MANAJEMEN
KESIAPAN MENGAJAR
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Salah Satu Tugas Mata Kuliah:
Manajemen
Pendidikan
Dengan Dosen Pengampu:
JURUSAN : PENDIDIKAN GURU MI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
TULUNGAGUNG
MARET 2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan dalam rangka
menyelesaikan kewajiban kami sebagai mahasiswa, yakni dalam
bentuk tugas yang diberikan oleh ibu dosen dalam rangka menambah ilmu pengetahuan
dan wawasan kami.
Yang kedua shalawat serta dan salam
selalu tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad saw, sahabat beserta
keluarganya karena dengan perjuangan beliau kita bisa berkumpul di tempat yang
mulia ini.
Dan kami ucapkan terima kasih kepada
:
1.
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag, yang telah membina lembaga (tempat) kami
menimba ilmu pengetahuan selama ini.
2.
Dosen pengampu, Dr. H.Muwahid
Shulhan, M.Ag. , yang telah memberikan pengarahan kepada kami dalam pembuatan
makalah ini sampai selesai.
3.
Teman-teman sekelompok dan sekelas yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari penyusunan, bahasan,
maupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam
bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Tulungagung, Mei 2015
Penulis,
DAFTAR
ISI
COVER...................................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR...........................................................................................
ii
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................
1
B. Rumusan Masalah...............................................................................
1
C. Tujuan Pembahasan Masalah...............................................................
2
D. Batasan Masalah.................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesiapan Mengajar............................................................
3
B. Kemampuan Dan Sikap Yang Harus Dimiliki Guru........................... 4
C. Persiapan Yang Harus Dipersiapkan Guru Untuk Mengajar ............. 6
D. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kesiapan Mengajar....................
8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................
9
B. Saran....................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kesiapan guru
untuk mengajar berkaitan erat dengan cara guru mempersiapkan peserta didik
untuk belajar. Kesiapan mengajar ini seperti petani mempersiapkan tanah untuk ditanami
benih, jika dilakukan dengan benar, niscaya menciptakan kondisi yang baik untuk
pertumbuhan yang sehat. Demikian juga dalam mengajar, jika persiapan matang
sesuai dengan karakteristik kebutuhan, materi, metode, pendekatan, lingkungan
serta kemampuan guru, maka hasinya diasumsikan akan lebih optimal. Oleh sebab
itu, guru yang baik untuk saat ini tidak cukup untuk sekedar bersikap hangat
dan menyayangi anak-anak, atau sekadar menerapkan praktik-praktik mengajar yang
semata-mata didasarkan pada intuisi, preferensi pribadi atau kearifan
konvensional (Arend, 2007). Tetapi lebih jauh untuk professional yang dimulai
dengan kesiapan perencanaan sampai pada tahap evaluasi dengan berbagai
kemampuan yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan pengajaran. Karenanya,
Nathaniel Gage, salah seorang peneliti pendidikan terkemuka di USA, sebagaimana
dikutip Arend, 2007—mendefinisikan mengajar sebagai sebuah seni instrumental,
yaitu mengajar adalah suatu yang berangkat dari “resep”, formula, atau
algoritma. Ia membutuhkan improvisasi, spontanitas, penanganan sejumlah
pertimbangan tentang bentuk, gaya, kecepatan, ritme, dan ketepatgunaan dengan
cara yang begitu kompleks sehingga bahkan computer sekalipun tidak akan mampu
melakukannya, seperti halnya mereka tidak mampu menyamai apa yang dilakukan
oleh seorang ibu terhadap anaknya yang berusia lima tahun arau apa yang setiap
saat diucapkan seorang kekasih kepada orang yang dicintainya.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas kami simpulkan beberapa rumusan masalah
yaitu :
1.
Apa pengertian kesiapan mengajar ?
2.
Apa
saja kemampuan dan sikap yang harus dimiliki guru ?
3.
Apa
saja persiapan yang harus dipersiapkan guru untuk mengajar ?
4.
Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan mengajar ?
C.
Tujuan
Pembahasan Masalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1.
Untuk
mendeskripsikan pengertian kesiapan mengajar
2.
Untuk
mendeskripsikan kemampuan dan sikap yang harus dimiliki guru
3.
Untuk
mendeskripsikan persiapan yang harus dipersiapkan guru untuk mengajar
4.
Untuk
mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan mengajar
D.
Batasan
Masalah
Di dalam makalah ini hanya membahas mengenai pengertian kesiapan
mengajar, kemampuan dan sikap yang harus dimiliki guru, persiapan yang harus
dipersiapkan guru untuk mengajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan
mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
kesiapan mengajar
Untuk mencapai suatu pekerjaan, seseorang perlu memiliki kesiapan
akan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksaan tugas tersebut, baik
kesiapan fisik, kesiapan mental maupun kesiapan secara segi kognitif. Hal ini
berlaku juga bagi seorang guru yang berperan sebagai pemberi pelajaran kepada
siswa dalam proses belajar mengajar harus selalu membekali diri dengan
persiapan sebelum mengajar.
Suharsimi Arikunto, memberikan arti
terhadap kesiapan dari seorang guru bahwa kesiapan adalah suatu kompetensi
sehingga seseorang yang mempunyai kompetensi berarti seseorang tersebut
memiliki kesiapan yang cukup untuk berbuat sesuatu. Sebagai contoh, seorang
calon guru dikatakan mempunyai kesiapan mengajar praktik kelistrikan jika guru
tersebut mempunyai cukup pengetahuan tentang cara pengukuran dan perawatan
komponen-komponen kelistrikan.
Menurut Nana Sudjana berpendapat bahwa ada tiga hal pokok yang
harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi mengajar. Pertama adalah
tahap mengajar (merencanakan rencana belajar), kedua adalah menggunakan atau
pendekatan mengajar (alat peraga) dan tahap ketiga prinsip mengajar (persiapan
mental). Mempersiapkan diri sebelum mengajar menurut tiga aspek tersebut akan
membuat pengajar siap serta penuh percaya diri untuk memasuki ruangan kelas,
karena pengajar tersebut telah mengetahui cara yang akan digunakan untuk
menjelaskan bahan pelajaran. Potensi-potensi tesebut pada dasarnya sama dengan
yang dikemukakan oleh Nana Sudjana. Persiapan yang baik sangat perlu untuk
mendapatkan atau memperoleh hasil yang maksimal. Ketiga tahapan tersebut harus
ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran. Satu tahap ditinggalkan,
sebenarnya tidak dapat dikatakan proses pengajaran.
Pada dasarnya konsep persiapan dalam melaksanakan proses belajar
mengajar adalah konsep yang sangat baik, namun implementasi dalam proses
persiapan ini memerlukan waktu yang cukup panjang. Perubahan zaman dan
perubahan teknologi pendidikan menuntut perubahan pola pikir, sikap serta
nilai-nilai dari setiap individu yang ikut di dalamnya. Pelaksanaan persiapan
mengajar akan berhasil maka perubahan pola pikir, sikap dan guru-gurunya harus
mengikuti perubahan yang ada.
Berdasarkan pengertian kesiapan dan mengajar diatas, dapat
dikemukakan bahwa kesiapan mengajar adalah suatu titik kematangan atau keadaan
yang diperlukan untuk melakukan sesuatu kegiatan mengorganisasi lingkungan
dengan baik yang menetapkan guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa agar
dapat belajar dan kegiatan tersebut terikat oleh suatu tujuan tertentu. Dengan
demikian kesiapan guru pada dasarnya adalah tindakan nyata dari guru atau
praktik guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih
efektif dan efisien. Dengan perkataan lain strategi mengajar adalah politik atau
taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan praktik mengajar. Salah satu
kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan dalam merencanakan
dan melaksanakan proses belajar mengajar (Oemar Hama). Kemampuan ini dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar. Belajar dan mengajar
terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa untuk
mencapai tujuan pengajaran. Sebagai proses, belajar dan mengajar memerlukan
perencanaan yang seksama, yakni mengkoordinaksikan unsur-unsur tujuan, bahan
pengajaran, kegiatan belajarmengajar, metode dan alat bantu mengajar serta
penilaian evaluasi. Pada tahap berikutnya adalah tindakan atau praktik mengajar.[1]
B.
Kemampuan
Dan Sikap Yang Harus Dimiliki Guru
Beberapa kemampuan yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan
tugasnya :
1.
Menguasai
kurikulum
Kurikulum
adalah pemandu program belajar mengajar, pelaksanaan dan hasil belajar yang
hendak dicapai. Tanpa berpegang pada kurikulum, maka proses belajar mengajar
tidak memiliki arah dan tujuan. Sehingga seorang guru harus memiliki penguasaan
yang sangat mendalam terhadap kurikulum.
2.
Menguasai
materi
Sebagai
pengajar, guru hendaknya menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan
diajarkan serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya.
3.
Menguasai
metode dan teknik penilaian
Seorang guru
akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik bila ia menguasai dan mampu
melaksanakan keterampilan mengajar dengan menggunakan metode yang sesuai dengan
pelajaran, tujuan dan pokok bahasan yang diajarkannya.
Penilaian
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses belajar mengajar. Penilaian
bertujuan untuk memberikan umpan balik bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar maupun bagi siswa sendiri dan orang tua siswa,
penilaian bermanfaat untuk mengetahui kemajuan belajar siswa.
4.
Komitmen
Terhadap Tugas
Seseorang jika
memiliki komitmen yang mendalam terhadap tugasnya, kecintaan terhadap tugas
diwujudkan dalam bentuk curahan tenaga, waktu, dan pikiran. Profesi guru
sangatlah berlainan dengan profesi lainnya, karena pekerjaan guru menyangkut
pertumbuhan, perkembangan fisik dan intelektual seorang anak manusia. Segala
kegiatan belajar mengajar harus disiapkan secara matang. Untuk itu guru harus
benar-benar menyatu, menjiwai dan menghayati tugas-tugas keguruannya.
5.
Disiplin
Di kelas guru
adalah pemimpin yang menjadi teladan dan panutan siswa-siswanya. Oleh sebab
itu, disiplin bagi seorang guru merupakan bagian penting dari tugas-tugas
kependidikan. Dalam hal ini tugas guru bukan saja melatih sikap disiplin pada
anak didiknya tetapi juga lebih penting adalah mendisiplinkan diri sendiri
sebagai ciri khas seorang guru.[2]
C.
Persiapan
Yang Harus Dipersiapkan Guru Untuk Mengaja
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang guru adalah:
1.
Persiapan
RPP
Guru yang baik
adalah guru yang mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum
ia mengajar. RPP ini berfungsi sebagai skenario proses pembelajaran agar lebih
mempermudah, dan menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih terarah pada
tujuan pembelajaran.[3]
2.
Persiapan
dalam pemilihan metode mengajar
Metode adalah
salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode yng dapat digunakan
dalam mengajar antara lain adalah:
a.
Metode
ceramah
Metode
ceramah merupakan cara penyampaian meteri ilmu pengetahun dan agama kepada anak
didik dilakukan dengan lisan.
b.
Metode
Tanya jawab
Metode
Tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. Metode ini
dimaksudkan untuk merangsang, untuk berfikir dan membimbingnya kearah
kebenaran.
c.
Metode
tulisan
Adalah
metode mendidik dengan huruf atau symbol apapun, metode Ini merupakan suatu hal
yang sangat penting dan merupakan jembatan untuk mengetahui segala sesuatu yang
sebelumnya tidak diketahui.
d.
Metode
diskusi
Metode
diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah
yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan
argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.[4]
3.
Variasi
gaya mengajar
Variasi ini
pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan, dan
variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Bagi siswa variasi tersebut
dilihat sebagai sesuatu yang energik, antusias, bersemangat, dan semuanya
memiliki relefansi dengan hasil belajar. Perilaku guru seperti itu dalam proses
belajar mengajar akan menjadi dinamis dan mempertinggi komukasi antara guru dan
anak didik, menarik perhatian peserta didik, menolong penerimaan bahan
pelajaran, dan member stimulasi.
a.
Variasi
suara
Suara
guru dapat bervariasi dalam intonasi, nada, volume, dan kecepatan. Guru dapat
mendramatisasi suatu peristiwa, menunjukkan hal-hal yang dianggap penting,
misalnya berbicara secara pelan dengan peserta didik yang sudah memperhatikan
dan berbicara keras tehadap peserta didik yang kurang memperhatikan.
b.
Variasi
gerakan badan
Variasi
dalam mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian yang penting dalam
komunikasi. Tidak hanya menarik perhatian saja, tetapi juga menolong dalam
menyampaikan arti dari penyampaian materi.
c.
Variasi
perpindahan posisi
Variasi
perpindahan posisi ini dimaksudkan agar peserta didik tidak jenuh dengan posisi
guru yang monoton. Apabila seorang guru tidak melakukan variasi perpindahan
posisi ini maka guru tersebut tidak akan menarik perhatian peserta didik ketika
proses belajar mengajar. Namun jika variasi perpindahan posisi ini terlalu
berlebihan maka akan menimbulkan ketidaknyamanan peserta didik.[5]
4.
Persiapan
terhadap media pembantu (media pembelajaran)
Media atau
sumber belajar merupakan sarana untuk membantu proses belajar siswa. Pendidikan
yang berkualitas menuntut dukungan pemilihan sumber belajar serta alat bantu
yang memadai berupa buku yang memungkinkan siswa memperoleh bahan yang luas
untuk mempermudah dalam penerimaan pelajaran.[6]
D.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kesiapan Mengajar
1.
Faktor
fisiologis
yaitu suatu tingkah laku dapat terjadi apabila organ-organ
pengindra, sistem syaraf dan organ fisiologi yang lain telah berfungsi denga
baik;
2.
Faktor
psikologis
yaitu untuk melakukan pekerjan dengan baik
seseorang harus memiliki motivasi yang baik pula serta bebas dari
konflik-konflik emosional, serta halangan psikologi.
3.
Faktor
pengalaman
yaitu proses kesiapan
seseorang dapat diketahui dari pengetahuan yang berupa informasi-informasi
tentang pekerjaan, serta pengalaman yang dimiliki seseorang.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
kesiapan
mengajar adalah suatu titik kematangan atau keadaan yang diperlukan untuk
melakukan sesuatu kegiatan mengorganisasi lingkungan dengan baik yang
menetapkan guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa agar dapat belajar dan
kegiatan tersebut terikat oleh suatu tujuan tertentu.
2.
Kemampuan
Dan Sikap Yang Harus Dimiliki Guru
a.
Menguasai
kurikulum
b.
Menguasai
materi
c.
Menguasai
metode dan teknik penilaian
d.
Komitmen
Terhadap Tugas
e.
Disiplin
3.
Persiapan
Yang Harus Dipersiapkan Guru Untuk Mengaja
a.
Persiapan
RPP
b.
Persiapan
dalam pemilihan metode mengajar
c.
Variasi
gaya mengajar
d.
Persiapan
terhadap media pembantu (media pembelajaran)
4.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kesiapan Mengajar
a.
Faktor
fisiologis
b.
Faktor
psikologis
c.
Faktor
psikologis
B.
Saran
Hendaknya
makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam hal
pengembangan sistem pendidikan bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat
bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul.
2005.Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Bahri
Djamarah, Syaiful, dkk. 2010. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Fieka,
P, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Mengajar”, dalam http://eprints.uny.ac.id/7838/3/BAB%202-08404241042.pdf, diakses 22 Mei 2015
Haris,
Abdul, “Kesiapan Mengajar”, dalam http://eprints.uny.ac.id/8230/3/bab%202%20-%2006502241010.pdf, diakses 18 Mei 2015
Akihisa02Profesi Kependidikan (Hal-hal yang harus disiapkan oleh seorang guru
sebelum mengajar)”, dalam https://akihisa02.wordpress.com, diakses 22 Mei 2015
[1]
Abdul Haris, “Kesiapan Mengajar” dalam http://eprints.uny.ac.id/8230/3/bab%202%20-%2006502241010.pdf,
diakses 18 Mei 2015
[2] Akihisa02Profesi Kependidikan
(Hal-hal yang harus disiapkan oleh seorang guru sebelum mengajar)” dalam https://akihisa02.wordpress.com, diakses 22 Mei 2015
[3] Akihisa02Profesi Kependidikan
(Hal-hal yang harus disiapkan oleh seorang guru sebelum mengajar)” dalam https://akihisa02.wordpress.com, diakses 22 Mei 2015
[4]
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2005) , hal.135
[5]
Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT.Rineka
Cipta, 2010), hal.167
[6]Akihisa02Profesi Kependidikan
(Hal-hal yang harus disiapkan oleh seorang guru sebelum mengajar)” dalam https://akihisa02.wordpress.com, diakses 22 Mei 2015
[7] P
Fieka, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Mengajar” dalam http://eprints.uny.ac.id/7838/3/BAB%202-08404241042.pdf,
diakses 22 Mei 2015
No comments:
Post a Comment