KURIKULUM
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Muwahid Shulhan, M. Ag
Disusun oleh:
Kelompok I
1. Ismatul Khoiriyah (1725143132)
2. Istinganah (1725143138)
3. Nia Maria Ulfa (1725143202)
4. Nova Santoso (1725143217)
Kelas: 1I-B
Semester II
PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
MARET 2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik,
hidayah dan inayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Kurikulum” dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan
informasi bagi para pembaca, khususnya mahasiswa program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Sholawat dan salam tetap tercurahkan dan
dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat
dan pengikutnya.
Penyusun
menyadari tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan makalah ini mungkin tidak
dapat terlaksana. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberi izin kepada penyusun untuk mengumpulkan data sebagai penyusun makalah
ini.
2.
Dr.
H. Muwahid Shulhan, M. Agselaku
dosen pengampu yang telah memberikan pengarahan dan koreksi sehingga makalah
ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.
3.
Teman-teman semuanya yang telah memberikan motivasinya serta semua
pihak yang telah membantu terselesainya penyusun makalah ini.
Penyusun
menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki. Olehkarena itu, penyusun
mohon kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Tulungagung,23
Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover....................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 1
C.
TujuanPembahasan Masalah............................................................. 1
BAB IIPEMBAHASAN
A. DefinisiKurikulum............................................................................ 2
B. Komponen-Komponen Kurikulum................................................... 3
C. Pedoman Pelaksanaan Kurikulum.................................................... 4
D. Fungsi Kurikulum............................................................................. 7
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum................................................... 8
BAB IIIPENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................... 12
B.
Saran................................................................................................. 12
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang
sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya
peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia,
maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan
yang kokoh dan kuat.
Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan bagi para penyusun
kurikulum atau kurikulum tertulis yang sering disebut juga sebagai kurikulum
ideal, akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan
oleh para pelaksana kurikulum yaitu para pengawas pendidikan dan para guru
serta pihak-pihak lain yang terkait dengan tugas-tugas pengelolaan pendidikan,
sebagai bahan untuk dijadikan instrumen dalam melakukan pembinaan terhadap
implementasi kurikulum di setiap jenjang pendidikan. Penyusunan dan
pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana definisi kurikulum ?
2.
Apa komponen-komponen dalam kurikulum ?
3.
Bagaimana pedoman pelaksanaan kurikulum ?
4.
Apa fungsi kurikulum ?
5.
Bagaimana prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ?
C.
Tujuan Pembahasan Masalah
1.
Menjelaskan definisi kurikulum.
2.
Menjelaskan komponen-komponen dalam kurikulum.
3.
Menjelaskan pedoman pelaksanaan kurikulum.
4.
Menjelaskan fungsi kurikulum.
5.
Menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Kurikulum
Kurikulum dalam arti sempit adalah jadwal pelajaran. Sedangkan
dalam arti luas adalah semua pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidik
kepada anak didik selama mengikuti pendidikan.[1]
Adapun
makna kurikulum dikelompokkan menjadi beberapa versi, antara lain:
1.
Pengertian Kurikulum Secara Tradisional
Menurut Omar
Muhammad Al-Thoumy Al-Syaibany yang dikutip oleh Sulistyorini bahwa
traditionally, the curriculum has mean the subjects taught in school, or the
course of study. Berartti kurikulum adalah mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah atau bidang studi.[2]
2.
Pengertian kurikulum secara modern
Menurut W.B.
Regan yang dikutip oleh Sulistyorini bahwa the curriculum is looked as being
composed of all the actual experience pupils have under school direction,
writing a courrse of study become but small prt of curriculum program.
Kurikulum adalah semua pengalaman aktual yang dimiliki siswa di bawah pengaruh
sekolah, sementara bidang studi adalah bagian kecil dari program kurikulum
secara keseluruhan.[3]
3.
Pengertian Kurikulum Masa Kini
Menurut Lee dan
Lee yang dikutip oleh Sulistyorini bahwa curriculum is the strategy which we
use in adapting this cultural geritage to the purpose of the school.
Kurikulum adalah strategi yang digunakan untuk mengadaptasikan pengawasan
kultural dalam mencapai tujuan sekolah.
4.
Pengertian Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum yang
baik dan relevan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan islam adalah yang
bersifat integratif dan komprehensif serta menjadikan al-qur’an dan hadits
sebagai sumber utama dalam penyusunannya.[4]
Kurikulum pendidikan Islam memiliki ciri-ciri tertentu. Al-syaibani mencatat
ciri-ciri tersebut sebagai berikut.
a.
Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan,
kandungan, metode, alat, dan tekniknya.
b.
Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh.
c.
Memiliki keseimbangan antara kandungan kurikulum dari segi ilmu dan
seni, kemestian, pengalaman, dan kegiatan pengajaran yang beragam.
d.
Bercenderung pada seni halus, aktivitas pendidikan jasmani, latihan
militer, pengetahuan teknik, latihan kejujuran, dan bahasa asing untuk
perorangan maupun bagi mereka yang memiliki kesediaan, bakat, dan keinginan.
e.
Keterkaitan kurikulum dengan kesediaan, minat, kemampuan,
kebutuhan, dan perbedaan perbedaan di antara mereka.[5]
B.
Komponen-Komponen Kurikulum
1.
Komponen
Tujuan
Dalam komponen tujuan ini kita akan
mengenal tingkat- tingkat tujuan, dimana antara yang satu dengan yang lainnya merupakan satu
kesatuan . Kurikulum suatu sekolah mempunyai dua tujuan yaitu :
a. Tujuan yang ingim dicapai secara
menyeluruh. Tujuan tersebut digambarkan dalam bentuk pengetahuan , ketrampilan
dan sikap yang kita harapkan dimiliki murid sekolah islam tersebut.
b. Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap
bidang studi. Tujuan ini juga
digambarkan dalam bentuk pengetahuan , ketrampilan dan sikap yang kita
harapkan dimiliki murid / siswa setelah mempelajari bidang studi pada suatu
sekolah tertentu.
2. Komponen
Materi ( Isi dan Struktur Program)
Isi kurikulum ( Sebagaimana kurikulum
KBK yang berlaku saat ini ) berisi: pencapaian target yang jelas, materi
standar, standar hasil belajar siswa, dan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Struktur
program (sebagaimana kurikulum madrasah yang sudah dibakukan pada saat ini)
program pendidikannya terdiri dari program inti, lokal,ekstra kurikuler dan
kepribadian.[6]
3. Komponen Strategi
Strategi pelaksanaan suatu kurikulum
tergambar dari cara yang ditempuh di dalam melaksanakan pengajaran , cara di
dalam mengadakan penilaian cara dalam
melaksanakan bimbingan dan
penyuluhan dan cara mengatur kegiatan
sekolah secara keseluruhan.
4. Komponen
Evaluasi
Pendidikan adalah sebagian dari
keperluan manusia . Untuk itu sekolah harus paham terhadap perubahan –
perubahan yang terjadi dimasyarakat. Karena kurikulum sebagai bahan konsumsi anak
didik dan sekaligus juga konsumsi masyarakat, maka harus dinilai terus menerus
serta menyeluruh terhadap bahan atau program pengajaran . Disamping itu
penilaian terhadap kurikulum dimaksudkan juga sebagai feedback ( umpan balik )
terhadap tujuan , materi , metode , sarana dalam rangka membina dan
mengembangkan kurikulum lebih lanjut.[7]
C.
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
1.
Struktur program
Yang dimaksud
struktur program adalah susunan bidang pelajaran yang harus dijadikan pedoman
pelaksanaan kurikulum disuatu jenis dan jenjang sekolah. Berdasarkan struktur
program ini sekolah-sekolah dapat menyusun jadwal pelaksanaan pelajaran
disesuaikan dengan kondisi sekolah asal tidak menyimpang dari ketentuan yang
ada.[8]
2.
Penyusunan Jadwal Pelajaran
Yang dimaksud
jadwal pelajaran adalah urut-ururtan mata pelajaran sebagai pedoman yang harus
diikuti dalam pelaksanaan pemberian pelajaran.
Beberapa
yang harus diingat dalam penyusunan jadwal adalah :
a.
Jam-jam pelajaran pagi hari diperuntukan bahan yang “berat” yang
banyak meminta tenaga dan pikiran dari anak.
b.
Pelajarn yang membutuhkan tenaga jasmani diletakkan pada pagi hari
agar tidak terlau banyak keringat yang keluar. Untuk pelajaran olahraga perlu
sinar matahari pagi.
c.
Siang hari dapat diperuntukkan bagi pelajaran – pelajaran yang
sifatnya agak santai, dan tidak banyak meminta pikiran misalnya kesenian,
menggambar dan sebagainya .
d.
Usahakan agar ada selingan antara pelajaran yang berat dengan yang
ringan. Pling banyak untuk sesuatu jenis pelajaran hanya tiga jam, tetapi
jangan kurang dari dua (jam kalau mungkin).
e.
Agar antara kelas yang berdekatan tidak saling mengganggu maka
penyusunan jadwal pelajaran harus mengingat letak kelas.
f.
Dalam menyusun jadwal harus mengingat jumlah jam perminggu untuk
suatu tingkat atau kelas , beban tugas guru perminggu dan ketentuan banyaknya
jam pelajaran dalam sehari, dan lamanya waktu istirahat disela – sela
pelajaran.[9]
3.
Penyusunan Kalender Pendidikan
Menyusun
rencana kerja sekolah untuk selama satu tahun merupakan bagian manajemen
kurikulum tepenting yang harus sudah tersusun sebelum ajaran baru. Tujuan
penyusunan kalender akademik adalah agar penggunaan waktu selama satu tahun
terbagi secara merata dan sebaik-baiknya dari peningkatan mutu pendidikan.
Adanya pedoman dari pusat dimaksudkan agar ada keseragaman untuk seluruh
sekolah di Indonesia. Hal-hal yang diatur adalah :
a.
Penerimaan siswa baru dan persiapan tahun ajaran baru.
b.
Prosedur pengisian hari pertama di sekolah.
c.
Kegiatan belajar mengajar yang meliputi :
-
Persiapan mengajar
-
Penyajian pelajaran
-
Evaluasi belajar
-
Kenaikan kelas
-
Tamatan belajar
-
Bimbingan siswa
d.
Kegiatan dalam liburan sekolah
e.
Upacara-upacara sekolah
f.
Kegiatan ekstra kurikuler[10]
4.
Pembagian Tugas Guru
Prinsip
manajemen yang sering dikendaki dilaksanakan di Indonesia adalah “bottom up
policy” bukan “top down policy” yaitu menampung pendapat bawahan
sebelum pimpinan memutuskan suatu kebijaksanaan, atau keputusan didasarkan atas
musyawarah bersama. Oleh karena itu maka dalam mengadakan pembagian tugas guru
kepala sekolah tidak boleh “main perintah dan main tunjuk” tetapi di bicarakan
dalam rapat meja guru sebelum tahunajaran dimulai.Hal-hal yang harus diingat
antara lain :
a.
Bidang keahlian yang dimiliki oleh guru.
b.
Sistem guru kelas dan sistem guru bidang studi.
c.
Formasi, yaitu susunan jatah petugas sesuai dengan banyak dan jenis
tugas yang akan dipikul.
d.
Beban tugas guru menurut ketentuan yaitu 24 jam per minggu.
e.
Kemungkinan adanya perangkapan tugas mengajarkan mata pelajaran
lain jika masih kekurangan guru.
f.
Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam bidang pelajaran yang
ditekuni oleh masin-mkasing guru.
5.
Pengaturan atau Penempatan Siswa dalam Kelas
Pengaturan
siswa menurut kelasnya sebaiknya sudah dilakukan bersama waktu dengan
pendaftaran ulang siswa tersebut. Hal ini akan mempermudah siswa baru pada
peristiwa hari pertama masuk ke sekolah. Pengaturan siswa dikelas di lakukan
oleh guru kelas (di SD) atau guru wali kelas pada hari pertamamasuk sekolah.
Kegiatan-kegiatan
yang dapat dilakukan pada hari pertama adalah : mengatur tempat duduk, perkenalan,
dengan kawan sekelas guru wali kelas, penjelasan tentang tata tertib sekolah,
(ruang-ruang penting, tata usaha, kantor kepala sekolah, dan sebagainya). Untuk
mempermudah komunikasi sebaiknya setiap ruang diberi tata pengenal berupa nomor
atau abjad.
6.
Penyusunan Rencana Mengajar
Langkah pertama
yang harus dilakukan oleh guru setelah menerima tugas untuk tahun ajaran yang
akan datang adalah mempersiapkan segala sesuatu agar apabila sudah sampai saat
melaksanakan mengajar tinggal memusatkan perhatian pada lingkup yang khusus yaitu
interaksi belajar mengajar.[11]
D.
Fungsi Kurikulum
Fungsi kurikulum bagi sekolah yang
bersangkutan adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran,yang dalam
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) disebut sebagai standar kompetensi.
Bagi sekolah yang berada di level
bawahnya atau level atasnya maka kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk
melakukan penyesuaian – penyesuaian , menjaga kesinambungan dan dapat
menghindari keterulangan, baik sisi materi , kegiatan pembelajaran maupun
komponen lain dalam proses dan sistem belajar mengajar.[12]
Bagi masyarakat kurikulum dapat berfungsi
sebagai acuan dalam mengevaluasi proses dan output yang dihasilkan oleh
kurikulum tertentu , sehingga masyarakat dapat berkerjasma dan memberi masukan
untuk mengembangkan dan memperbaiki kurikulum di masa depan.[13]
Berikut akan dipaparkan sebarapa jauh
keterlibatan mereka dalam melaksanakan kurikulum :
1. Fungsi kurikulum bagi para penulis buku ajar adalah untuk dijadikan
pedoman dalam menyusun bab- bab dan sub –sub berserta isinya.
2. Fungsi kurikulum bagi guru adalah sebagai pedoman untuk melaksanakan
kegiatan proses pembelajaran. Sesuai dengan fungsinya bahwa kurikulum adalah
sebagi alat untu mencapai tujuan pendidikan maka guru guru mencermati tujuan
pendidikan yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan tempat ia berkerja.
3. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah adalah sebagai pedoman untuk
melaksanakan suprvisi kurikulum terhadpa guru pemegang mata pelajaran
4. Fungsi kurikulum bagi masyarakat adalah mendorong sekolah agar dapat
menghasilkan berbagai tenaga yang dibutuhkan oleh masyarakat.[14]
E.
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Selama ini pengembangan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
sekolah di Indonesia masing masing menggunakan dan mengikuti prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum yang berbeda. Namun sasaran yang akan dicapai adalah
sama. Yaitu mewujudkan perubahan nasional yang tertuang dalam GBHN.[15]
Ada beberapa prinsip dalam
pengembangan kurikulum yaitu prinsip secara umum dan pengembangan kurikulum
berbasis kompetensi.
1.
Prinsip umum
a.
Prinsip relevansi
Menurut sukmadinata prinsip relevansi ada dua macam yaitu relevansi
keluar dan relevansi kedalam[16].
Relevansi keluar artinya tujuan kurikulum hendaknya mencakup hal-hal berikut
ini :
1)
Kurikulum hendaknya sesuai dengan lingkungan.
2)
Kurikulum hendaknya sesuai dengan kehidupan masa kini dan masa yang
akan datang.
3)
Kurikulum hendaknya sesuai dengan dunia kerja dalam artian setelah
lulus menyelesaikan studinya, peserta didik mampu mengakses bursa kerja sesuai
dengan jurusan dan profesiolaitasnya.
4)
Kurikulum hendaknya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.[17]
b.
Prinsip fleksibilitas
Kurikulum hendaknya memiliki kelenturan. Kurikulum yang baik adalah
kurikulum yang berisi hal hal yang solid tetapi dalam pelaksanaanya kemungkinan
terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu, maupun
kemampuan dan latar belakang anak. Kurikulum dilaksanakan ditempat manapun dan
dengan latar belakang anak bagaimanapun.[18]
c.
Pinsip kontinuitas
Perkembangan dan proses belajar pesertadidik berlangsung secara
berkesinambungan dan tidak terputus-putus. Oleh karena itu pengalaman belajar
yang disediakan kurikulum hendaknya berkesinambungan dengan suatu tingkat kelas
dengan kelas yang lainnya, antara suatu jenjang dengan jenjang lainnya, juga
antara jenjang pendidikan dengan pekerjaannya.[19]
d.
Prinsip efektifitas
Pengembangan kurikulum tidak terlepas dan merupakan penjabaran dari
perencanaan pendidikan. Pada dasarnya kurikulum berisi empat sampek dasar yaitu
tujuan pendidikan atau kompetensi, isi pendidikan, pengalaman belajar serta
penilaian. Efektifitas dalam pencapaian tujuan tujuan pendidikan harus didukung
dengan pengajar yang profesional dengan meningkatkan keahlian dan keterampilan
guru dengan kegiatan bimbingan, atau pendidikan dan pelatihan, pemberian buku,
dan lailn-lain.
2.
Prinsip Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
a.
Keimanan ketakwaan dan berbudi luhur
Kurikulum hendaknya mampu menanamkan dan meningkatkan keimanan dan
ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT. Nilai –nilai budi perkerti luhur
bangsa yang telah berabad-abad dijunjung tinggi oleh nenek moyang Indonesia
merupakan pemacu dan pemicu bagi sikap hidup yang jujur adil dan bertanggung
jawab serta senantiasa berbuat kebajikan(amal shaleh).
b.
Penguatan integritas nasional
Dilakukan dengan
pemberian pemahaman pluralitas bangsa Indonesia baik dari segi suku, ras,
agama, golongan dan budaya yang bermacam-macam(multicultur). Kurikulum
diharapkan mampu menunjukan kemajemukan bangsa, tetapi keanekaragaman itu tidak
boleh membuat perpecahan (disintegrasi) karena walaupun berbeda- beda
tetapi tetap satu jua (bhinneka tunggal ika).
c.
Keseimbangan etika,logika, dan estetika
d.
Kesamaan memperoleh kesempatan
e.
Abad pengetahuan dan teknologi informasi
Kurikulum dirancang dengan mengadopsi ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi sehingga peserta didik mampu berfikir dan belajar dengan
mengakses pengatahuan melalui teknologi informasi.
f.
Pengembangan keterampilan
Kurikulum hendaknya
memberikan keterampilan untuk hidup dan bertahan hidup sehingga peserta didik
memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan hidup dimasa
yang akan mendatang.
g.
Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diharapkan
mampu memberikan kesadaran pada peserta didik bahwa belajar berlangsung
sepanjang hayat manusia.
h.
Berpusat padda anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan
komprehesif
Hendaknya memberikan
peluang untuk berorientasi dan berpusat
pada peserta didik agar aktif berfikir ddan belajar menyampaikan pendapat. Kurikulum
selalu menempatkan guru sebagai fasilitator dan dinamisator pada situasi
pembelajaran aktif. Penilaian dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya
test maupun non test. Penilaian bukan hanya dipusatkan pada UAS, UTS, atau
ulangan harian tetapi memalui kinerja dengan mengamati peran siswa dalam
pembelajaran, tugas, produk tertentu maupun portofolio.
i.
Pendekatan menyeluruh dan kemitraan
Pendekatan yang dipilih hendaknya terfokus pada minat, bakat dan
kebutuhan peserta didik serta mengintregasikan semua disiplin ilmu. Untuk
mencapai keberhasilan memenuhi kompetensi, maka dalam penyelenggaraan
pendidikan perlu adanya intensitas kemitraan, tanggung jawab dan kerjasama
antara kepala sekolah, guru, peserta didik, orang tua, komite sekolah,
perguruan tinggi, pakar dan ahli, industri, dunia usaha, maupun masyarakat.[20]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai
bahan ajar dan pengalaman belajar yang di programkan, direncanakan, dan dirancangkan
secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman
dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk
mencapai kependidikan.
2.
Komponen-komponen kurikulum antara lain: komponen tujuan, komponen
materi (isi dan struktur program), komponen strategi serta komponen evaluasi.
3.
Pedoman dalam pelaksanaan kurikulum antara lain: struktur program,
penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan kalender pendidikan, pembagian tugas
guru, pengaturan atau penempatan siswa dalam kelas serta penyusunan rencana
mengajar.
4.
Fungsi kurikulum secara umum adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5.
Ada beberapa prinsip dalam
pengembangan kurikulum yaitu prinsip secara umum dan pengembangan kurikulum
berbasis kompetensi.
B.
Saran
1.
Setiap guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan kurikulum, maka
ia harus pula memahami seluk beluk kurikulum.
2.
Pemerintah sebagai pengambil kebijakan dalam memajukan pendidikan
di negara ini, hendaknya tanggap terhadap esensi kurikulum.
3.
Sebaiknya bagi calon tenaga pendidik tidak menjadikan makalah ini
sebagai satu-satunya referensidanbahan ajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan.
Yogyakarta: Adtiya Media.
Sulistyorini. 2009. Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Teras.
Qomar, Mujamil. 2007.
Manajemen Pendidikan Islam. Malang: Erlangga.
Zaini, Muhamad. 2006. Pengembangan Kurikulum. Surabaya:
Elkaf.
Syaodikh Sukmadinata, Nana. 2002.Pengembangan Kurikulum Teori dan
Praktek. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Subandijah. 1993. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Pusat Kurikulum Balitbang Departemen Pendidikan Nasional.
[1]SuharsimiArikunto,
Lia Yuliana. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. 2008. hlm.
131.
[2]Sulistyorini, Manajemen
Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras. 2009. Hlm. 39.
[5]Mujamil Qomar.
Manajemen Pendidikan Islam. Erlangga: Malang. 2007. Hlm. 151.
[6]Sulistyorini, Manajemen
Pendidikan Islam,... hlm. 43.
[8]Suharsimi
Arikunto, Lia Yuliana. Manajemen Pendidikan,... hlm. 134.
[12]Muhamad Zaini, Pengembangan
Kurikulum. Surabaya: Elkaf. 2006. hlm. 7.
[15]Nana Syaodikh
Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek . Bandung :Remaja
Rosdakarya. 2002. hlm. 150.
[17]Subandijah, Pengembangan
dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1993. hlm. 49.
[18]Nana Syaodikh
Sukmadinata, PengembanganKurikulum Teori dan Praktek,... hlm. 152.
[20]Depdiknas, Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Departemen
Pendidikan Nasional. 2002. hlm. 37.
No comments:
Post a Comment