Hari
ini hari selasa tanggal 31, maret 2015 yaitu pertemuan ketiga mata kuliah
Metodologi Studi Islam. Hari ini saya terlambat karena saya mengikuti kegiatan
donor darah sebentar. NAMPAKNYA ada rasa tidak senang nih dari civitas didalam kelas atas
keterlabatanku… maaf ya pak
Ngainun Naim atas keterlambatan saya. Pada pertemuan kali ini kita membahas
tentang Urgensi Metodologi Dalam Studi Islam.
Dalam
studi Islam salah satu persoalan yang mendesak untuk segera dipecahkan adalah
masalah metodologi. Hal ini dikarenakan kelemahan di kalangan umat Islam dalam
mengkaji Islam secara komprehensif adalah tidak menguasai metodologi dan juga
ada anggapan bahwa studi Islam di kalangan ilmuwan telah merambah ke berbagai
wilayah, misalnya studi Islam sudah masuk ke studi kawasan, filologi, dialog,
agama, antropologi, arkeologi dll.
Ada
beberapa pendekatan yang digunakan dalam studi islam yaitu pendekatan filsafat,
sosiologi, sejarah, dan interdisipliner.
1.
Pendekatan filsafat, menurut Amin Abdullah dalam suatu agama
mempunyai dua unsur, yaitu unsur sakralitas (tidak bisa di utak-utik) dan
profan (boleh di kembangkan).
2.
Pendekatansosiologi, menurutAthoMudzar,
dapatdigunakandalamstudiIslam, denganmengambilbeberapatema
a. Studipengaruh agama terhadapmasyarakat;
b. StudipengaruhstrukturdanperubahanmasyarakatterhadappemahamanajaranislamataukonsepIslam;
c. StuditentangtingkatpengalamanIslam
masyarakat;
d. StudipolainteraksisosialmasyarakatIslam;
e. Studigerakanmasyarakat yang membawapaham
yang dapatmelemahkandanmenunjangkehidupanberagamadalamIslam;
3. Pendekatansejarah,
dalamkajianislamterdapatduakutub yang berbedayaitu orang dalam (in sider)
dan orang luar (out sider).
4. Pendekataninterdisipliner,
sejumlahdisiplinilmu yang bekerjasamauntukkepentingantertentu.
Dari model-model pendekatandiatas, tampakbahwaIslam
bisadikajisecaraakademis. Namundemikian, model-model
tersebuthanyadapatdigunakansebagaialatbantusaja. Karena yang paliNg
urgenuntukdikuasaiolehcalonpenelitidalamstudiIslam
adalahpenguasaanilmukalam (teologiislam), tasawuf (sufisme),
danilmufiqhbesertaushulnya. Jadi ,ilmudasaradalah modal penentu, sedangkanpendekatanadalah
model daripenelitian yang akandilakukan.
Inilahhasil yang bisasayamengertidaripertemuan kali
ini, terimakasihkepadapakNgainunNaim yang
telahseringmemberikanmotivasi-motivasi
kepada kita semuatentangbermanfaatnyasaatkitamau
untukmenulis atau menuangkan apa yang kita rasa dalam sebuah tulisan.
No comments:
Post a Comment