Friday, 8 February 2019

DOWNLOAD MAKALAH PENGARUH IKLIM SOSIAL TERHADAP SOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SEKOLAH PDF / MS. WORD


PENGARUH IKLIM SOSIAL TERHADAP SOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SEKOLAH

MAKALAH
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Sosiologi Pendidikan”
Dosen Pengampu:
Annissatul  Mufarokah, S.Ag, M.Pd



Disusun Oleh:
1.      Iknatia Indani                              (1725143125)
2.      Istinganah                                    (1725143138)
3.      Lilik Liya Agustina                     (1725143156)
4.      Mohammad Mahmud F.            (1725143180)
5.      Nina Lutfiana                              (1725143208)
6.      Novia Candra Utami                  (1725143220)

Kelas II (Dua) B
Semester II ( Genap )
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah(PGMI)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
TULUNGAGUNG
MEI 2015

                                             KATA PENGANTAR

Syukur alkhamdulilah, senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas limpahan petunjuk dan pertolongan-Nya, maka penyusunan makalah dengan Judul “Pengaruh Iklim Sosial Terhadap Sosialisai Peserta Didik” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kehadirat Nabi Agung Muhammad SAW, yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti.
Tidak lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada:      
1.      Dr. Mafthukin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung, yang telah membina lembaga (tempat) kami menimba ilmu pengetahuan selama ini.
2.      Ibu Annissatul  Mufarokah, S.Ag, M.Pd ,selaku dosen pengampu Matakuliah Sosiologi Pendidikan yang telah  memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini.
3.      Rekan-rekan kelompok dua yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
4.      Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua . Dan semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin ya robbal’alamin.
Tulungagung,  Mei  2015

Penyusun


DAFTAR ISI

Halaman judul................................................................................................ i
Kata Penghantar............................................................................................ ii
Daftar Isi........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Masalah................................................................... 2
D. Batasan Masalah................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Iklim Sosial dan Sosialisasi Peserta Didik....................... 3
B.     Proses Sosialisasi Pesrta Didik........................................................... 4
C.     Pengaruh Iklim Sosial Terhadap Sosialisasi Peserta Didik................ 7

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR RUJUKAN







BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Peserta didik disamping sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial yang mana saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam perkembangannya, sikap maupun kepribadian peserta didik dapat berubah karena interaksi yang saling berpengaruh antarsesama peserta didik maupun karena pengaruh iklim sosial yang terjadi pada peserta didik. Iklim sosial yang baik dan tepat sasaran akan membantu terwujudnya  sosialisasi yang baik dalam proses sosial.
Sosialisasi merupakan sebuah proses yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia. Hal ini dikarenakan, sosialisasi memberikan peran penting bagi kehidupan seseorang terutama dalam berinteraksi dengan masyarakat. Sosialisasi akan membawa manfaat baik bagi manusia itu sendiri maupun bagi lingkungan tempat ia tinggal. Manusia bisa saling mengenal, mengerti, dan memahami satu dengan lainnya sehingga memungkinkan akan terjadi sikap saling toleran, saling menjaga dan melindungi.
Iklim soial dan Sosialisasi merupakan suatu unsur yang sangat penting dan saling berkaitan dalam pengembangan sikap dan kepribadian peserta didik. Oleh sebab itu, dalam pembahasan ini, kami mengambil tema mengenai Pengaruh Iklim Sosial Terhadap Sosialisasi Peserta Didik.

B.     Rumusan  Masalah
Dari latar belakang di atas , kami mengambil beberapa rumusan masalah yang  berkaitan tema ini yaitu:
1.      Bagaimana pengertian Iklim Sosial dan sosialisasi peserta didik?
2.      Bagaimana proses sosialisasi Peserta Didik?
3.      Bagaimana Pengaruh iklim sosial terhadap sosialisasi peserta didik?


C.     Tujuan Penulisan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, dapat dituliskan tujuan penulisan masalah dalam makalah ini yaitu:
1.      Mendeskripsikan pengertian Iklim Sosial dan sosialisasi peserta didik
2.      Mendeskripsikan proses sosialisasi Peserta Didik
3.      Mendeskripsikan mengenai Pengaruh iklim sosial terhadap sosialisasi peserta didik
D.    Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas mengenai pengertian Iklim Sosial dan sosialisasi peserta didik, proses sosialisasi Peserta Didik dan Pengaruh iklim sosial terhadap sosialisasi peserta didik.


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Iklim Sosial dan Sosialisasi peserta didik
a.       Pengertian Iklim Sosial
            Iklim sosial didefinisikan sebagai kualitas lingkungan internal yang berlangsung di dalam organisasi, yang bersifat relatif, sebagai hasil dari pengalaman setiap individu anggotanya, mempengaruhi perilaku individu anggota dan dapat dideskripsikan sebagai nilai-nilai yang berlangsung di dalam organisasi yang akan membentuk serangkaian sikap individu terhadap organisasinya.[1]
            Dapat dikatakan bahwa iklim sosial dalam sekolah merupakan suatu konsep abstrak yang sangat signifikan yang sengaja dirancang untuk membentuk situasi kondusif yang dapat memberi pengaruh terhadap perkembangan sosialisasi peserta didik. Iklim sosial dalam lingkungan sekolah tentunya akan memberikan dampak perubahan tingkah laku maupun kepribadian peserta didik.
Jadi iklim sosial menurut kami adalah suasana yang sengaja dirancang disuatu lingkungan sebagai sarana pembentukan sikap maupun kepribadian yang diinginkan.
a.       Pengertian sosialisasi peserta didik
      Sosialisasi adalah proses membimbing individu ke dalam dunia sosial yang berlangsung dalam interaksi individu dengan lingkungannya. Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individu tentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya, agar ia menjadi anggota yang baik dalam masyarakat dan dalam berbagai kelompok khusus. Sosialisasi juga dapat dianggap sama dengan pendidikan.
      Pengertian mengenai sosialisasi telah banyak disampaikan oleh para ahli, berikut pengertian sosilogi menurut beberapa ahli:[2]
1)      Peter L. Berger
                  Dalam bukunya Modern Sociology, menurut Peter L.Beger                          sosialisasi adalah suatu proses seorang anak belajar menjadi                        anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat

2)                              Soerjono Soekanto
            Dalam bukunya Konsep-konsep Dasar dalam Sosiologi,       menurut Soerjono Soekanto sosiologi adalah proses            mengomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat   yang baru.

3)                              Paul. B. Horton
            Dalam bukunya Sociology, menurut Paul B. Horton sosiologi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati             serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat      tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiaanya.

      Sedangkan pengertian sosialisai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat di lingkungannya.
      Dari berbagai uraian di atas mengenai Sosialisai dapat kami simpulkan bahwa sosialisai peserta didik adalah suatu proses belajar peserta didik untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur kebudayaan yang berupa cara bersikap, bertindak, dan berinteraksi dalam lingkungan masyarakat maupun sekolah.
2.      Proses Sosialisasi Peserta Didik
      Dalam proses sosialisasi, individu mempelajari kebiasaan, sikap ide-ide, dan tingkah laku dan merangkai kembali menjadi suatu system utuh pada pribadinya.
     Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi proses perlakuan dan bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial atau norma-norma kehidupan bermasyarakat. Proses membimbing yang dilakukan oleh orang tua tersebut disebut proses sosialisasi.[3]
      Lewat proses-proses inilah norma-norma dan pola-pola tingkah pekerti sosial tertanam ke dalam mental atau psike seorang individu dan kemudian menjadi pedoman-pedoman yang mencenderungkan macam dan bentuk tingkah pekerti individu tersebut.[4]
      Dari uraian tersebut dappa kita simpulkan bahwa proses sosialisai adalah suatu proses penanaman nilai-nilai atau norma-norma sosila yang menadi pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan sosial.
      Proses sosialisasi yang terjadi pada peserta didik berkaitan dengan pembentukan kepribadian peserta didik. Dengan demikian, proses sosialisasi di bagi menjadi dua:[5]
a.         Proses yang terjadi tanpa sengaja melalui proses interaksi sosial
           Proses sosialisai terjadi tanpa sengaja apabila seorang individu baik yang disosialisasi maupun yang tersosialisasi menyaksikan kegiatan yang dilakukan dan yang diperbuat oleh orang-orang di sekitarnya di dalam berinteraksi. Selanjutnya, individu tersebut menginternalisasi pola perilaku dan pola interaksi beserta norma yang mendasari masyarakat itu ke dalam kepribadiannya.
b.      Proses sosialisai yang terjadi secara sengaja melalui pendidikan dan pengajaran
           Proses sosialisasi terjadi apabila individu (yang disosialisasi) mengikuti pengajaran dan pendidikan yang sengaja dilakukan oleh pendidik-pendidik yang mewakili masyarakat. Di dalam pendidikan, anak akan dikendalikan pada norma serta nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Dengan demikian, anak akan mecoba memahami kemudian menanamkan pola-pola tersebut di dalam dirinya.
                  Adapun tahapan dalam proses sosialisasi adalah sebagai berikut:[6]
a.    Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Menurut George Hebert Mead, tahap ini merupakan tahap persiapan seorang anak untuk memperoleh pemahaman   tentang dirinya. Seorang anak akan melakukan kegiatan       meniru secara tidak sempurna.
b.   Tahap Meniru (Play Stage)
Pada tahap meniru, seorang anak mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya. Ia mulai menirukan peranan yang dijalankan oleh orang tuanya atau orang dewasa lain yang seiring berinteraksi dengannya.
c.    Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Pada tahab ini seorang anak tidak hanya mengetahui peranan yang harus dijalankannya. Akan tetapi, ia telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain. Dalam kondisi ini, kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat.
d.   Tahap Penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)
Tahap ini menunjukkan bahwa seorang anak telah mampu mengambil peran semua pihak yang terlibat dalam proses sosialisasi. Ia telah mampu berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat karena telah memahami perannya sendiri serta peran orang lain dalam seatu interaksi.
3.      Pengaruh iklim sosial terhadap sosialisasi peserta didik
Pada umumnya dapat kita bedakan dua macam iklim sosial, yakni iklim yang demokratis dan otokraktis. Dalam iklim demokratis anak-anak mendapat lebih banyak kebebasan untuk berkelakuan menurut kepribadian masing-masing sedangkan dalam iklim otokratis kelakuan anak dikontrol ketat oleh guru.[7]
Dalam hal ini bisa kita lihat bahwa iklim sosial demokratis dan otokratis memiliki kecenderungan yang sangat berbeda. Iklim sosial demokrasi pada umumnya memberikan kebebasan peserta didik untuk dapat mengekspresikan individualitasnya dan memunculkan perubahan tingkah laku yang mengarah pada kerjasama dan persatuan. Sedangkan  Iklim Sosial Otokratis bisa dikatakan dapat merusak penyesuaian diri yang sehat, hal ini karenakan  pada iklim ini peserta didik hanya dapat berbuat menurut perintah orang lain (misal:guru) tanpa diberi kesempatan untuk memberi pertimbangannya sendiri, peserta didik juga akan mengalami kesulitan dalam perkembangan menjadi manusia yang sanggup berpikir dan berdiri sendiri, bahkan sulit menjalankan peranannya dengan baik dilingkungan sosial. Iklim otokratis lebih sesuai untuk penanaman kedisiplinan peserta didik.
  Penelitan mengenai masalah iklim sosial ini  pernah dilakuakan oleh kurt Lewin dan Ronald Lippitt itu pada tahun 1939. Mereka memilih dua kelompok, yang satu ditempatkan di bawah pimpinan yang otokratis dan yang satu lagi di bawah pemimpin demokratis. Berdasarkan percobaan pada kedua kelompok itu mereka mengambil beberapa kesimpulan antara lain:
a.       Dalam iklim otokratis lebih banyak dikeluarkan kecaman tajam yang bersifat pribadi, sedangkan dalam iklim demokratis terdapat suasana kerja sama, puji an terhadap sesame teman, saran-saran konstruktif dan kesedihan menerima buah pikiran orang lain.
b.      Dalam iklim otokratis lebih ditonjolkan diri sendiri soal “aku”, sedangkan dalam suasana demokratis terasa ke “kita” an.
c.       Dalam suasana otokratis, adanya pimpinan yang kuat menghalangi orang lain untuk memegang pemimpin, sedangkan dalam iklim demokratis beda status sosial pemimpin dan yang dipimpin kecil sekali, sehingga pada suatu saat setiap orang mudah memegang kepemimpinan dalam hal ia memiliki kelebihan.
d.      Individualitas murid dapat berkembang dalam iklim demokratis, sedangkan perkembangannya tertekan dalam suasana otokratis karena setiap murid mempunyai status yang rendah tanpa dapat mengembangkan individualitasnya.
e.       Dalam iklim otokratis tindakan kelompok bukan tertuju kepada pemimpin melainkan terhadap salah seorang murid sebab murid mudah dijadikan kambing hitam: secara potensial setiap murid dapat menjadi saingan atau lawan murid lainnya.[8]
                    Dari kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Lewin dan Ronald Lippitt itu pada tahun 1939, kami membentuk sebuah tabel perbandingan mengenai iklim demokratis dan iklim otokratis:










Iklim sosial demokratis
Iklim sosial otokratis
1.      Menjunjung tinggi kebersamaan dan kerja sama
2.      Siapa pun memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin asalkan ia memiliki potensi untuk memimpi
3.      Siswa memiliki kebebasan untuk dapat mengembangkan individualitas nya sendiri
1.      Menonjolkan sikap ke-egoisan diri
2.       Pimpinan yang kuat menghalangi pihak lain menjadi pemimpin

3.      Siswa di tekan dan tidak diberi kebebasan untuk mengembangkan individualitasnya

            Menurut kami, iklim sosial demokratis sesuai diterapkan dalam sosialisai peserta didik karena iklim ini  memberi kesempatan peserta didik untuk mengekspresikan individualitas, memupuk suasana kerja sama, mengurangi rasa ketegangan, persaingan dan permusuhan serta memupuk rasa aman dan tentram dalam kehidupan bersosialnya. Namun, iklim sosial otokrasi juga bisa digunakan dalam beberapa pengembangan kepribadian peserta didik, tetapi hanya dalam lingkup yang lebih sempit, misalnya dalam pembentukan karakter kedisiplinan peserta didik.
            Kelakuan anak dibentuk menurut corak kelakuan kelompok atau iklim kelompok tempat ia berada. Iklim kelompok banyak ditentukan oleh guru atau pemimpin. Oleh sebab pemimpin atau guru ada bersifat demokratis dan ada pula yang otokratis, maka murid tiap kali akan beralih dari iklim demokratis ke iklim otokratis setiap kali gurunya berganti.
            Dapat disimpulkan bahwa, Kedua iklim sosial di atas sangat mempengaruhi pada proses sosialisasi peserta didik, karena hubungan peserta didik dengan orang-orang lain  dan statusnya dalam kelompok merupakan faktor-faktor yang paling penting dalam menentukan apakah ia merasa aman atau tidak. Maka karena itu kelompok dan kebudayaan di mana anak itu hidup sangat menentukan kelakuan dan wataknya.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Pengertian iklim sosial adalah suasana yang sengaja dirancang disuatu lingkungan sebagai sarana pembentukan sikap maupun kepribadian yang diinginkan.
Pengertian sosialiassi peserta didik adalah suatu proses belajar peserta didik untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur kebudayaan yang berupa cara bersikap, bertindak, dan berinteraksi dalam lingkungan masyarakat maupun sekolah.
2.      Proses sosialisasi peserta didik dibagi menjadi dua yaitu Proses sosialisasi tanpa sengaja dan Proses sosialisasi dengan sengaja.
Proses sosialisassi terjadi melalui empat tahapan yaitu Tahap Persiapan (Preparatory Stage), Tahap Meniru (Play Stage), Tahap Siap Bertindak (Game Stage), Tahap Penerimaan norma kolektif (Generalized Stage).
3.      Pengaruh iklim sosial terhadap sosialisasi peserta didik adalah terbentuknya sikap dan kepribadian peserta didik melalui proses sosialisasi yang dipengaruhi oleh dua iklim sosial yaitu iklim sosial demokratis dan otokratis.

B.     Saran
      Hendaknya makalah ini dapat dijadikan tambahan acuan pembelajaran  dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya serta kita semua umumnya.






[1] Fikrotina “Pengaruh Iklim Sosial Terhadap Sosialisasi Pendidikan        Islam Anak” dalam http://Fikrotina.blogspot.com diakses pada 13 Mei 2015


[2] Nurseno,Kompetensi Dasar Sosiologi,(Solo:PT.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,2007),hal.79
[3] Cimeissa, “Proses Sosialisasi Didik di Sekolah” dalam http://cimeissa03.wordpress.com/2011/12/14/proses-sosialisasi-peserta-didik-di-sekolah/, diakses 11 Mei 2015.
[4] J.Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (ed.), Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan,(Jakrta:Kencana Prenada Media Group,2006),hal.86
[5] Nurseno,Kompetensi Dasar Sosiologi…,hal.80
[6] Nurseno,Kompetensi Dasar Sosiologi,hal.81
[7]PGSDGLORY,“Sosiologi”,dalamhttp://pgsdglory2010.blogspot.com/2013/01/makalah-sosiologi.html, diakses 10 Mei 2015
[8] Diens,” Pengaruh Iklim Sosial Tehadap Sosialisasi Anak” dalam http://Diens.Blogspot.com/diakses pada 13 Mei 2015



DAFTAR RUJUKAN

Narwoko, J.Dwi dan Bagong Suyanto (ed.).2006. Sosiologi Teks     Pengantar Dan Terapan.Jakrta:Kencana Prenada Media        Group
Nurseno.2007.Kompetensi Dasar Sosiologi.Solo:PT.Tiga      Serangkai        Pustaka Mandiri
Fikrotina “Pengaruh Iklim Sosial Terhadap Sosialisasi Pendidikan   Islam   Anak” dalam http://Fikrotina.blogspot.com diakses pada 13 Mei 2015
Cimeissa, “Proses Sosialisasi Didik di Sekolah” dalam            http://cimeissa03.wordpress.com/2011/12/14/proses- sosialisasi-peserta-didik-di-sekolah/, diakses 11 Mei            2015.
PGSDGLORY,“Sosiologi”,dalamhttp://pgsdglory2010.blogspot.co            m/2013/01/makalah-sosiologi.html, diakses 10 Mei 2015



DOWNLOAD COVER MAKALAH DISINI

DOWNLOAD PEMBEHASAN DISINI

DOWNLOAD DAFTAR RUJUKAN DISINI



No comments:

Post a Comment