Sunday, 29 July 2018

MAKALAH KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM


KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Salah Satu Tugas Mata Kuliah:
Ilmu Pendidikan Islam
Dengan Dosen Pengampu :
Muhammad MahfudRidwan, M.Pd.I
Disusun oleh:
1.      Laila Dwi Safitri               (1725143147)
2.      Layyin Adzqia Anwar      (1725143153)
3.      Moh. Mahmud Fauzi        (1725143180)


KELAS PGMI 2-B
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
TULUNGAGUNG
APRIL 2015
KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.Shalawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Mengajar” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kiranya dalam penulisan ini, kami menghadapi cukup banyak kendala dan selesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu:
1.      Bapak Dr.Maftukhin, M.Ag selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah memberi kesempatan untuk belajar di IAIN Tulungagung.
2.      Muhammad Mahfud Ridwan, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
3.      Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.



Tulungagung,   April 2015
                                               
                                                                        Penulis

DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang...................................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.  Tujuan Masalah..................................................................................... 1
D.  Batasan Masalah................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian kurikulum pendidikan islam................................................ 3
B.     Dasar kurikulum pendidikan islam....................................................... 4
C.     Prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam.......................................... 5
D.    Orientasi kurikulum pendidikan islam.................................................. 6
E.     Ciri khas kurikulum pendidikan islam.................................................. 9
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................... 11
B.     Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR RUJUKAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Kurikukum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan suatu system pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan semua tingkat pendidikan.
Setiappendidikharusmemahamiperkembangankurikulumkarenamerupakansuatuformulasi pedagogis yang paling penting dalam konteks pendidikan, dalam kurikulum akan tergambar bagaimana usaha yang dilakukan untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensinya berupa fisik, intelektual, emosional, social keagamaan, dan lain sebagainya.
Dengan memahami kurikulum para pendidik dapat memilih dan menentukan tujuan pembelajaran, metode, tehnik, media pengajaran, dan alat evaluasi pengajaran yang sesuai dan  tepat.Untuk itu, dalam melakukkan kajian terhadap keberhasilan system pendidikan ditentukan oleh semua pihak, sarana dan organisasi yang baik, intensitas pekerjaan yang realistis tinggi dan kurikulum yang tepat guna. Oleh karena itu, sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan islam memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian kurikulum pendidikan islam?
2.      Apa saja dasar kurikulum pendidikan islam?
3.      Apa saja prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam?
4.      Apa saja orientasi kurikulum pendidikan islam?
5.      Apa cirri khas kurikulum pendidikan islam?
C.     Tujuan masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian pendidikan islam.
2.      Untuk dasar kurikulum pendidikan islam.
3.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam.
4.      Untuk mengetahui orientasi kurikulum pendidikan islam.
5.      Untuk mengetahui ciri khas kurikulum pendidikan islam.
D.    Batasan masalah.
Makalah ini hanya membahas tentang pengertian kurikulum pendidikan islam,dasar kurikulum pendidikan islam ,prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam, orientasi kurikulum pendidikan islam,dan ciri khas kurikulum pendidikan islam






BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kurikulum pendidikan islam
        Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasaYunani yaitu curir yang artinya “pelari” dan curene yang berarti “tempatberpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya.Program tersebut berisi mata pelajaran (courses) yang harus ditempuh oleh peserta didik selama kurun waktu tertentu, seperti SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun).SMA/MA (tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian, istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah.[1]
        Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan manhaj yang bermakna jalan yang terang, atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya. Kurikulum pendidikan Islam dari segi bahasa bermakna jalan yang terang yang dilalui seseorang, baik orang itu guru atau juru latih, atau ayah atau yang lainnya, meliputi semua unsur-unsur proses pendidikan dan semua unsur-unsur rencana pendidikan yang di ikuti oleh guru, atau pendidik, atau institusi pendidikan dalam mengajar dan mendidik murid-muridnya, meliputi tujuan-tujuan pendidikan, perkara-perkara kajian, kemestian-kemestian pelajaran dan semua kegiatan dan alat-alat yang menguatkannya, metode-metode yang digunakan dalam mengajarkan pelajaran dan melatih murid-muriddan membimbingnya, menjaga peraturan di antara mereka dan pada pergaulan mereka pada umumnya, dan proses-proses dan alat-alat penilaian[2]
B.  Dasar kurikulum pendidikan islam.
Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan sangat berperan dalam mengantar pada tujuan pendidikan yang diharapkan. Untuk itu , kurikulum merupakan kekuatatan utama memengaruhi dan membentuk proses pembelajaran. Kesalahan dalam penyusunan kurikulum akan menyebabkan kegagalan suatu pendidikan dan penzaliman terhadap peserta didik. Herman H.Horney memberikan dasar bagi penyusun kurikulum atas 3 macam.
1.            Dasar psikologis :digunakan untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang diperoleh dan kebutuhan peserta didik.
2.            Dasar sosiologis :digunakan untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pendidikan.
3.            Dasar filosofis :digunakan untuk mengetahui nilai yang akan dicapai.
Bila dianalisis lebih jauh,dasar kurikulum yang ditawarkan diatas belum lengkap untuk dijadikan dasar kurikulum pendidikan islam. Sebab, dalam pendidikan islam ada usaha-usaha untuk mentrasfer dan menanamkan nilai-nilai agama (Ilahiah) sebagai titik sentral tujuan dan proses pendidikan islam. Oleh karena itu, Al-Syaibany memberikan kerangka dasar yang jelas tentang kurikulum islam, seperti dipaparkan dibawah ini.
1)   Dasar agama
Dasar ini hendaknya menjadi ruh dan target tertinggi dalam kurikulum. Dasar agama dalam kurikulum pendidikan islam jelass harus diajarkan pada al-quran,al-sunnah ,dan sumber-sumber yang bersifat furu’ lainnya.
2)   Dasar falsafah
Dasar ini memberikan pedoman bagi tujuan pendidikan islam secara filosofis, sehingga tujuan ,isi, dan organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan pandangan hidup dalam bentuk nilai-nilai yang diyakini sebagai suatu kebenaran, baik ditinjau dari segi ontology ,epistemology, maupun aksiologi.
3)   Dasar psikologis
Dasar ini memberikan landasan dalam perumusan kurikulumyang sejalan dengan cirri-ciri perkembangan psikis peserta didik,sesuai dengan tahap kematangan dan bakatnya,memperhatikan kecakapan pemikiran dan perbedaan perorangan antara satu peserta didik dengan lainnya.
4)   Dasar sosial
Dasar ini memberikan gambaran bagi kurikulum pendidikan islam yang tercermin pada dasar social yag mengandung ciri-ciri masyarakat islam dan kebudayaannya, baik dari segi pengetahuan ,nilai-nilai ideal, cara berfikir dan adat kebiasaan,seni dan sebagainya. Sebab, tidak ada suatu masyarakat yang tidak berbudaya dan tidak ada suatu kebudayaan pun tidak barada pada masyarakat. Kaitannya dengan kurikulum pendidikan islam, sudah tentu kurikulum harus mengakar terhadap masyarakat dan perubahan serta perkembangannya.
Dasar dasar utama diatas seyogyanya menjadi landasan utama pendidikan islam.dengan berlandaskan kepada dasar-dasar tersebut, diharapkan kurikulum pendidikan islam dapat mengantarkan pendidikan islam pada tujuan yang diharapkan.[3]
C.     Prinsip-prinsip  kurikulum pendidikan islam.
Kurikulum pendidikan islam ,selain harus berlandaskan pada dasar-dasar yang telah dikemukakan diatas,juga harus menganut prinsip-prinsip yang mewarnai kurikulum.
Menurut Al-Syaibany, prinsip-prinsip yang harus menjadi acuan kurikulum pendidikan islam,meliputi hal-hal berikut:
a. Berorientasi pada islam,termasuk ajaran dan nilai-nilainya.
b.   Prinsip menyeluruh (universal).
c.    Prinsip keseimbangan.
d.   Prinsip-prinsip interaksi antara kebutuhan peserta didik, pendidik dan masyarakat.
e.    Prinsip pemeliharaan perbedaan-perbedaan individual antara peserta didik.baik perbedaan dari segi bakat,minat,kemampuan,kebutuhan,dan sebagainya.
f.    Prinsip pengembangan dan perubahan sesuai dengan tuntutan yang ada dengan tidak  mengabaikan nilai-nilai absolut (ilahiah).
g.   Prinsip pertautan (intregitas) antara mata pelajaran,pengalaman-pengalaman dan aktivitas yang terkandung dalam kurikulum dengan kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat.
Untuk lebih melengkapi prinsip-prinsip diatas, ada baiknya dilihat prinsip-prinsip kurikulum menurut Zakiyah Daradjat.sebagai berikut.
a)      Prinsip relevansi dalam arti kesesuian pendidikan dalm lingkungan hidup peserta didik,relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang,relevansi dengan tuntutan pekerjaan.
b)      Prinsip efektivitas, baik efektifitas mengajar peserta didik ataupun efektivitas belajar peserta didik.
c)      Prinsip-prinsip efisiensi,baik dari segi waktu,tenaga dan biaya.
d)     Prinsip fleksibilitas.[4]
D.    Orientasi Kurikulum Pendidikan Islam
            Pada dasarnya, orientasi kurikulum pendidikan pada umumnya dapat di rangkum menjadi lima, yaitu orientasi pada nilai-nilai,orientasi pada kebutuhan sosial (social demand), orientasi pada tenaga kerja, orientaasi pada peserta didik dan orientasi pada masa depan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari kelima orientasi pendidikkan islam dengan ulasan sebagai berikut:
1.      Orientasi pelestarian nilai-nilai
            Dalam pandangan islam,nilai terbagi atas dua macam, yaitu nilai yang turun dari allah SWT. Yang di sebut dengan nilailahiah, dan nilai yang tumbuh dan berkembang dari peradaban manusia sendiri yang di sebut dengan nilai insaniyah. Kedua nilai tersebut  selanjutnya membentuk norma-norma atau kaidah kehidupan yang di anut dan melembaga pada masyarakat yang mendukungnya.
            Di sisi lain,nilai-nilai pada suatu masyarakat mengalami perubahan dalam pergeseran dengan nilai-nilai lain. Perubahan dan pergeseran nilai masyarakat, menurut Amin Rais M, dapat di klasifikasikan menjadi tiga bagian,yaitu pertama, konserfatif, mengarah pada pelestarian nilai-nilai lama yang sudah mapan, sungguhpun nilai itu irasional; kedua, radikal-revolusioner,mengarah pada pencabutan semua nilai-nilai ke akar-akarnya, karena pelestarian nilai lama itu mengakibatkan stagnasi sosial,iptek, dan lainya sehingga klsifikasi ini cenderung pada ”change for the sake change” yakni mengubah asal mengubah;ketiga, reformis, mengarah pada perpaduan antara konserfatif dan radikal-revolusioner, yakni perubahan dan pergeseran nilai dengan berlahan-lahan sesuai tuntutan Rasullah SAW.
2.    Orientasi Pada Kebutuhan Sosial (Social Demand)
Orientasi kurikulum adalah bagaimana memberikan kontribusi positif dalam perkembangan sosial dan kebutuhanya,sehinnga output dilembaga pendidikan mampu menjawab dan mengeja wantahan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
Ciri kurikulum modern adalah adanya upaya mengatasi masalah kebutuhan hidup masyarakat (community oriented curriculum) .
Untuk mewujudkan orientasi kebutuhan sosial (social demand), Abu A’la Al-Maududi merumuskan enam pola prinsip umum pengaturan kehidupan sosial,yang mungkin dapat diterapkan dan dijadikan pedoman dalam rumusan kurikulum pendidikan islam yaitu, (1) saling menolong dalam perbuatan kebajikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan (QS.Al Maidah:2); (2) manusia adalah sebaik-baik umat yang mengajak kepada kebajikan dan melarang perbuatan kemungkaran (QS.Ali-Imron:110) ;(3) jauhilah dirimu dari perbuatan buruk sangka, karena buruk sangka itu sedusta-dusta pembicaraan dan janganlah menyebarkan keburukan orang lain, serta jauhilah selalu mengintai seseorang, dan jangan saling mendengki dan membenci, tetapi hendaklah menjadi hamba Allah yang bersaudara (QS. Al Hujurat:10-12); (4) janganlah membantu orang jahat kalu sudah di ketahui  bahwa ia akan berbuat jahat (Al Hadits);(5) mendukung masyarakat yang salah sama halnya dengan orang yang jatuh ke sumur sambil memegang ekornya unta yang hampir jatuh ke sumur pula (Al-Hadits); dan (6) sayangilah orang lain sebagaimana engkau menyanyangi dirimu sendiri (Al-Hadits). Dari keenam prinsip itu, terbentuk suatu hubungan masyarakat yang harmonis dalam segala aspeknya, baik dalam masalah tenaga kerja, perkembangan iptek, pelestarian tradisi masyarakat,masalah ekonomi dan politik.
3.      Orientasi Pada Tenaga Kerja
Dengan pendidikan, pengalaman dan pengetahuan seseorang dapat bertambah dan dapat menentukan kualitas dan kuantitasnya bekerja.
Sebagai konsekuensinya, kurikulum pendidikan di arahkan untuk memenuhi kebutuhan bekerja. Setelah lulus dari lembaga sekolah, peserta didik di harapkan memiliki kemampuan dan ketrampilan yang professional ,produktif ,kreatif ,dan dengan inovatif, mampu mendayagunakan sumber daya alam dan sumber daya situasi yang mempengaruhinya.
4.      Orientasi Pada Peserta Didik
Orientasi ini memberikan kompas pada kurikulum untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang di sertakan yang di sesuaikan dengan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik.
5.      Orientasi Pada Masa Depan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Dengan iptek dengan masalah yang rumit menjadi lebih mudah, benda yang tak berguna menjadi lebih berguna,masalah yang using dan yang buruk kemudian di bumbui dengan produk iptek menjadi lebih menarik.
Melihat kondisi seperti itu,tuntutan kita selanjutnya adalah membuat dan mengaplikasikan kurikulum pendidikan yang selaras dengan kemajuan iptek. Hal tersebut bisa di lakukan dengan landasi dengan kurikulum tersebut dengan nilai-nilai universal yang abadi,dan mengorientasikanya pada futu ristik dengan menelaah sejarah dan peristiwa masa lalu untuk di antisipasi dan di buat referensi pada perkembangan mas depan.[5]
E.     Ciri Khas Kurikulum Pendidikan Islam
Ciri-ciri kurikulum pendidikan islam
Menurut Al-Shaibani,ciri-ciri kurikulum pendidikan islam,dapat dijabarkan sebagai berikut.
a.       Kurikulum Pendidikan islam harus mewujudkan tujuan pendidikannya,materi pelajarannya,kepada pelajaran agama dan akhlak harus diambil dari al-qur’an dan al-hadith serta contoh-contoh suri teladan dari tokoh-tokoh terdahulu yang baik.
b.      Kurikulum pendidikan islam sangat memperhatikan pengembangan menyeluruh tentang aspek pribadi siswa,yaitu dari segi intelektual, psikologis,social dan spiritual.
c.       Kurikulum pendidikan islam memperhatian keseimbangan antara pribadi dan masyarakat, dunia dan akhirat, jasmani, akal dan rohani manusia. Keseimbangan itu tentunya bersifat relative karena tidak dapat diukur secara objektif
d.      Kurikulum pendidikan islam juga memperhatikan seni halus, yaitu seni ukir, pahat, tulis indah, gambar dan sejenisnya. Selain itu,juga memperhatikan pendidikan jasmani ,latihan militer ,teknik ketrampilan ,latihan kejurusan dan pertukangan,dan bahasa asing. Sekalipun kesemua ini diberikan kepada perseorangan secara efektif berdasarkan bakat,minat,dan kebutuhan.
e.       Kurikulum pendidikan islam juga memperhatikan perbedaan-perbedaan keudayaan di tengah masyarakat,baik itu kaitannya dengan kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat,keluwesan,serta menerima perkembangan dan perubahan. Kurikulum pendidikan islam juga memiliki sifat keserasian dalam mata pelajaran sesuai dengan perubahan dan tuntutan zaman.[6]




















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.      Pengertian Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan manhaj yang bermakna jalan yang terang, atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya.
2.      Dasar Kurikulum Pendidikan Islam
a.       Dasar psikologis :digunakan untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang diperoleh dan kebutuhan peserta didik.
b.      Dasar sosiologis :digunakan untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pendidikan.
c.       Dasar filosofis :digunakan untuk mengetahui nilai yang akan dicapai.
3.      Prinsip-prinsip  kurikulum pendidikan islam.
a.       Berorientasi pada islam,termasuk ajaran dan nilai-nilainya.
b.      Prinsip menyeluruh (universal).
c.       Prinsip keseimbangan.
d.      Prinsip-prinsip interaksi antara kebutuhan peserta didik, pendidik dan masyarakat.
e.       Prinsip pemeliharaan perbedaan-perbedaan individual antara peserta didik.baik perbedaan dari segi bakat,minat,kemampuan,kebutuhan,dan sebagainya.
f.       Prinsip pengembangan dan perubahan sesuai dengan tuntutan yang ada dengan tidak  mengabaikan nilai-nilai absolut (ilahiah).
g.      Prinsip pertautan (intregitas) antara mata pelajaran,pengalaman-pengalaman dan aktivitas yang terkandung dalam kurikulum dengan kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat.
4.      Orientasi Kurikulum Pendidikan Islam
a.       Orientasi pelestarian nilai-nilai
b.      Orientasi pada kebutuhan sosial
c.       Orientasi pada tenaga kerja
d.      Orientasi pada peserta didik.
e.       Orientasi pada masa depan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
5.      Ciri khas kurikulum pendidikan islam.
Menurut Al-Shaibani, ciri-ciri kurikulum pendidikan islam, dapat dijabarkan sebagai berikut.
a.       Kurikulum Pendidikan islam harus mewujudkan tujuan pendidikannya,
b.       Kurikulum pendidikan islam sangat memperhatikan pengembangan menyeluruh tentang aspek pribadi siswa,yaitu dari segi intelektual,psikologis,social dan spiritual.
c.       Kurikulum pendidikan islam memperhatian keseimbangan antara pribadi dan masyarakat,dunia dan akhirat,jasmani,akal dan rohani manusia.keseimbangan itu tentunya bersifat relative karena tidak dapt diukur secara objektif
d.      Kurikulum pendidikan islam juga memperhatikan seni halus,yaitu seni ukir,pahat,tulis indah,gambar dan sejenisnya. Selain itu,juga memperhatikan pendidikan jasmani,latihan militer,teknik ketrampilan,latihan kejurusan dan pertukangan,dan bahasa asing. Sekalipun kesemua ini diberikan kepada perseorangan secara efektif berdasarkan bakat,minat,dan kebutuhan.
e.       Kurikulum pendidikan islam juga memperhatikan perbedaan-perbedaan keudayaan di tengah masyarakat.
B.     SARAN
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan pembaca.








DAFTAR RUJUKAN
Arifin,Zainal.2011.Konsep & Model Pengembangan Kurikulum. Bandung :PT Remaja Rosdakarya.
      Nurhayati.Amin.2010.,kurikulum inovasi.yogyakarta:Teras.
                 Haitami Salim.Moh. & Syamsul Kurniawan.Studi Ilmu Pendidikan Islam.2012.Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
      Hamalik.Oemar.1982Pengajaran Unit.Bandung:Alumni





[1]Zainal Arifin,Konsep & Model Pengembangan Kurikulum. Bandung :PT Remaja Rosdakarya .2011.Hlm. 2-3
[2]Amin Nurhayati,kurikulum inovasi.yogyakarta:Teras.2010.Hlm.30
[3]Moh.Haitami Salim & Syamsul Kurniawan.Studi Ilmu Pendidikan Islam,Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.2012.Hlm.202-204
[4]Ibid,…Hlm.204
                [5] Oemar Hamalik,Pengajaran Unit,Bandung:Alumni.1982.Hlm.4-5
[6]Anin Nurhayati,Kurikulum Inovasi.Yogyakarta:Teras.2010.Hlm.32

No comments:

Post a Comment