PENGARUH
IKLIM SOSIAL TERHADAP SOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SEKOLAH
MAKALAH
Makalah ini diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Sosiologi
Pendidikan”
Dosen Pengampu:
Annissatul Mufarokah, S.Ag, M.Pd
Disusun Oleh:
1.
Iknatia
Indani (1725143125)
2.
Istinganah (1725143138)
3.
Lilik
Liya Agustina (1725143156)
4.
Mohammad
Mahmud F. (1725143180)
5.
Nina
Lutfiana (1725143208)
6.
Novia
Candra Utami (1725143220)
Kelas II (Dua) B
Semester II ( Genap )
Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah(PGMI)
Institut Agama Islam
Negeri (IAIN)
TULUNGAGUNG
MEI 2015
KATA PENGANTAR
Syukur
alkhamdulilah, senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas
limpahan petunjuk dan pertolongan-Nya, maka penyusunan makalah dengan Judul “Pengaruh Iklim Sosial Terhadap Sosialisai
Peserta Didik” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta
salam tidak lupa kami panjatkan kehadirat Nabi Agung Muhammad SAW, yang kita
nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti.
Tidak
lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada:
1.
Dr. Mafthukin, M.Ag
selaku Rektor IAIN Tulungagung, yang telah membina lembaga (tempat) kami
menimba ilmu pengetahuan selama ini.
2.
Ibu Annissatul Mufarokah, S.Ag, M.Pd ,selaku dosen pengampu
Matakuliah Sosiologi Pendidikan yang telah
memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini.
3.
Rekan-rekan kelompok
dua yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
4.
Serta semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen
mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih
baik di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua . Dan semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita
semua. Amin ya robbal’alamin.
Tulungagung, Mei
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
judul................................................................................................ i
Kata
Penghantar............................................................................................ ii
Daftar
Isi........................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan Masalah................................................................... 2
D.
Batasan Masalah................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Iklim Sosial dan Sosialisasi Peserta Didik....................... 3
B. Proses
Sosialisasi Pesrta Didik........................................................... 4
C. Pengaruh
Iklim Sosial Terhadap Sosialisasi Peserta Didik................ 7
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan......................................................................................... 11
B.
Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR
RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peserta
didik disamping sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial yang mana
saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam perkembangannya, sikap maupun kepribadian peserta
didik dapat berubah karena interaksi yang saling berpengaruh antarsesama
peserta didik maupun karena pengaruh iklim sosial yang terjadi pada peserta
didik. Iklim sosial yang baik dan
tepat sasaran akan membantu terwujudnya sosialisasi
yang baik dalam proses sosial.
Sosialisasi merupakan
sebuah proses yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia. Hal ini
dikarenakan, sosialisasi memberikan peran penting bagi kehidupan seseorang
terutama dalam berinteraksi dengan masyarakat. Sosialisasi akan membawa manfaat
baik bagi manusia itu sendiri maupun bagi lingkungan tempat ia tinggal. Manusia
bisa saling mengenal, mengerti, dan memahami satu dengan lainnya sehingga
memungkinkan akan terjadi sikap saling toleran, saling menjaga dan melindungi.
Iklim soial dan Sosialisasi
merupakan suatu unsur yang sangat penting dan saling berkaitan dalam pengembangan
sikap dan kepribadian peserta didik. Oleh sebab itu, dalam pembahasan ini, kami
mengambil tema mengenai Pengaruh Iklim Sosial Terhadap Sosialisasi Peserta
Didik.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas , kami mengambil beberapa rumusan masalah
yang berkaitan tema ini yaitu:
1. Bagaimana pengertian Iklim Sosial dan sosialisasi
peserta didik?
2. Bagaimana proses sosialisasi Peserta Didik?
3. Bagaimana Pengaruh iklim sosial terhadap sosialisasi
peserta didik?
C. Tujuan Penulisan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, dapat dituliskan tujuan penulisan masalah
dalam makalah ini yaitu:
1. Mendeskripsikan pengertian Iklim Sosial dan
sosialisasi peserta didik
2. Mendeskripsikan proses sosialisasi Peserta Didik
3. Mendeskripsikan mengenai Pengaruh iklim sosial
terhadap sosialisasi peserta didik
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas mengenai pengertian Iklim Sosial dan
sosialisasi peserta didik, proses sosialisasi Peserta Didik dan Pengaruh iklim
sosial terhadap sosialisasi peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Iklim Sosial dan Sosialisasi peserta didik
a.
Pengertian
Iklim Sosial
Iklim sosial
didefinisikan sebagai kualitas lingkungan internal yang berlangsung di dalam
organisasi, yang bersifat relatif, sebagai hasil dari pengalaman setiap
individu anggotanya, mempengaruhi perilaku individu anggota dan dapat
dideskripsikan sebagai nilai-nilai yang berlangsung di dalam organisasi yang
akan membentuk serangkaian sikap individu terhadap organisasinya.[1]
Dapat
dikatakan bahwa iklim sosial dalam sekolah merupakan suatu konsep abstrak yang
sangat signifikan yang sengaja dirancang untuk membentuk situasi kondusif yang
dapat memberi pengaruh terhadap perkembangan sosialisasi peserta didik. Iklim
sosial dalam lingkungan sekolah tentunya akan memberikan dampak perubahan
tingkah laku maupun kepribadian peserta didik.
Jadi iklim sosial menurut kami adalah suasana yang sengaja
dirancang disuatu lingkungan sebagai sarana pembentukan sikap maupun
kepribadian yang diinginkan.
a.
Pengertian
sosialisasi peserta didik
Sosialisasi adalah proses
membimbing individu ke dalam dunia sosial yang berlangsung dalam interaksi
individu dengan lingkungannya. Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu
tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya, agar ia menjadi anggota
yang baik dalam masyarakat dan dalam berbagai kelompok khusus. Sosialisasi juga
dapat dianggap sama dengan pendidikan.
Pengertian
mengenai sosialisasi telah banyak disampaikan oleh para ahli, berikut
pengertian sosilogi menurut beberapa ahli:[2]
1) Peter
L. Berger
Dalam bukunya Modern
Sociology, menurut Peter L.Beger sosialisasi
adalah suatu proses seorang anak belajar menjadi anggota
yang berpartisipasi dalam masyarakat
2)
Soerjono Soekanto
Dalam bukunya Konsep-konsep Dasar
dalam Sosiologi, menurut Soerjono
Soekanto sosiologi adalah proses mengomunikasikan
kebudayaan kepada warga masyarakat yang
baru.
3)
Paul. B. Horton
Dalam bukunya Sociology,
menurut Paul B. Horton sosiologi adalah
suatu proses dimana seseorang menghayati serta
memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya
sehingga akan membentuk kepribadiaanya.
Sedangkan
pengertian sosialisai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu proses
belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan
masyarakat di lingkungannya.
Dari
berbagai uraian di atas mengenai Sosialisai dapat kami simpulkan bahwa
sosialisai peserta didik adalah suatu proses belajar peserta didik untuk
menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur kebudayaan yang berupa cara
bersikap, bertindak, dan berinteraksi dalam lingkungan masyarakat maupun sekolah.
2. Proses Sosialisasi Peserta Didik
Dalam proses
sosialisasi, individu mempelajari kebiasaan, sikap ide-ide, dan tingkah laku
dan merangkai kembali menjadi suatu system utuh pada pribadinya.
Perkembangan
sosial anak sangat dipengaruhi proses perlakuan dan bimbingan orang tua
terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial atau
norma-norma kehidupan bermasyarakat. Proses membimbing yang dilakukan oleh
orang tua tersebut disebut proses sosialisasi.[3]
Lewat
proses-proses inilah norma-norma dan pola-pola tingkah pekerti sosial tertanam
ke dalam mental atau psike seorang individu dan kemudian menjadi pedoman-pedoman
yang mencenderungkan macam dan bentuk tingkah pekerti individu tersebut.[4]
Dari
uraian tersebut dappa kita simpulkan bahwa proses sosialisai adalah suatu
proses penanaman nilai-nilai atau norma-norma sosila yang menadi pedoman dalam
bertingkah laku dalam kehidupan sosial.
Proses
sosialisasi yang terjadi pada peserta didik berkaitan dengan pembentukan
kepribadian peserta didik. Dengan demikian, proses sosialisasi di bagi menjadi
dua:[5]
a.
Proses yang terjadi
tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial
Proses sosialisai terjadi tanpa
sengaja apabila seorang individu baik yang disosialisasi maupun yang
tersosialisasi menyaksikan kegiatan yang dilakukan dan yang diperbuat oleh
orang-orang di sekitarnya di dalam berinteraksi. Selanjutnya, individu tersebut
menginternalisasi pola perilaku dan pola interaksi beserta norma yang mendasari
masyarakat itu ke dalam kepribadiannya.
b. Proses
sosialisai yang terjadi secara sengaja melalui pendidikan dan pengajaran
Proses sosialisasi terjadi apabila
individu (yang disosialisasi) mengikuti pengajaran dan pendidikan yang sengaja
dilakukan oleh pendidik-pendidik yang mewakili masyarakat. Di dalam pendidikan,
anak akan dikendalikan pada norma serta nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
Dengan demikian, anak akan mecoba memahami kemudian menanamkan pola-pola
tersebut di dalam dirinya.
Adapun
tahapan dalam proses sosialisasi adalah sebagai berikut:[6]
a. Tahap
Persiapan (Preparatory Stage)
Menurut
George Hebert Mead, tahap ini merupakan tahap persiapan seorang anak untuk memperoleh
pemahaman tentang dirinya. Seorang anak
akan melakukan kegiatan meniru
secara tidak sempurna.
b. Tahap
Meniru (Play Stage)
Pada
tahap meniru, seorang anak mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang
berada di sekitarnya. Ia mulai menirukan peranan yang dijalankan oleh orang
tuanya atau orang dewasa lain yang seiring berinteraksi dengannya.
c. Tahap
Siap Bertindak (Game Stage)
Pada
tahab ini seorang anak tidak hanya mengetahui peranan yang harus dijalankannya.
Akan tetapi, ia telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang
lain. Dalam kondisi ini, kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain pun
meningkat.
d. Tahap
Penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)
Tahap
ini menunjukkan bahwa seorang anak telah mampu mengambil peran semua pihak yang
terlibat dalam proses sosialisasi. Ia telah mampu berinteraksi dengan orang
lain dalam masyarakat karena telah memahami perannya sendiri serta peran orang
lain dalam seatu interaksi.
3. Pengaruh iklim sosial terhadap sosialisasi peserta
didik
Pada umumnya dapat kita bedakan dua macam iklim
sosial, yakni iklim yang demokratis dan otokraktis. Dalam iklim demokratis
anak-anak mendapat lebih banyak kebebasan untuk berkelakuan menurut kepribadian
masing-masing sedangkan dalam iklim otokratis kelakuan anak dikontrol ketat
oleh guru.[7]
Dalam hal ini bisa kita
lihat bahwa iklim sosial demokratis dan otokratis memiliki kecenderungan yang
sangat berbeda. Iklim sosial demokrasi pada umumnya memberikan kebebasan
peserta didik untuk dapat mengekspresikan individualitasnya dan memunculkan
perubahan tingkah laku yang mengarah pada kerjasama dan persatuan.
Sedangkan Iklim Sosial Otokratis bisa
dikatakan dapat merusak penyesuaian diri yang sehat, hal ini karenakan pada iklim ini peserta didik hanya dapat berbuat menurut perintah
orang lain (misal:guru) tanpa diberi kesempatan untuk memberi pertimbangannya
sendiri, peserta didik juga akan mengalami kesulitan dalam perkembangan menjadi
manusia yang sanggup berpikir dan berdiri sendiri, bahkan sulit menjalankan
peranannya dengan baik dilingkungan sosial. Iklim otokratis lebih sesuai untuk
penanaman kedisiplinan peserta didik.
Penelitan mengenai masalah iklim sosial ini pernah dilakuakan oleh kurt Lewin dan Ronald
Lippitt itu pada tahun 1939. Mereka memilih dua kelompok, yang satu ditempatkan
di bawah pimpinan yang otokratis dan yang satu lagi di bawah pemimpin
demokratis. Berdasarkan percobaan pada kedua kelompok itu mereka mengambil beberapa
kesimpulan antara lain:
a.
Dalam iklim otokratis lebih banyak dikeluarkan
kecaman tajam yang bersifat pribadi, sedangkan dalam iklim demokratis terdapat
suasana kerja sama, puji an terhadap sesame teman, saran-saran konstruktif dan
kesedihan menerima buah pikiran orang lain.
b.
Dalam iklim otokratis lebih ditonjolkan diri
sendiri soal “aku”, sedangkan dalam suasana demokratis terasa ke “kita” an.
c.
Dalam suasana otokratis, adanya pimpinan yang
kuat menghalangi orang lain untuk memegang pemimpin, sedangkan dalam iklim
demokratis beda status sosial pemimpin dan yang dipimpin kecil sekali, sehingga
pada suatu saat setiap orang mudah memegang kepemimpinan dalam hal ia memiliki
kelebihan.
d.
Individualitas murid dapat berkembang dalam
iklim demokratis, sedangkan perkembangannya tertekan dalam suasana otokratis
karena setiap murid mempunyai status yang rendah tanpa dapat mengembangkan
individualitasnya.
e.
Dalam iklim otokratis tindakan kelompok bukan
tertuju kepada pemimpin melainkan terhadap salah seorang murid sebab murid
mudah dijadikan kambing hitam: secara potensial setiap murid dapat menjadi
saingan atau lawan murid lainnya.[8]
Dari
kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Lewin dan Ronald Lippitt itu pada
tahun 1939, kami membentuk sebuah tabel perbandingan mengenai iklim demokratis
dan iklim otokratis:
Iklim
sosial demokratis
|
Iklim
sosial otokratis
|
1. Menjunjung
tinggi kebersamaan dan kerja sama
2. Siapa
pun memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin asalkan ia memiliki potensi
untuk memimpi
3. Siswa
memiliki kebebasan untuk dapat mengembangkan individualitas nya sendiri
|
1. Menonjolkan
sikap ke-egoisan diri
2. Pimpinan yang kuat menghalangi pihak lain
menjadi pemimpin
3. Siswa
di tekan dan tidak diberi kebebasan untuk mengembangkan individualitasnya
|
Menurut
kami, iklim sosial demokratis sesuai
diterapkan dalam sosialisai peserta didik karena iklim ini memberi kesempatan peserta didik untuk
mengekspresikan individualitas, memupuk suasana kerja sama, mengurangi rasa
ketegangan, persaingan dan permusuhan serta memupuk rasa aman dan tentram dalam
kehidupan bersosialnya. Namun, iklim sosial otokrasi juga bisa digunakan dalam
beberapa pengembangan kepribadian peserta didik, tetapi hanya dalam lingkup
yang lebih sempit, misalnya dalam pembentukan karakter kedisiplinan peserta
didik.
Kelakuan anak dibentuk menurut corak
kelakuan kelompok atau iklim kelompok tempat ia berada. Iklim kelompok banyak
ditentukan oleh guru atau pemimpin. Oleh sebab pemimpin atau guru ada bersifat
demokratis dan ada pula yang otokratis, maka murid tiap kali akan beralih dari
iklim demokratis ke iklim otokratis setiap kali gurunya berganti.
Dapat
disimpulkan bahwa, Kedua
iklim sosial di atas sangat mempengaruhi pada proses sosialisasi peserta didik,
karena hubungan peserta didik dengan
orang-orang lain dan statusnya dalam kelompok merupakan faktor-faktor
yang paling penting dalam menentukan apakah ia merasa aman atau tidak. Maka
karena itu kelompok dan kebudayaan di mana anak itu hidup sangat menentukan
kelakuan dan wataknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian
iklim sosial adalah suasana yang sengaja dirancang
disuatu lingkungan sebagai sarana pembentukan sikap maupun kepribadian yang
diinginkan.
Pengertian sosialiassi
peserta didik adalah suatu proses belajar
peserta didik untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur
kebudayaan yang berupa cara bersikap, bertindak, dan berinteraksi dalam
lingkungan masyarakat maupun sekolah.
2. Proses
sosialisasi peserta didik dibagi menjadi dua yaitu Proses sosialisasi tanpa
sengaja dan Proses sosialisasi dengan sengaja.
Proses sosialisassi terjadi melalui
empat tahapan yaitu Tahap Persiapan (Preparatory Stage), Tahap Meniru (Play
Stage), Tahap Siap Bertindak (Game Stage), Tahap Penerimaan norma
kolektif (Generalized Stage).
3. Pengaruh
iklim sosial terhadap sosialisasi peserta didik adalah terbentuknya sikap dan
kepribadian peserta didik melalui proses sosialisasi yang dipengaruhi oleh dua
iklim sosial yaitu iklim sosial demokratis dan otokratis.
B. Saran
Hendaknya
makalah ini dapat dijadikan tambahan acuan pembelajaran dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan penulis khususnya serta kita semua umumnya.
[1] Fikrotina “Pengaruh
Iklim Sosial Terhadap Sosialisasi Pendidikan Islam
Anak” dalam http://Fikrotina.blogspot.com
diakses pada 13 Mei 2015
[2] Nurseno,Kompetensi
Dasar Sosiologi,(Solo:PT.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,2007),hal.79
[3]
Cimeissa, “Proses Sosialisasi Didik di Sekolah” dalam http://cimeissa03.wordpress.com/2011/12/14/proses-sosialisasi-peserta-didik-di-sekolah/,
diakses 11 Mei 2015.
[4] J.Dwi Narwoko dan
Bagong Suyanto (ed.), Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan,(Jakrta:Kencana
Prenada Media Group,2006),hal.86
[5] Nurseno,Kompetensi
Dasar Sosiologi…,hal.80
[6] Nurseno,Kompetensi
Dasar Sosiologi…,hal.81
[7]PGSDGLORY,“Sosiologi”,dalamhttp://pgsdglory2010.blogspot.com/2013/01/makalah-sosiologi.html,
diakses 10 Mei 2015
[8] Diens,” Pengaruh
Iklim Sosial Tehadap Sosialisasi Anak” dalam http://Diens.Blogspot.com/diakses
pada 13 Mei 2015
DAFTAR RUJUKAN
Narwoko, J.Dwi dan Bagong Suyanto (ed.).2006.
Sosiologi Teks Pengantar Dan
Terapan.Jakrta:Kencana Prenada Media Group
Nurseno.2007.Kompetensi Dasar Sosiologi.Solo:PT.Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Fikrotina “Pengaruh Iklim Sosial Terhadap
Sosialisasi Pendidikan Islam Anak” dalam http://Fikrotina.blogspot.com diakses pada 13 Mei 2015
Cimeissa, “Proses Sosialisasi Didik di
Sekolah” dalam http://cimeissa03.wordpress.com/2011/12/14/proses- sosialisasi-peserta-didik-di-sekolah/, diakses 11 Mei 2015.
PGSDGLORY,“Sosiologi”,dalamhttp://pgsdglory2010.blogspot.co m/2013/01/makalah-sosiologi.html, diakses 10 Mei
2015
DOWNLOAD COVER MAKALAH DISINI
DOWNLOAD PEMBEHASAN DISINI
DOWNLOAD DAFTAR RUJUKAN DISINI
No comments:
Post a Comment