HALLO METODOLOGI STUDY ISLAM, WELCOME TO PGMI 2B
Tulungagung (07/04/15), kelas PGMI 2B bertemu
kembali dengan mata kuliah metodologi studi islam yang di ampu oleh bapak
ngainun naim. Dalam pertemuan ketiga ini beliau mengangkat sebuah pembahasan
tentang Cara Bergama Ekstrinsik dan Instrinsik dan Dinamika
Perkembangan Studi Islam khususnya
sejarah awal Studi Islam. Pertemuan kali ini beliau pisahkan menjadi tiga
sesi yaitu sesi pertama diisi dengan materi Cara Bergama Ekstrinsik, kedua
diisi materi Dinamika
Perkembangan Studi Islam khususnya
sejarah awal Studi Islam, dan ketiga diisi dengan sesi Tanya jawab
langsung dengan beliau.
Dalam sesi pertama, seperti biasanya beliau
memperkenankan beberapa mahasiswanya untuk mempresentasikan hasil resumannya
terkait materi yang akan dibahas. Presentasi didepan kelas ini dimulai dari Ima
syamfarida, kemudian dilanjutkan oleh imroatus zahro, nimas ayu kusuma wardani
dan diakhiri dengan presentasi dari leyli agustri kumalasari.setelah presentasi
selesai, bapak ngainun naim melanjutan dengan penjelasan-penjelasan terkait materi sekedar untuk meluruskan
pemahaman mahasiswanya terkait dengan materi tersebut. Dalam pembahasan ini
Mahasiswapun merasa begitu diperhatikan dengan sifat beliau yang mengerti akan
kebutuhan mahasiswanya dengan celetuk-celetuk yang kembali membangkitkan
semangat belajarnya.
Inti yang dapat di ambil dari sesi pertama ini
bahwa, psikologi berkaitan erat dengan agama. Psikologi dapat menjadi tokoh
antagonis dalam agama sekaligus menjadi tokoh protagonisnya. Sebagai contoh
Nilai antagonis psikologi terhadap agama di ungkapkan wiliam james yaitu nabi
dan tokoh tokoh suci selalu dihinggapi
perasaan yang berlebih antaralain melankoli, halusinasi, mndengar suara atau
melihat visi dan berbagai karakteristik patologikal lainnya. Dicontohkan bahwa
seorang nabi atau pembesar suci mampu mempengaruhi orang lain. Seorang imam/
pembesar suci berkata duduklah, maka seluruh orang yang ada dalam lingkungan
yang sama akan duduk menuruti perkataan beliau.
Dalam ulasan ini beberapa kali disiggung seorang
tokoh psikologi psikoanalisa yaitu sosok sigmun freud yang terkenal dengan
teori Id, Ego dan Super Egonya. Beliau mencontohkan dalam interaksi sosial
antara dua orang. Seseorang yang mengedepankan ego cenderung tidak terima
dengan apa yang dikatakan orang lain dan memotong pembicaraan atau interaksi
yang sedang berlangsung. Sedangkan sesosok yang mampu mengatur super egonya
akan mendengarkan, menerima, dan menjawab atau menangapi setelah lawan
interaksinya memberikan waktu untuk berbicara atau meminta tanggapan.
Banyak tokoh psikologi yang antagonis dengan agama
karena merekan mengalami persoalan
No comments:
Post a Comment