PENGERTIAN,TUJUAN,DAN MANFAAT
AKHLAK
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah ”Akhlak Tasawuf”
Dosen Pembimbing:
Dr. H.M. Arif faizin, M.Ag
Oleh:
1.
Nimas Ayu Kusuma Wardani
(1725143207)
2.
Nina Lutfiana (1725143208)
3.
Novi Isdianawati
(1725143218)
Kelas
: I-B
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
2014
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Akhlak bisa dibentuk melalui kebiasaan. Seseorang yang mengerti benar akan
kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata-mata taat kepada Allah
dan tunduk kepada-Nya merupakan ciri-ciri orang yang mempunyai akhlak. Oleh
karena itu seseorang yang sudah benar-benar memahami akhlak maka dalam
bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati, pikiran,
perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu membentuk suatu kesatuan tindakan
akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.Dengan demikian memahami
akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya
aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat
menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami
akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup yang baik, yakni pembuatan itu selalu
diulang-ulang dengan kecenderungan hati (sadar).
Tidak bisa dipungkiri, untuk
menjadi manusia yang dihormati dan disegani oleh masyarakat sekitar kita harus
memiliki kepribadian yang bagus dan akhlak yang mulia. Tidak ada satu orang
hebatpun di dunia ini yang tidak memiliki akhlak yang bagus. Sehebat dan
sepintar apapun kita kalau akhlak dan kepribadian kita jelek dimata masyarakat,
maka kita akan dikucilkan dan tidak dianggap di masyarakat.
Akhlak merupakan sesuatu
yang sangat dibutuhkan dimanapun kita berada. Dewasa ini banyak sekali anak
yang menentang dan melawan terhadap orang tunya, ini merupakan fenomena yang
lazim terjadi di masyarakat kita, akhlak seorang anak terhadap orang tua sudah
sangat menghawatirkan. Mereka bisa bersikap baik dengan teman tapi tidak bisa
bersikap baik kepada orang tua, ini merupakan contoh kecil dari penyelewengan
akhlak yang sering dilakukan oleh remaja dan anak zaman sekarang.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari akhlak?
2.
Bagaimana ruang lingkup akhlak dalam
perpektif islam?
3.
Apa faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan akhlak?
4.
Bagaimana tujuan pembelajaran
akhlak?
5.
Bagaimana manfaat pembelajaran
akhlak?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1.
Untuk mengetahui definisi akhlak.
2.
Untuk mengetahui ruang lingkup
akhlak dalam perpektif islam.
3.
Untuk mengetahui faktor faktor
yang mempengaruhi pembentukan akhlak.
4.
Untuk mengetahui tujuan
pembentukan akhlak.
5.
Untuk mengetahui manfaat
pembelajaran akhlak
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang pengertian, ruang
lingkup, faktor-faktor yang mempengarui pembentukan akhlak, tujuan dan manfaat
pembelajaran akhlak.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Akhlak
Kata akhlak merupakan bentuk jama’ dari dari kata khuluq,artinya tingkah laku, perangai,
dan tabiat. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang
mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa di pikir dan direnungkan
lagi.[1]
Akhlak secara bahasa berasal dari khalaqa yang kata asalnya khuluqun,
yang berarti perangai, tabiat, dan adat. Selain itu, juga dari kata khaqun yang berarti kejadian, buatan,
dan ciptaan. Jadi, secara bahasa itu berarti perangai, adat, tabiat, atau
sistem perilaku yang dibuat.[2]
Akhlak merupakan bentuk jama’ dari khuluk, berasal
dari bahasa arab yang berarti peringai, tingkah laku, atau tabiat. Kata akhlak
diartikan sebagai tingkah laku, tetapi harus dilakukan secara berulang-ulang
tidak cukup hanya sekali saja melakukan perbuatn, atau hanya sewaktu-waktu
saja.[3]
Menurut
Ibnu Maskawih, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.[4]
Secara
bahasa kata akhlak jamak dari khuluqin
yang diartikan tabiat, kebiasaan, adab. Sedangkan secara istilah adalah sifat
yang mantap di dalam diri yang membuat perbuatan yang dilakukannya baik atau
buruk, bagus atau jelek.[5]
B.
Ruang Lingkup Akhlak Islam[6]
1.
Akhlak terhadap diri sendiri
meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai dengan larangan merusak,
membinasakan dan menganiyaya diri baik secara jasmani (memotong dan merusak
badan), maupun secara rohani (membirkan larut dalam kesedihan).
2. Akhlak dalam keluarga meliputi segala sikap dan perilaku dalam
keluarga, contohnya berbakti pada orang tua, menghormati orang tua dan tidak
berkata-kata yang menyakitkan mereka.
3. Akhlak dalam masyarakat meliputi sikap kita dalam menjalani
kehidupan soaial, menolong sesama, menciptakan masyarakat yang adil yang
berlandaskan Al-Qur’an dan hadist
4. Akhlak dalam bernegara meliputi kepatuhan terhadap Ulil Amri
selama tidak bermaksiat kepada agama, ikut serta dalam membangun Negara dalam
bentuk lisan maupun fikiran.
5. Akhlak terhadap agama meliputi berimn kepada Allah, tidak
menyekutukan-Nya, beribadah kepada Allah. Taat kepada Rosul serta meniru segala
tingkah lakunya.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak[7]
1. Insting (Naluri)
Setiap corak,
tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi oleh kehendak yang dimotori oleh
Insting seseorang (dalam bahasa Arab gharizah). Insting merupakan tabiat
yang dibawa manusia sejak lahir. Para Psikolog menjelaskan bahwa insting
berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku
antara lain adalah:
1.
Naluri Makan (nutrive instinct).
Manusia lahir telah membawa suatu hasrat makan tanpa didorang oleh orang lain.
2.
Naluri Berjodoh (seksul instinct).
Dalam alquran diterangkan:
“Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak”.
1.
Naluri Keibuan (peternal instinct)
tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya dan sebaliknya kecintaan anak kepada
orang tuanya.
2.
Naluri Berjuang (combative
instinct). Tabiat manusia untuk mempertahnkan diri dari gangguan dan tantangan.
3.
Naluri Bertuhan. Tabiat manusia
mencari dan merindukan penciptanya.
Naluri
manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan tanpa perlu
dipelajrari terlebih dahulu.
2. Adat atau Kebiasaan
Adat atau
Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Abu Bakar
Zikir berpendapat: perbutan manusia, apabila dikerjakan secara berulang-ulang
sehingga mudah melakukannya, itu dinamakan adat kebiasaan.
3. Wirotsah (keturunan)
Berpindahnya
sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada cabang (anak keturunan).
Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang tuanya.
Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian besar dari salah satu sifat orang
tuanya.
D.
Tujuan Akhlak[8]
1.
akhlak bertujuan membentuk pribadi
muslim yang luhur dan mulia. Seseorang muslim yang berakhlak mulia
senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah
SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan
alam lingkungan.
2.
Menghindari diri dari pengaruh
akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari
makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau
pikiran-pikiran yang semata-mata didasarkan atas akal manusia,
kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, akal
pikiran perlu dibimbing oleh akhlak agar manusia terbebas atau terhindar
dari kehidupan yang sesat.
3.
Seseorang yang mempelajari
ilmu ini akan memiliki pengetahuan tentang kriteria perbuatan baik dan buruk,
dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui perbuatan yang baik dan perbuatan
yang buruk.
4.
Ilmua akhlak atau akhlak
yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan mewarnai berbagai aktivitas
kehidupan manusia disegala bidang. Seseorang yang memiliki IPTEK yang maju
disertai akhlak yang mulia, niscaya ilmu pengetahuaan yang Ia miliki itu akan
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup manusia. Sebaliknya, orang
yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memiliki pangkat, harta,
kekuasaan, namun tidak disertai dengan akhlak yang mulia, maka semuanya itu
akan disalah gunakan yang akibatnya akan menimbulkan bencana dimuka bumi.
5.
Demikian juga dengan mengetahui
akhlak yang buruk serta bahaya-bahaya yang akan ditimbulkan darinya,
menyebabkan orang enggan untuk melakukannya dan berusaha menjauhinya. Orang
yang demikian pada akhirnya akan terhindar dari berbagai perbuatan yang dapat membahyakan dirinya.( http://abiturohmansyah.blogspot.com )
6.
Akhlak juga merupakan mutiara
hidup yang membedakan makhluk manusia dengan makhluk lainnya. Setiap orang
tidak lagi peduli soal baik atau buruk, soal halal dan haram. Karena yang
berperan dan berfungsi pada diri masing-masing manusia adalah elemen syahwat
(nafsu) nya yang telah dapat mengalahkan elemen akal pikiran mengalahkan
nafsunya, maka dia derajatnya di atas malaikat
E.
Manfaat Akhlak[9]
1.
Dapat mengetahui sisi baik dan buruk
pada manusia.
2.
Tidak mudah terguncang oleh
perubahan situasi
3.
Tidak mudah tertipu oleh
fatamorgana kehidupan
4.
Dapat menikmati hidup dalam segala
keadaan
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Akhlak pada dasarnya adalah sikap
yang melekat pada diri seserang secara spontan diwujudkan dalam tingkah
laku,atau perbuatan.
2.
Ruang lingkup akhlak islam
meliputi akhlak terhadap diri sendiri, akhlak dalam keluarga,akhlak dalam
masyarakat, akhlak dalam bernegara, dan akhlak dalam beragama.
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan akhlak meliputi insting( naluri), Adat( kebiasaan), wiratsah(
keturunan).
4.
Tujuan akhlak, yakni membentuk
pribadi muslim yang luhur dan mulia.
5.
Manfaat akhlak,yakni
a.
Membersihkan kalbu dari kotoran
hawa nafsu dan amarah sehingga hati menjadi suci dan bersih
b.
Memiliki pengetahuan tentang
kriteria perbuatan baik dan buruk
c.
Membersihkan diri manusia dari perbuatan dosa
dan maksiat
d.
Menetapkan perbuatan sebagai perbuatan baik
dan buruk.
B.
Saran
1.
Kita harus mengetahui akhlak baik dan buruk sesuai
dengan yang kita pahami.
2.
Mengamalkan akhlak baik dalam
penerapan kehidupan sehari hari.
DAFTAR RUJUKAN
Ayumardi Azra,dkk, Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum
,Jakarta:Departemen Agama Islam,2002
Mu’niah, Materi Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum,
Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,2011
Zakiyah Drajat,dkk, Dasar Agama
Islam, Jakarta: Departemen Agama Islam, 1987
http://elsakemala88.blogspot.com/2013/09/contoh-makalah-tentang-akhlak.html diakses pada hari senin, tanggal 22
september 2014 pada jam 22.50 WIB
https://www.facebook.com/notes/mukjizat-sholat-dan-doa/manfaat-akhlak-dalam-kehidupan-sehari-hari, diakses pada hari senin,22
september 2014, jam 11. 30 wib
http://zhebaulil.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-manfaat-mempelajari.html,
diakses pada senin,tanggal 22 september 2014 jam 23.00 wib.
[1] Ayumardi
Azra,dkk, Pendidikan Agama Islam pada
Perguruan Tinggi Umum ,(Jakarta:Departemen Agama Islam,2002),204
[2] Zakiyah
Drajat,dkk, Dasar Agama Islam, (Jakarta: Departemen Agama Islam, 1987), 261
[3] Mu’niah,
Materi Pendidikan Agama Islam Untuk
Perguruan Tinggi Umum, (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,2011),104
[4]
Ibn Miskawih, tahzib al-akhlaq wa tathir al-a’araq, (Mesir:
al-Mashriyah, 1934), cet I, hlm. 40.
[5] http://elsakemala88.blogspot.com/2013/09/contoh-makalah-tentang-akhlak.html
diakses pada hari senin, tanggal 22 september 2014 pada jam 22.50 WIB
[6] Mu’niah,
Materi Pendidikan Agama Islam Untuk
Perguruan Tinggi Umum, (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,2011),112
[7] ibid
[8] http://zhebaulil.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-manfaat-mempelajari.html,
diakses pada senin,tanggal 22 september 2014 jam 23.00 wib.
[9] https://www.facebook.com/notes/mukjizat-sholat-dan-doa/manfaat-akhlak-dalam-kehidupan-sehari-hari,
diakses pada hari senin,22 september
2014, jam 11. 30 wib
Izin copy
ReplyDeleteBuat tugas
ReplyDeleteIzin copas ya... Min
ReplyDeleteTerkasih san izin copas ya min..
ReplyDelete