaitu kesucian jiwa untuk menghadap Allah SWT sebagai Zat Yang Maha Suci dalam upaya pendekatan diri secara individual kepada-Nya, sehingga kehadiran Allah SWT senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana perkembangan tasawuf di Indonesia?
2.      Bagaimana reformasi tasawuf di Indonesia?
3.      Siapa tokoh-tokoh tasawuf di Indonesia?
C.     Tujuan Pembahasan Masalah
1.      Untuk mengetahui penjelasan perkembangan tasawuf di Indonesia.
2.      Untuk mengetahui reformasi tasawuf di Indonesia.
3.      Untuk mengenalkan beberapa tokoh tasawuf di Indonesia.
D.    Batasan Masalah





BAB II
PEMBAHASAN
A.    TASAWUF DI INDONESIA.
Keberadaan tasawuf di Nusantara tidak dapat lepas dari pengkajian proses. Islamisasi di kawasan ini. Sebab, tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa tersebarnya islam di Indonesia sebagian besar adalah karena jasa kaum sufi.[1]
Pada tahap pertama, penyebaran islam masih relative terbatas di kota-kota pelabuhan. Akan tetapi, dalam waktu yang tidak terlalu lama, islam mulau memasuki wilayah pesisir dan pedesaan. Pada tahap ini, para pedagang dan ulama’ yang sekaligus guru tarekat beserta murid-murid mereka memegang peranan penting di dalam penyebaran tersebut.Mereka pada umumnya memperoleh wewenang dari penguasa local.[2]
Islam pada tahap ini sangat diwarnai oleh aspek tasawuf.Namun, ini tidak berarti bahwa aspek hukum (syari’at) terabaikan. Proses perkembangan islam terus bergerak di antara sufisme dan syari’at. Misalnya, Nuruddin Ar-Raniri yang lebih berorientasi pada syari’at, dengan dukungan penguasa, “membersihkan” Aceh dari gagasan-gagasan filosofis-sufistik Hamzah Fansuri dan Syamsuddin yang dianggap menyimpang. Disamping itu, Abdur Ra’uf  Singkel (Abdur Ra’uf As-Sinkili), yang juga syaikh tarekat syattariyyah, menekankan pentingnya syariat dalam menempuh jalan tasawuf.
Meskipun demikian, secara umum tasawuf tetap unggul pada tahap pertama islamisasi, setidaknya sampai akhir abad 17 Masehi. Hal ini karena islam tasawuf yang datang ke Nusantara “cocok” dengan latar belakang masyarakat setempat yang dipengaruhi asketisme hindu, budha dan sinkretisme kepercayaan lokal. Selain itu, tasawuf mempunyai kecenderungan untuk bersikap toleran terhadap pemikiran dan praktik tradisional semacam itu yang sebenarnya bertentangan dengan praktik tauhid.[3]Perkembangan tasawuf di Indonesia semakin semarak dengan hadirnya para tokoh yang berjasa dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Para tokoh itu antara lain Syaikh Abdur Ra’uf As-Sinkili, Syaikh Burhanuddin Ulakan, Syaikh Abdul Muhyi Pamijahan. Syaikh Isma’il Al-Khalid Al-Minangkabawi, Syaikh Yusuf Al-Makasari, Syaikh Muhammad Nafis Al-Banjari, Syaikh Ahmad Khatib Sambas, Syaikh Abdush Shamad Al-Falimbani, dan Syaikh Abdul Karim Banten.[4]
B.     REFORMASI TASAWUF DI INDONESIA
Pada permulaan tahun 1950-an, HAMKA menulis buku Tasawuf: Perkembangan dan Pemurniannya dan Tasawuf Modern.Ia berusaha memperlihatkan bahwa tasawuf yang benar adalah tasawuf yang berakar pada pinsip tauhid. Bertasawuf artinya, mengisi diri dengan sifat-sifat kesempurnaan Alloh dan mengidentifikasi diri dengan sifat-sifat ilahiyah.Bertasawuf bukan berarti menolak hidup duniawi, melainkan juga harus tetap melebur kedalam kehidupan masyarakat.[5]
Sejalan dengan HAMKA, Nahdhatul Ulama’ (NU) adalah pendukung dan penghayat tasawuf.Untuk menghindari penyimpangan dari garis lurus yang diletakkan para syaikh terdahulu, NU meletakkan dasar-dasar tasawuf bagi jama’ahnya sesuai dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah.NU bertasawuf sejalan dengan prinsipnya bahwa kehidupan beragama tidak saja ditandai oleh aspek legalisasi-rasional. Bagi NU, tasawuf merupakan hal yang penting, karena sebagai doktrin keshalehan yang menyejukkan jiwa dari kekeringan iman dan kemiskinan batin, sehingga terpelihara keseimbangan antara pandangan serba fiqh di satu sisi penghayatan iman yang tinggi di sisi yang lain. Tasawuf bukan berarti meninggalkan kehidupan duniawi, karena manusia, memiliki posisi yang sangat tinggi dalam tata kehidupan semesta.Bagi jamaah NU, bertasawuf bukan berarti mengabaikan duniawi, melainkan harus terlibat langsung dalam segala aspek kehidupan.
Tasawuf yang berkembang pada masa awal di Indonesia, didominasi oleh tasawuf aliran sunni. Kalaupun ada penganut tasawuf aliran falsafi, pengaruhnya tidak begitu luas dan bahkan mendapat perlawanan dari pengikut sunni. Oleh karena itu, tanpa ragu HAMKA menulis bahwa tasawuf di Indonesia sejalan dengan mazhab ahlussunnah wal jamaah (aswaja).Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh Al-Ghazali dan Asy-Syafi’i lebih besar daripada pengaruh Al-Hallaj.[6]
C.     TOKOH-TOKOH TASAWUF DI INDONESIA.
1.      Syaikh Hamzah Al-Fansuri
Biografi singkat Syaikh Hamzah Al-Fansuri.
Hamzah Al-Fansuri lahir di Sumatra Utara, akhir abad 16 awal abad 17.Tokoh ini mneganut faham wahdah al-wujud yang dicetuskan oleh Ibnu Arabi.Ia juga dikenal sebagai penyair pertama yang memperkenalkan syair kedalam sastra Melayu.[7]
Ia berasal dari keluarga Al-Fansuri, keluarga yang telah turun temurun berdiam diri di Fansur (Barus), kota pantai di Sumatra Utara. Ia diperkirakan telah menjadi penyair pada masa kesultanan aceh yang diperintah oleh Sultan Alauddin Ri’ayat Syah Sayyid Al-Mukammal (1589-1604). Syair-syairnya antara lain Syair Burung Pingai, Syair Burung Punuk, Syair Perahu, dan Syair Dagang.[8]
2.      Syaikh Abdur Ra’uf As-Sinkili.
Syaikh Abdur Ra’uf As-Sinkili adalah tokoh sufi dari Aceh. Abdur Ra’uf hidup pada sekitar abad 17 Masehi ketika masyarakat melayu sedang dilanda pertikaian antara kubu Hamza al-Fansuri bersama Syamsuddin as-Sumatrani sebagai pelopor dan kubu Nuruddin ar-Raniry sebagai penentang.Nama lengkap Syaikh Abdur Ra’uf As-Sinkili adalah Abdur Ra’uf bin Ali al-Fansuri as-Sinkili. Ia diperkirakan lahir pada tahun 1024 H (1615 M).
Karya-karyanya cukup banyak, antara lain sebagai berikut,
·         di bidang ilmu fiqh ia menulis Mir’ah Ath-Thullab fii Tasyri Al-Ma’rifat Al-Ahkam As-Syariyyah lii Al-Malik Al-Wahhab,
·         di bidang ilmu tafsir ia menulis terjemah Al-Mustafid,
·         di bidang ilmu tasawuf ia menulis As-Simth Al-Majid dan Risalah Mukhtasharah fii Bayan Syuruth Asy-Syeikh wa Al-Murid.
As-Sinkili merupakan tokoh ulama Indonesia yang sangat berpengaruh dalam penerapan paham-paham sufi di Indonesia. Ia juga terkenal dengan nama Syaikh Kuala karena ia tinggal di Kuala, wilayah Aceh.
3.      KH. Hasyim Asy’ari.
KH. Hasyim Asy’ari lahir di desa Gedang 2 km sebelah utara kota Jombang, Jawa Timur pada hari selasa tanggal 24 Dzulhijjah 1289 (14 Februari 1871). Ia wafat di Tebuireng, Jombang tanggal 7 Ramadhan 1366 (25 Juli 1947) dalam usia 76 tahun. Ayahnya bernama KH.Asy’ari dari Demak keturunan raja Majapahit (Brawijaya VI) dari garis keturunan Jaka Tingkir.Ibunya bernama Nyai Halimah atau Winih, putri Kyai Utsman dari pesantren Gedang, Jombang.
Karya-karyanya antara lain, Adab Al-‘Alim wa Al-Muta’allim, risalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah fii Bayan Al-Musamah bii Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Tamyiz Al-Haqq min Al-Bathil, Risalah Al-Mawaidh.
4.      Buya HAMKA
HAMKA adalah kependekan dari H. Abdul Malik Karim Amrulloh. Ia lahir di Maninjau, Sumatera Barat pada 16 Februari 1908 M yang bertepatan dengan 13 Muharam 1326 H. Ia adalah anak seorang ulama’ pembaharu Minangkabau, Dr. H. Abdul Karim Amrulloh yang dikenal dengan haji rosul. Karya-karyanya antaralain :
§  Khathib Al-Umam.
§  Di Bawah Lindungan Ka’bah (novel).
§  Tafsir al-Azhar jilid 1-30.
§  Antara Fakta dan Khayal Tuanku Rao.
§  Dari Lembah Kehidupan (novel).
§  Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (novel).
§  Tasawuf Modern.
§  Prinsip dan Keijakan Dakwah Islam.[9]








DAFTAR RUJUKAN
Amin,Samsul Munir. 2010.Sejarah Peradaban Islam.Jakarta.Amzah.
Amin,Samsul Munir.2012.Ilmu Tasawuf.Jakarta.Amzah.
Damami,Mohammad.2000.Tasawuf Positif dalam Pemikiran HAMKA.Yogyakarta.Fajar Pustaka.
HAMKA.1986.Tasawuf Perkembangan dan Pemurniannya.Jakarta.Pustaka Panjimas.
Siregar,A.Rivay.1999.Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo-sufisme.Jakarta.Rajawali Press.
W.M.Abdul Hadi.1995.Hamzah Fansuri Risalah Tasawuf dan Puisi-puisinya.Bandung.Mizan.



[1]A. Rivay Siregar, Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo-sufisme, Jakarta, Rajawali Press, 1999, hlm. 215.
[2]Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, Amzah, 2010, Hlm.310-311.
[3]Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf, Jakarta, Amzah , 2012, Hlm. 325
[4]Ibid., hlm. 329.
[5]HAMKA, Tasawuf Perkembangan dan Pemurniannya, Jakarta, Pustaka Panjimas, 1986, Hlm.235.
[6]A. Rivay Siregar, Tasawuf dan Sufisme Klasik ke Neo-Sufisme…, Hlm. 222.
[7]Abdul Hadi W. M.,Hamzah Fansuri Risalah Tasawuf dan Puisi-puisinya, Bandung, Mizan, 1995, hlm. 9.
[8]Samsul Munir Amin, Ilmu Tasawuf…, Hlm. 336.
[9]Mohammad Damami, Tasawuf Positif dalam Pemikiran HAMKA, Yogyakarta, Fajar Pustaka, 2000, hlm. 257-260.

No comments:

Post a Comment

MAKALAH KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM / DOWNLOAD MAKALAH

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MI DISUSUN OLEH: ...