Tuesday, 8 January 2019

MAKALAH MANAJEMEN KONFLIK / MANAJEMEN KONFLIK DISEKOLAH / MANAJEMEN PENDIDIKAN


MANAJEMEN KONFLIK
MAKALAH
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu:




PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG

APRIL 2015


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan dalam rangka menyelesaikan kewajiban kami sebagai mahasiswa, yakni dalam bentuk tugas yang diberikan oleh Bapak dosen dalam rangka menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kami.
Shalawat serta dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad saw, sahabat beserta keluarganya karena dengan perjuangan beliau kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini.
Dan kami ucapkan terima kasih kepada :
1.      Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag, yang telah membina lembaga (tempat) kami menimba ilmu pengetahuan selama ini.
2.      Dosen pengampu Matakuliah Manajemen Pendidikan, Dr.H.Muwahid Shulhan ,M.Ag yang telah memberikan pengarahan kepada kami dalam  pembuatan makalah ini sampai selesai.
3.      Teman-teman sekelompok dan sekelas yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari penyusunan, bahasan, maupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.



Tulungagung, April 2015


                       Penulis

DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
C. Tujuan Masalah.......................................................................... 2
D. Batasan Masalah........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Konflik..................................................................... 3
B. Persepsi atau Pandangan terhadap Konflik............................... 3
C. Tingkat atau Macam-macam Konflik......................................... 5
D. Penyebab atau Sumber terjadinya Konflik................................ 5           
E. Fungsi Manajemen Konflik........................................................ 6
F. Strategi dalam Penyelesaiaan Konflik........................................ 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................. 9
DAFTAR RUJUKAN






 BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Dalam setiap organisasi yang melibatkan banyak organisasi, disamping ada proses kerja sama untuk mencapai tujuan organisasi, tidak jarang juga terdapat suatu perbedaan pandangan dan pertentangan yang akan mengarah pada suatu konflik. Layaknya suatu organisasi, dunia pendidikan juga tidak lepas dari  Konflik pendidikan dapat terjadi disebabkan terjadinya pertentangan maupun kesenjangan dari pihak-pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan baik itu siswa, guru, kepala sekolah dan lainnya.
Seorang pimpinan yang ingin memajukan organisasinya,harus memahami faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya konflik, baik konflik di dalam individu maupun konflik antar perorangan dan konflik di dalam kelompok dan konflik antar kelompok. Pemahaman faktor-faktor tersebut akan lebih memudahkan tugasnya dalam hal menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi dan menyalurkannya ke arah perkembangan yang positif.
Oleh sebab itu, dalam makalah ini kami akan memaparkan mengenai konflik dan cara-cara penyelesaiannya sebagai usaha memanajemen konflik yang ada di suatu organisasi, begitu pula di suatu lembaga pendidikan.

B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian konflik?
2.      Bagaimana persepsi atau pandangan terhadap konflik?
3.      Bagaimana tingkat atau macam-macam konflik?
4.      Apa penyebab atau sumber terjadinya konflik?
5.      Bagaimana fungsi manajemen konflik?
6.      Bagaimana strategi dalam penyelesaiaan konflik?


 


C.  Tujuan Masalah
1.      Mengetahui Pengertian konflik
2.      Mengetahui persepsi atau pandangan terhadap konflik
3.      Mengetahui tingkat atau macam-macam konflik
4.      Mengetahui penyebab atau sumber terjadinya konflik
5.      Mengetahui fungsi manajemen konflik
6.      Mengetahui strategi dalam penyelesaiaan konflik

D.  Batasan Masalah
Makalah pengertian konflik, persepsi atau pandangan terhadap konflik, tingkat atau macam-macam konflik, penyebab atau sumber terjadinya konflik, fungsi manajemen konflik, dan strategi dalam penyelesaiaan konflik













BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Konflik
Istilah konflik berasal dari bahasa latin, com dan yang berarti bersama dan fligere yang berarti melanggar, menabrak, menemukan dan membentur. Dengan demikian, konflik merupakan ekspresi pertikaian individu dengan individu, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan.[1]
Konflik organisasi (organizational conflict) adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok-kelompok organisai yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya-sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.[2]

B.  Persepsi Atau Pandangan Terhadap Konflik
Sikap terhadap konflik dalam organisasi/lembaga pendidikan telah berubah dari waktu ke waktu, persepsi atau pandangan mengenai konflik telah berubah dari masa ke masa, yaitu:

No
Lama (Dampak Negatif)
Baru (Dampak Positif)
1.
Semua konflik berakibat negatif.
Konflik dapat berakibat negatif dan positif.
2.
Harus dihindari (tradisional).
Harus dikelola
3.

Berdampak negative bagi organisme (disfunctional).
Berdampak positif bagi organisasi (functional).
4.
Menggunakan norma yang sudah mapan.
Merevisi dan memperbarui norma yang sudah mapan.
5.
Menghambat efektivitas organisasi.
Meningkatkan efektivitas organisasi.
6.
Mengganggu hubungan kerja sama (menghambat komunikasi).
Menambah intim hubungan kerja sama.
7.
Mengarah pada disintegrasi.
Menuju ke integrasi.
8.
Menghabiskan waktu dan tenaga.
Menghemat waktu dan tenaga.
9.
Stress, frustrasi, tegang, kurang konsentrasi, dan kurang puas.
Mampu menyesuaikan diri dan meningkatkan kepuasan.
10.
Tidak mampu mengambil tindakan.
Mampu mengambil tindakan.[3]

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa konflik dapat fungsional atau pun berperan salah (disfungsional). Secara sederhana hal ini berarti bahwa konflik mempunyai potensi bagi pengembangan atau pengganggu pelaksanaan kegiatan organisasi tergantung bagaimana konflik tersebut dikelola.[4]



C.  Tingkat Atau Macam-Macam Konflik
Menurut panduan manajemen Sekolah, konflik bisa terjadi pada semua tingkat, yaitu sebagai berikut:
a.    Konflik intrapersonal, yaitu konflik yang terjadi dalam diri seseorang.
b.   Konflik interpersonal, yaitu konflik antara dua individu atau lebih.
c.    Konflik intragrup, yaitu konflik antara dua atau beberapa orang dalam satu grup.
d.   Konflik intergrup, yaitu konflik antar kelompok
e.    Konflik intraorganisasi, yaitu konflik antar unit dalam suatu organisasi.
f.    Konflik interorganisasi, yaitu konflik yang tejadi antar organisasi.[5]

D.      Penyebab Atau Sumber Konflik
Penyebab konflik secara khusus adalah sebagai berikut:
a.       Konflik diri sendiri dengan seseorang dapat terjadi karena perbedaan peranan (atasan dan  bawahan), kepribadian, dan kebutuhan (konflik vertikal).
b.      Konflik diri sendiri dengan kelompok dapat terjadi karena individu tersebut mendapat tekanan dari kelompoknya, atau individu bersangkutan telah melanggar norma-norma kelompok sehingga dimusuhi atau dikucilkan oleh kelompoknya. Berubahnya visi, misi, tujuan, sasaran, policy, strategi dan aksiorganisasi.
c.       Kelompok dengan kelompok dalam sebuah organisasi dapat terjadi karena ambisi salah satu atau kedua kelompok untuk lebih berkuasa, ada kelompok yang menindas, ada kelompok yang melanggar norma-norma budaya kelompok lainnya, ketidakadilan kelompok lainnya, dan keserakahan kelompok lainnya (konflik primordial).
d.      Konflik antarorganisasi dapat terjadi karena perebutan kekuasaan, baik ekonomi maupun politik (konflik horizontal dan konflik elite politik). [6]
Secara umum konflik terjadi karena:
a.       SARA (suku, agama ras, dan atar golongan), ancaman setatus, penduduk pendatang dengan penduduk asli, WNI dengan pribumi
b.      Salah satu atau kedua belah pihak menunjukkan permusuhan dan menghalangi usaha masing-masing untuk mencapai tujuan
c.       Persaingan tidak sehat
d.      Hambatan-hambatan komunikasi
e.       Kepribadian yang tidak cocok antara satu dengan yang lainnya
f.       Perbedaan dalam nilai dan keyakinan yang menyebabkan curiga, salah pengertian dan permusuhan, dan lain sebagainya.[7]

E.   Fungsi Manajemen Konflik
Sebagaimana diketahui bahwa dalam dunia manajemen diketahui secara umum beberapa fungsi manajemen, antara lain adalah:
a.        Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan tindakan awal dalam proses manajemen. Menurut Robbins (1984) perencanaan adalah proses menentukan tujuan dan menetapkan cara terbaik untuk mencapai tujuan. Dengan adanya perencanaan akan dapat mengarahkan, mengurangi pengaruh lingkungan, mengurangi tumpang tindih serta merancang standar untuk memudahkan pengawasan. Dengan perencanaan akan dapat mengkoordinir berbagai kegiatan, mengarahkan manajer kepada tujuan yang akan dicapai.
b.      Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah proses dimana pekerjaan yang ada dibagi dalam komponen-komponen yang dapat ditangani dan aktivitas mengkoordinasi hasil-hasil yang akan dicapai sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Jadi proses pengorganisasian adalah kegiatan menempatkan seseorang dalam struktur organisasi sehingga memiliki tanggung jawab, tugas dan kegiatan yang berkaiatan dengan fungsi organisasi dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama melalui perencanaan.
Pengorganisasian dalam aktivitasnya mencakup: siapa melakukan apa, siapa memimpin siapa, menetapkan saluran komunikasi serta memusatkan sumber-sumber daya terhadap sasaran.
c.        Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan menurut Mondy dan premeaux (1995) adalah mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang diinginkan pimpinan untuk mereka lakukan. Jadi kepemimpinan berkaiatan dengan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempengaruhi orang lain. Intinya adalah hubungan antar manusia.
Ketrampilan memimpin mencakup ketrampilan konseptual (pengetahuan), ketrampilan teknikal dan ketrampilan interpersonal (komunikasi).
d.      Pengawasan (Controlling)                                 
Fungsi pengawasan mencakup semua aktivitas yang dilaksanakan oleh manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.[8]

F.        Strategi Dalam Penyelesaiaan konflik
Frost dan Wilmot seperti yang dinyatakan mengiden-tifikasikan empat strategi untuk untuk mengatasi konflik, yaitu menghindari, eskalasi, reduksi dan pemeliharaan.
Sedangkan, Dunnetev memberikan lima strategi untuk mengatasi konflik, yaitu: jika forcing (pemaksaan), avoding (penghindaran), compromising (pengompromian), collaborating, smoothing (penghalusan).
Teknik simulasi konflik antara lain penempatan orang luar ke dalam kelompok, penyusunan kembali organisasi, mengefektifkan komunikasi, penigkatan kesejahteraan, pemilihan pimpinan yang tepat, dan perlakuan yang berbeda.[9]
Owens memaparkan empat kecenderungan strategi atau cara mengatasi konflik, yaitu sebagai berikut:
a.          Kolaborasi, yaitu proses ketika orang-orang bekerja sama untuk menegaskan problem mereka, kemudian mengikutsertakan dalam pemecahan problem bersama-sama.
b.         Perundingan, kompromi, dan bentuk lain dari pemecahan perbedaan yang memiliki elemen bersama dengan pemecahan masalah secara kolaborasi.
c.          Penghindaran (penarikan diri atau hidup berdampingan secara damai dalam perbedaan) sering digunakan untuk menghadapi konflik.
d.         Perjuangan kekuasaan, tentu suatu usaha pada masing-masing orang untuk menang tanpa memerhatikan konsekuensi-konsekuensi pada orang lain.[10]












BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan:
1.      Konflik adalah ekspresi pertikaian individu dengan individu, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan
2.      Persepsi atau cara pandang terhadap konflik itu berubah dari masa ke masa, yang awalnya konflik selalu di pandang negative, tetapi kini konflik tidak selalu di pandang negative.
3.      Tingkat atau macam konflik terdiri dari konflik pada diri sendiri (intrapersonal) hingga konflik antar organisasi (interorganisasi).
4.      Penyebab ada sumber sebuah konflik itu beraneka ragam, salah satunya adalah karena kesalahan komunikasi atau pun perbedaan cara pandang yang mengarah pada suatu pertentangan yang akhirnya menimbulkan suatu kinflik.
5.      Fungsi managemen konflik antara lain fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, dan fungsi pengawasan.
6.      Startegi dalam menyelesaikan suatu konflik sangat beraneka ragam, strategi tersebut antara lain forcing (pemaksaan),  avoding (penghindaran),  compromising(pengompromian), collaborating, smoothing (penghalusan).

B.     Saran
Hendaknya makalah ini bisa digunakan sebagai salah satu sumber pembelajaran dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penyusun dan pembaca.




 



DAFTAR RUJUKA

Qomar, Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam. Malang: Erlangga
Rochaety,Eti,dkk. 2006. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta:PT Bumi Aksara
Sulistyorini. 2006. Manajemen Pendidikan Islam. Surabaya:eLKAF
Usman, Husaini. 2008. Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara


 


1 Eti Rochaety.dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Jakarta:PT Bummi Aksara,2006), hal.148
[2] Sulistyorin, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya:Elkaf,2006), hal.163
[3] Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal. 435
[4] Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya:eLKAF,2006),hal 165
[5] Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Malang: Erlangga,2007), hal. 237-238.

[6] Husaini Usman, Manajemen,Teori,Praktik, dan Riset Pendidikan…,hal. 436
[7] Ibid.,hal. 436-437
[9] Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan…, hal. 437
                 [10] Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam,(Malang:PT Gelora Aksara Pratama,2007),hal.246

No comments:

Post a Comment