MANAJEMEN
PENGAWASAN
MAKALAH
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan
PGMI 2-B
SEMESTER 2
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MEI 2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.
Wb.
Segala
puji dan syukur kami sampaikan kepada Allah SWT atas rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya. Sehingga penyusunan
makalah yang berjudul “Manajemen Pengawasan” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Sholawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan bimbingan kepada kita
dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang benderang dan penuh berkah.
Dalam
penyelesaian makalah ini kami menghadapi cukup banyak rintangan dan selesainya
makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu yaitu :
1.
Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberi kesempatan untuk belajar di IAIN Tulungagung.
2.
Dr. H. Muwahid
Shulhan, M.Ag. selaku
dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Pendidikan yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
3.
Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan yang tidak
dapat disebutkan satu-satu.
Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan agar makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini dapat memberi bermanfaat
bagi kita semua.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Tulungagung,
Mei 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Kata
Pengantar.............................................................................................. ii
Daftar
Isi........................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan
Pembahasan Masalah............................................................. 2
D. Batasan
Masalah................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen Pengawasan.................................................. 3
B. Maksud dan
Tujuan Manajemen Pengawasan................................... 4
C. Macam-macam Manajemen Pengawasan........................................... 6
D. Langkah-langkah Menerapkan Manajemen Pengawasan...................8
E. Cara-cara Pelaksanaan Manajemen Pengawasan............................... 10
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 11
B. Saran.................................................................................................. 12
DAFTAR RUJUKAN................................................................................... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pengawasan merupakan
salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu
proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu pengawasan dikatakan
penting karena tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan
tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi
para pekerjanya. Suatu organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan yang berguna untuk
merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses
pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi
kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki. Selain itu, pada
alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan
yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan
yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi.
B. Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini,
penyusun akan memberikan gambaran mengenai pembahasan-pembahasan tentang
pengawasan, antara lain :
1. Apa
pengertian manajemen pengawasan ?
2. Apa maksud dan tujuan
diadakannya manajemen pengawasan?
3. Apa
macam-macam manajemen
pengawasan?
4. Bagaimana
langkah-langkah dalam menerapkan manajemen pengawasan?
5. Bagaimana
cara-cara pelaksanaan manajemen pengawasan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk
mengetahui pengertian manajemen pengawasan.
2. Untuk
mengetahui maksud dan tujuan manajemen pengawasan.
3. Untuk
mengetahui macam-macam manajemen pengawasan.
4. Untuk
mengetahui langkah-langkah menerapkan manajemen pengawasan.
5. Untuk
mengetahui cara-cara pelaksanaan manajemen pengawasan.
D. Batasan
Masalah
Makalah
ini hanya membahas tentang pengertian, maksud dan tujuan, macam-macam,
langkah-langkah dan
cara-cara dalam manajemen pengawasan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pengawasan
Berikut
merupakan definisi pengawasan menurut para ahli :
1. Menurut Murdick, pengawasan
merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan, bagaimanapun
rumit dan luasnya organisasi.
2. Menurut Antony, Dearden dan Bedford, pengawasan dimaksudkan untuk memastikan agar anggota
organisasi melaksanakan apa yang dikehendaki dengan mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi serta memanfaatkannya untuk
mengendalikan organisasi.[1]
3. Menurut Winardi, pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh
pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil
yang direncanakan.
4. Menurut Basu Swasta, pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa
kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan.
5. Menurut Komaruddin, pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara
pelaksana aktual rencana dan awal untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan
dan rencana yang berarti”.[2]
Dari beberapa pendapat
para ahli dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut dan untuk memastikan bahwa segala
aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
B.
Maksud dan Tujuan Manajemen Pengawasan.
1.
Maksud Manajemen Pengawasan.
Made Pidarta
mengatakan bahwa fungsi manajemen control atau pengawasan harus dilaksanakan
dengan maksud:
a. Agar perilaku
personalia organisasi mengarah ke tujuan organisasi, bukan semata-mata ke
tujuan individual mereka masing-masing.
b. Agar tidak terjadi penyimpangan yang berarti antara
perencanaan dengan pelaksanaan.
2.
Tujuan Manajemen Pengawasan
a. Untuk mengetahui apakah sesuatu kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana yang digariskan.
b. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan
dengan instruksi serta asas-asas yang telah ditentukan.
c. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan dan kelemahan-kelemahan
dalam bekerja.
d. Untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan efisien.
e. Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai
kesulitan-kesulitan dan kegagalan ke arah perbaikan.
C. Macam-macam
Manajemen Pengawasan
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan
yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Pengawasan
dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung. Pengawasan ekstern adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi
yang diawasi.
2. Pengawasan Preventif dan Represif.
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai pengawasan yang dilakukan
terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan sehingga dapat
mencegah terjadinya penyimpangan. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat
dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung sehingga penyimpangan yang
kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal. Pengawasan represif adalah pengawasan
yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan. Pengawasan
model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang
telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan
pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
penyimpangan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif.
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk pengawasan yang
dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan
pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan
pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan
bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.
D.
Langkah-langkah Manajemen Pengawasan.
Langkah-langkah proses
pengawasan ada empat langkah. Empat langkah tersebut apabila digambarkan
sebagai berikut:
1.
Menetapkan
Standar.
Kegiatan pengawasan adalah
mengukur atau menilai pelaksanaan atau hasil pekerjaan dari para pekerja untuk dapat melakukan pengukuran
harus mempunyai alat pengukur (standar). Standar
ini adalah mutlak diperlukan yaitu, untuk mengukur atau
menilai apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan sasaran-sasaran yang
ditentukan (standar) atau tidak. Standar tersebut harus ditetapkan lebih dahulu
sebelum para pekerja melaksanakan pekerjaan (tugas-tugasnya) dan para pekerja harus tahu
benar ukuran yang dipergunakan untuk menilai pekerjaannya. Karena itu harus dijelaskan
sebaik-baiknya kepada
para pekerja sebelum melaksanakan
pekerjaannya.
2.
Pengukuran Kegiatan.
Agar
pengukuran kegiatan dapat dilakukan secara tepat perlu diperhatikan:
a.
Berapa
kali (how after) pelaksanaan seharusnya diukur (setiap jam, setiap hari, setiap
bulan dan sebagainya).
b.
Dalam
bentuk apa (what form) pengukuran akan dilakukan (laporan tertulis, inspeksi
visual, melalui telepon).
c.
Siapa
(who) yang terlibat pengukuran (manajer, kepala bagian dan sebagainya). Adapun pelaksanaan
pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan:
1.
Observasi/inspeksi.
2.
Laporan lisan dan tertulis.
3.
Pengujian/test, mengambil
sample.
4.
Metode otomatis.
3.
Membandingkan
kegiatan dengan standar.
Dimaksudkan untuk
mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan-penyimpangan
(deviasi). Penyimpangan-penyimpangan di analisa untuk mengetahui
mengapa standar tidak dapat dicapai dan mengidentifikasi penyebab-penyebab
terjadinya penyimpangan.
4.
Koreksi.
Bila hasil analisa menunjukkan perlunya
tindakan koreksi, maka tindakan ini harus diambil/dilakukan. Tindakan koreksi
mungkin berupa:
a.
Mengubah
standar mula-mula (mungkin standar terlalu tinggi atu rendah).
b.
Mengubah
pengukuran kegiatan (inspeksi terlalu sering atau kurang, mungkin mengganti sistem pengukuran).
c.
Mengubah
cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan penyimpangan-penyimpangan.
E.
Cara-Cara Pelaksanaan Manajemen Pengawasan.
1.
Peninjauan pribadi (personal
inspection, personal observation). Mengawasi dengan meninjau secara pribadi
sehingga dapat melihat sendiri pelaksanaan kegiatan.
2.
Interview atau laporan
lisan, pengawasan dilakukan dengan mengumpulkan fakta-fakta melalui laporan
lisan yang diberikan bawahan.
3.
Laporan tertulis, pengawasan
mengenai pertanggung jawaban tentang pelaksanaan kegiatan bawahan sesuai dengan
tugas dan wewenangnya kepada atasan yang dilaporkan secara tertulis.
4.
Laporan
dan pengawasan kepada hal-hal yang bersifat luar biasa. Sistem atau cara
pengawasan dimana pengawasan itu ditujukan kepada soal-soal kekecualian. Jadi, pengawasan
dilakukan bila diterima laporan yang menunjukkan adanya peristiwa yang istimewa
atau luar biasa.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Manajemen pengawasan adalah
proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
2.
Maksud dan tujuan adanya
manajemen pengawasan yaitu agar dalam suatu tujuan organisasi bisa berjalan
sesuai dengan keinginan dan tidak adanya penyimpangan.
3.
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan yaitu pengawasan intern ekstern, preventif represif, dan
pengawasan aktif pasif.
4.
Menetapkan standar,
pengukuran kegiatan, Membandingkan
kegiatan dengan standar.
B.
Saran
1.
Hendaknya untuk para
pendidik makalah ini bisa dijadikan sebagai acuan dan tambahan referensi dalam
mengajar.
2.
Makalah ini hendaknya dijadikan
tambahan dan pengetahuan tentang manajemen pengawasan.
DAFTAR RUJUKAN
Musfirotun Yusuf. 2012. Manajemen Pendidikan Sebuah
Pengantar.Pekalongan:STAIN Pekalongan Press.
Manullang. 2009. Dasar-dasar
Manajemen.Yoyakarta:University Press.
[1] Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan Sebuah
Pengantar, (Pekalongan : STAIN Pekalongan Press, 2012), hlm. 87.
No comments:
Post a Comment