MEDIA DAN METODE DALAM PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Ilmu Pendidikan Islam”
Dosen
pengampu
Muhammad
Mahfud Ridwan, M.Pd.I.
Disusun
oleh:
Kelompok
11
PGMI
2-B
SEMESTER
2
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
APRIL
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Media dan metode pengajaran memegang peranan penting dalam mendukung
keberhasilan pengajaran dan pendidikan. Pengajaran tampak lebih terkait dengan
pemberian wawasan kognitif kepada peserta didik yang selanjutnya dapat
menimbulkan pengertian yang mendukung penghayatan dan pengamalan secara lebih
mantap. Dengan demikian pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan dan untuk tercapainya tujuan pengajaran sangat ditentukan oleh media
dan metode yang diterapkan. Islam sebagai ajaran yang bersifat terbuka,
menghargai pendapat manusia atau ijtihad, berorientasi pada masa sekarang dan
masa depan yang sangat mendukung adanya upaya-upaya ijtihad dalam bidang metode
pengajaran.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana macam-macam media dalam pendidikan
islam?
2.
Bagaimana kelebihan dan kekurangan media dalam
pendidikan islam?
3.
Bagaimana macam-macam metode dalam pendidikan
islam?
4.
Bagaimana kelebihan dan kekurangan metode
dalam pendidikan islam?
C.
Tujuan Pembahasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka
diperoleh tujuan pembahasan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui macam-macam media dalam pendidikan islam.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media dalam
pendidikan islam.
3. Untuk
mengetahui macam-macam metode dalam pendidikan islam.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode dalam
pendidikan islam.
D. Batasan
Masalah
Adapun permasalahan yang dibahas dalam proses
penyusunan makalah ini adalah mengenai media dan metode dalam pendidikan islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-macam Media Pendidikan Islam
Media pendidikan merupakan alat
untuk memproses pendidikan yang bisa menunjang terlaksananya pendidikan, karena
alat tersebut mempunyai fungsi sebagai pembantu untuk memvisualisasikan materi
yang dibahas sehingga verbalisme dapat dikurangi (audio visual aids)=AVA. Dengan
singkat media sering kali disebut alat pengajaran dan akhirnya media atau
alat-alat yang di pakai untuk memperoleh
gambaran tentang taraf pencapaian tujuan pendidikan. Dari beberapa
literatur tidak terdapat perbedaan pengertian alat dan media pendidikan. Secara
global media pendidikan meliputi:
1. Alat, yaitu fasilitas-fasilitas dan
sarana yang bisa menunjang dan melengkapi pendidikan termasuk bangunan atau
gedung sampai alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk memperjelas dan mencoba
untuk mengetahui, menganalisa serta mempraktikan teori tertentu (AVA).
2. Kelembagaan, seperti organisasi sosial
dan pendidikan yang berguna untuk mengembangkan dan membina individu sehingga
terjadi proses interaksi antar individu dengan individu yang lainnya.
3. Perilaku, yaitu suatu tindakan untuk
mempengaruhi dan memberi contoh atau melaksanakan sesuatu yang telah
ditetapkan.
4. Alam semesta, sebagai lingkungan yang
mempengaruhi individu juga merupakan media yang dapat membantu proses
pendidikan di samping sebagai bahan atau materi pelajaran yang perlu dipelajari
dalam hubungannya dengan konteks materi secar luas.
5. Situasi, media ini lebih dikenal
perananya dalam rangka menciptakan kondisi yang dapat melahirkan sugesti
ataupun konflik atau antipati terhadap suatu materi pendidikan.
6. Kultur, terdiri dari sistem norma, idea,
pola perilaku dan produk budaya yang bersifat konsep maupun yang bersifat karya
budaya dapat menjadi materi pendidikan yang ditransformasikan kepada
generasi-generasi berikutnya.[1]
Menurut
Zajkiah Derajat, alat atau media pendidikan yang berupa benda meliputi:
1. Media tulis, al-Quran, Hadits, Tauhid, Fiqh, Sejarah.
2. Benda-benda
alam seperti hewan, manusia, dan tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
3. Gambar-gambar yang dirancang seperti grafik .
4. Gambar yang
diproyeksikan, seperti video, transparan, dan lain-lain.
5. Audio recording (alat untuk mendengar) seperti kaset,
tape, radio.
Senada dengan pendapat Zakiah
Darazat, Oemar Hamalik menyebutkan secara umum alat pendidikan secara materiil
terdiri dari:
1. Bahan-bahan cetakan atau bacaan, dimana bahan-bahan
ini lebih mengutamakan kegiatan membaca atau penggunaan simbol-simbol kata dan
visual.
2. Alat-alat audio visual yakni alat-alat yang dapat
digolongkan pada.
3. Alat tanpa proyeksi seperti papan tulis dan diagram.
4. Media pendidikan tiga dimensi seperti benda asli peta.
5. Alat pendidikan yang menggunakan teknik seperti radio,
tape recorder, transparansi, infocus, internet.
6. Sumber-sumber masyarakat, seperti objek-objek
peninggalan sejarah. Kumpulan benda-benda (material colektion), seperti
dedaunan, benih, batu, dan sebagainya.
Sedangkan alat pendidikan yang bukan benda meliputi:
1. Keteladanan.
2. Perintah atau larangan.
3. Ganjaran dan hukuman.
B. Kekurangan dan Kelebihan Media
Pendidikan Islam
Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan
media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran,
namun secara umum terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam
penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
1.
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata, tertulis atau lisan belaka).
2.
Mengatasi perbatasan
ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a.
Objek yang
terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau
model.
b.
Obyek yang
kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar.
c.
Gerak yang
terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan
tame lapse atau high speed photografi.
d.
Kejadian
atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
e.
Obyek yang
terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll
f.
Konsep yang
terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam
bentuk film, film bingkai, gambar, dll.
3.
Dengan
menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik
dapat diatasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a.
Menimbulkan
kegairahan belajar.
b.
Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan.
c.
Memungkinkan
anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat masing-masing.
4.
Dengan sifat
yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang
berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap
siswa, maka guru akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri.
Apalagi bila latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa
diatasi dengan media yang berbeda dengan kemampuan dalam:
a.
Memberikan
perangsang yang sama
b.
Mempersamakan
pengalaman
Ada beberapa
kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran visual antara lain lambat dan kurang praktis. Disamping itu, tidak
adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar,
sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan. Kelemahan audio yaitu, media
ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai
kemampuan dalam berpikir abstrak. Sedangkan kelemahan pada audio visual adalah terlalu menekankan
pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang
materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran.
C. Metode Pendidikan Islam
Bentuk-bentuk metode pendidikan Islam
yang relevan dan efektif dalam pengajaran ajaran Islam adalah :
1. Metode Diakronis
Metode
Diakronis disebut juga metode sosiohistoris, yakni suatu metode pemahaman
terhadap suatu kepercayaan, sejarah atau kejadian dengan melihatya sebagai
suatu kenyataan yang memiliki kesatuan yang mutlak dengan waktu, tempat,
kebudayaan, golongan dan lingkungan tempat kepercayaan, sejarah dan kejadian
itu muncul.
2. Metode Sinkronis-Analitis
Suatu
metode pendidikan islam yang memberi kemampuan analitis teoritis yang sangat
berguna bagi perkembangan keimanan dan mental-intelek. Metode ini tidak
semata-mata mengutamakan segi pelaksanaan atau aplikasi praktis. Teknik
pengajarannya meliputi diskusi, lokakarya, seminar, kerja kelompok, resensi
buku, lomba karya ilmiah, dan sebagainya.
3. Metode Problem Solving (Hill
al-Musykilat)
Metode
ini merupakan pelatihan peserta didik yang dihadapkan pada berbagai masalah
suatu cabang ilmu pengetahuan dengan solusinya. Metode ini dapat dikembangkan
melalui teknis simulasi micro-teaching, dan critical incident (tanqibiyah). Di dalam metode ini, cara
mengasakan keterampilan lebih dominan ketimbang pengembangan
mental-intelektual, sehingga terdapat kelemahan, yakni perkembangan pikiran
peserta didik mungkin hanya terbatas pada kerangka yang sudah tetap dan
akhirnya bersifat mekhanistik.
4. Metode Empiris (Tajribiyah)
Suatu
metode mengajar yang memungkinakan peserta didik mempelajari ajaran Islam
melalui proses realisasi, aktualisasi, serta internasionalisasi norma-norma dan
kaidah Isalm melalui proses aplikasi yang menimbulkan suatu interaksi sosial.
Kemudian secara deskriptif, proses-proses interaksi dapat dirumuskan dalam
suatu sistem norma baru (tajdid). Proses ini selanjutnya berjalan dalam suatu
putaran yang radiusnya makin lama makin berkembang. Keuntungan metode ini
adalah peserta didik tidak hanya memiliki kemampuan secara teoritis-normatif,
tetapi juga adanya pengembangan deskriptif inovasi beserta aplikasinya dalam
kehidupan sosial yang nyata.
5. Metode Induktif (al-istiqraiyah)
Metode
yang dilakukan oleh pendidik dengan cara mengajarkan materi yang khusus
(juz’iyah) menuju pada kesimpulan yang umum. Tujuan metode adalah agar peserta
didik bisa mengenal kebenaran-kebanaran dan hukum-hukum umum setelah melalui
riset. Prosedur pelaksanaan metode induktif dapat dilakukan dengan emapt tahap,
yaitu :
1. Adanya penjelasan dan penguraian serta
penampilan topik pikiran yang umum.
2. Menampilkan pokok-pokok pikiran dengan
cara menghubung-hubungkan masalah tertentu, sehingga dapat mengikat bahasan
untuk menghindari masuknya bahasan yang tidak relevan.
3. Identifikasi masalah dengan
mensistematisasikan unsur-unsurnya.
4. Aplikasi formula yang baru tersebut.
6. Metode Deduktif
Metode
yang dilakukan oleh pendidik dalam pengajaran ajaran Islam melalui cara
menampilkan kaidah yang umum kemudian menjabarkannya dengan berbagai contoh
masalah sehingga menjadi terurai.[3]
Dalam implementasinya tersebut
dapat menggunakan tehnik atau metode yang sudah lazim digunakan dalam
pembelajaran ilmu studi Islam, yaitu :
1.
Metode ceramah
Metode ceramah adalah teknik penyampaian pesan pengajaran yang
sudah lazim dipakai oleh para guru disekolah.
2.
Metode diskusi
Metode diskusi ialah suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan
memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara
rasional dan objektif.
3.
Metode tanya jawab.
Metode tanya jawa ialah penyampaian pesan pengajaran dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban,atau sebaliknya
siswa diberi kesempatan dan guru yang menjawab pertanyaan.
4.
Metode demonstrasi dan eksperimen.
Demonstrasi adalah salah satu teknik mengajar yang dilakukan oleh
seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau siswa sendiri
ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses atau cara
melakukan sesuatu.
5.
Metode resitasi
Metode resitasi biasa disebut metode pekerjaan rumah, karena siswa
diberi tugas-tugas khusus diluar jam pelajaran.
6.
Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok dilakukan atas dasar pandangan bahwa anak
didik merupakan suatu kesatuan yang dapat dikelompokkan sesuai dengan kemampuan
dan minatnya untuk mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu dengan sistem
gotong royong.
7.
Metode sosio-drama dan bermain peranan
Metode sosio-drama dan bermain peranan merupakan teknik mengajar
yang banyak kaitannya dengan pendemonstrasian kejadian-kejadian yang bersikap
sosial. Menurut Engkoswara metode sosio drama adalah suatu drama tanpa naskah
yang akan dimainkan oleh sekelompok orang.
8.
Metode karyawisata
Metode karya wisata adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan
mengajak para siswa keluar kelas untuk mengunjungi suatu peristiwa atau tempat
yang ada kaitannya dengan pokok bahasan.
9.
Metode drill
Metode drill atau disebut latihan dimaksudkan untuk memperoleh
ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena
hanya dengan melakukannya secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan
dan siap-siagakan.
10.
Sistem Beregu
Sistem beregu ini merupakan gagasan baru yang berkembang sebagai
salah satu minofasi metode yang berkembang sebagai salah satu minofasi metode
mengajar dan juga dikenal dengan team teaching. Team teaching ialah suatu
sistem mengajar yang dilakukan oleh dua orang guru atau lebih dalam mengajar
sejumlah siswa yang mempunyai perbedaan minat, kemampuan, atau tingkat kelas.[4]
D.
Kekurangan dan Kelebihan Metode Pendidikan Islam
1.
Keunggulan metode ceramah adalah:
a.
Penggunaan waktu yang efesien dan pesan yang disampaikan dapat
sebanyak-banyaknya.
b.
Pengorganisasian kelas lebih sederhana, dan tidak diperlukan
pengelompokan siswa secara khusus.
c.
Dapat memberikan motivasi dan dorongan terhadap siswa dalam
belajar.
d.
Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan.
Kelemahan metode ceramah ini adalah :
a.
Guru seringkali mengalami kesulitan dalam mengukur pemahaman siswa
sampai sejauhmana pemahaman mereka tentang materi yang diceramahkan.
b.
Siswa cenderung bersifat pasif dan sering keliru dalam menyimpulkan
penjelasan guru.
c.
Bilamana guru menyampaikan bahan sebanyak-banyaknya dalam tempo
yang terbatas, menimbulkan kesan pemaksaan terhadap kemampuan siswa.
d.
Cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang, karena guru
kurang memperhatikan faktor-faktor psikologis siswa, sehingga bahan yang
dijelaskan menjadi kabur.
2.
Keunggulan metode diskusi adalah:
a.
Suasana kelas menjadi bergairah, dimana para siswa mencurahkan
perhatian dan pemikiran mereka terhadap masalah yang sedang dibicarakan.
b.
Dapat menjalin hubungan sosial antar individu siswa sehingga
menimbulkan rasa harga diri,toleransi,demokrasi,berpikir kritis dan sistimatis.
c.
Hasil diskusi dapat dipahami oleh para siswa karena mereka secara
aktif mengikuti perdebatan yang berlangsung dalam diskusi.
d.
Adanya kesadaran para siswa dalam mengikuti dan mematuhi
aturan-aturan yang berlaku dalam diskusi merupakan refleksi kejiwaan dan sikap
mereka untuk berdisiplin dan menghargai pendapat orang lain.
Kelemahan-kelemahan metode diskusi:
a.
Adanya sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif dalam
diskusi dapat menimbulkan sikap acuh tak acuh dan tidak ikut bertanggung jawab
terhadap diskusi.
b.
Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan waktu
yang terlalu panjang.
c.
Para siswa mengalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat
mereka secara ilmiah atau sistimatis.
3.
Kelemahan metode tanya jawab antara lain:
a.
Waktu yang digunakan dalam pelajaran tersita dan kurang dapat
dikontrol secara baik oleh guru karena banyaknya pertanyaan yang timbul dari
siswa.
b.
Kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian siswa bilamana terdapat
pertanyaan atau jawaban yang tidak berkenaan dengan sasaran yang dibicarakan.
Jalannya
pengajaran kurang dapat terkoodir secara baik, karena timbulnya
pertanyaan-pertanyaan dari siswa yang mungkin tidak dapat dijawab secara tepat,
baik oleh guru maupun oleh siswa.
Kelebihan metode tanya jawab antara lain:
a.
Kelas akan menjadi hidup karena siswa dibawa kearah ber-pikir
secara aktif.
b.
Siwa terlatih berani mengemukakan pertanyaan atau jawaban atas
pertanyaan yang diajukan oleh guru.
c.
Dapat mengaktifkan retensi siswa terhadap pelajaran yang telah
lalu.
4.
Keunggulan metode demonstrasi dan eksperimen adalah :
a.
Perhatian siswa dapat terpusat sepunuhnya pada anak yang
didemonstrasikan atau yang dieksperimenkan.
b.
Memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang
kuat dan keterampilan dalam berbuat.
c.
Hal-hal yang menjadi teka-teki siswa dapat terjawabmelalui
eksperimen.
d.
Menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan,
karena mereka mengamati secara langsung jalannya proses demonstrasi atau
eksperimen yang diadakan.
Kelemahan kedua
metode tersebut adalah :
a.
Persiapan dan pelaksanaannya memakan waktu yang lama.
b.
Metode ini akan tidak efektif bila tidak ditunjang dengan peralatan
yang lengkap sesuai dengan kebutuhan.
c.
Sukar dilaksanakan bila siswa belum matang kemampuan untk
melaksanakannya.
5.
Keunggulan metode resitasi adalah :
a.
Siswa lebih banyak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya
sehingga memperkuat daya retensi mereka.
b.
Sangat berguna untuk mengisi kekosongan waktu agar siswa dapat
melakukan hal-hal yang bersifat konstruktif.
c.
Siwa menjadi aktif dan memiliki rasa tanggung jawab.
Kelemahan metode
resitasi adalah :
a.
Dapat menimbulkan keraguan, karena adanya kemungkinan pekerjaan
yang diberikan kepada siswa justru dikerjakan oleh orang lain.
b.
Guru sering mengalami kesukaran dalam pemberian tugas yang sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki siswa, karena adanya perbedaan kemampuan
individual,intelegensi, dan kematangan mental masing-masing individu.
c.
Bilamna tugas terlalu dipaksakan dapat menimbulkan terganggunya
kestabilan mental dan pikiran manusia.
6.
Keunggulan metedo kerja kelompok adalah :
a.
Ditinjau dari segi paedagogis kegiatan kelompok akan dapat
meningkatkan kualitas kepribadian siswa,seperti adanya
kerjasama,teleransi,berfikir kritis,disiplin dan sebagainya.
b.
Ditinjau dari segi psikologi; timbul persaingan yang positif antar
kelompok karena mereka berkerja pada masing-masing kelompok.
c.
Ditinjau dari segi sosial; anak yang pandai dalam kelompok tersebut
dapat membantu anak yang kurang pandai dalam menyelesaikan tugas.
Kelemahan
metode kerja kelompok adalah :
a.
Terlalu banyak persiapan-periapan dan pengaturan yang kompleks
dibanding dengan metode lainnya.
b.
Bilamana guru kurang kontrol maka akan terjadi persaingan yang
negatif antar kelompok.
c.
Tugas-tugas yang diberikan kadang-kadang hanya dikerjakan oleh
seglintir siswa yang cakap dan rajin, sedangkan siswa yang rajin malas akan
menyerahkan tugas-tugasnya kepada temannya dalam kelompok
7.
Keunggulan metode sosio drama dan bermain peranan adalah :
a.
Siswa terlatih untuk dapat mendramatisasikan sesuatu dan juga
melatih keberanian.
b.
Kelas akan menjadi hidup karena menarik perhatian para siswa.
c.
Siswa dapat menghayati sesuatu peristiwa sehingga mudah mengambil
suatu kesimpulan berdasarkan penghayatannya sendiri.
d.
Siswa dilatih dalam menyusun buah pikiran secara tertentu.
Kelemahan
metode sosio drama dan bermain peranan adalah :
a.
Bayak menyita waktu atau jam pelajaran.
b.
Memerlukan persiapan yang teliti dan matang
c.
Kadang-kadang siswa berkeberatan untuk melakukan peranan yang
diberikan karena alasan psikologis, seperti rasa malu, peranan yang diberikan
kurang cocok dengan minatnya dan sebagainya.
d.
Bila dramatisasi gagal, siswa tidak dapat mengambil suatu
kesimpulan.
8.
Keunggulan metode karyawisata adalah :
a.
Dapat memberikan kepuasan terhadap keinginan anak-anak,dengan
menyaksikan kenyataan-kenyataan,keindahan alam, dan sebagainya.
b.
Dapat menambah pengalaman pada siswa, dan guru mempunyai kesempatan
yang baik untuk menerangkan suatu objek dengan jelas.
c.
Melatih siswa bersikap lebih terbuka,objektif,dan luas pandangan
mereka terhadap dunia luar.
Kelemahan
metode karyawisata adalah :
a.
Metode ini akan gagal bilamana menemui objek yang kurang sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan.
b.
Waktu yang tersedia tidak mencukupi dan menyita waktu pelajaran.
c.
Karya wisata membutuhkan biaya trasportasi dan akomodasi yang besar
sehingga menjadi beban siswa dan guru itu sendiri.
9.
Keunggulan metode ini antara lain :
a.
Siswa akan memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajarinya.
b.
Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa para siswa yang berhasil
dalam belajarnya telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak di
kemudian hari.
c.
Guru lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana siswa yang
disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan
dan perbuatan siswa disaat berlangsuungnya pengajaran.
Kelemahan metode
ini adalah :
a.
Dapat menghambat insiatif siswa,dimana insiatif dan minat siwa yang
berbeda dengan petunjuk guru dianggap suatu penyimpangan dan peanggaran dalam
pengajaran yang diberikannya.
b.
Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. Dalam
kondisi belajar ini pertimbangan insiatif siswa selalu disorot dan tidak
diberikan keleluasaan.
c.
Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah siswa melakukan
sesuatu secara mekanis, dan dalam memberikan stimulus siswa dibiasakan
bertindak secara otomatis.
d.
Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat
menghafal diman siswa dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara
hapalan dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan-pertanyaan yang
berkenaan dengan hafalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis.
10.
Keunggulan metode sistem beregu adalah :
a.
Setiap anggota regu memiliki pengertian dan pandangan yang sama dan
searah.
b.
Anggota regu akan mendapat tugas yang sesuai dengan kemampuannya.
c.
Adanya pembagian tugas, memungkinkan bagi anggotanya untuk
mendapatkan waktu yang senggang dan dimanfaatkan untuk pembinaan siswa lainnya.
d.
Sistem pengajaran dapat melakukan diskusi dan bertukar fikiran atau
pengaalaman.
Kelemahan
metode sistem beregu adalah :
a.
Sukar membentuk tim yang kompak, kadang-kadang didominasi oleh
guru-guru yang cakap saja dan hal ini sukar untuk dihilangkan.
b.
Sangat rumit untuk mengatur organisasi kelas yang lebih fleksibel.
c.
Tim dapat merugikan siswa bilamana hanya didasarkan atas
pertimbangan ekonomis. Sebagai contoh menggabungkan kelas yang satu dengan yang
lainnya dengan maksud agar dapat menghemat waktu giliran mengajar dan
sebagainya.[5]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Secara global media pendidikan meliputi
alat, kelembagaan, perilaku, alam semesta, situasi, dan kultur. Sedangkan
secara spesifik para ahli, mempunyai banyak pendapat tentang hal ini, yang keseluruhan
dapat disimpulkan media ilmu pendidikan Islam terdiri dari benda dan bukan benda.
2. Kelebihan media ilmu pendidikan Islam yaitu:
a.
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
b.
Mengatasi
perbatasan ruang, waktu dan daya indera.
c.
Dengan
menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik
dapat diatasi.
d.
Dengan
adanya media ilmu pendidikan Islam sangat membantu guru dalam menyampaikan
materi dengan mempertimbangkan kondisi siswa yang berbeda-beda.
Ada beberapa
kelemahan dalam penerapannya, yang setiap jenis media pasti berbeda-beda,
menyesuaikan keadaan dan mata pelajaran yang akan disampaikan, seperti media
visual yang lambat dan kurang efisien.
3. Bentuk-bentuk metode pendidikan Islam
yang relevan dan efektif dalam pengajaran ajaran Islam adalah Metode Diakronis,
Metode Sinkronis-Analitis, Metode Problem Solving (Hill al-Musykilat), Metode
Empiris (Tajribiyah), Metode Induktif (al-istiqraiyah), Metode Deduktif. Secara
lazim implementasinya adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi
dan eksperimen, resitasi, kerja kelompok, sosio drama, karyawisata, drill,
sistem beregu.
4.
Kelebihan dan kekurangan pada setiap metode ilmu pendidikan Islam pun juga
sangat beragam tetap tergantung dari kondisi, keadaan dan bahan materi yang
diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Mujib, Abdul
. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta
: Kencana.
Munardji. 2004. Ilmu Pedidikan Islam. Jakarta : PT Bina
Ilmu.
Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Islam. Jakarta : Ciputat Pers.
No comments:
Post a Comment