KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi
Syarat Salah Satu Tugas Mata Kuliah:
Ilmu Pendidikan Islam
Dengan Dosen Pengampu :
Muhammad MahfudRidwan, M.Pd.I
Disusun oleh:
1. Laila Dwi Safitri (1725143147)
2. Layyin Adzqia Anwar (1725143153)
3. Moh. Mahmud Fauzi (1725143180)
KELAS PGMI
2-B
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI ( IAIN )
TULUNGAGUNG
APRIL 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.Shalawat serta salam
tidak lupa kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw sehingga
penyusunan makalah yang berjudul “Mengajar” dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat waktu.
Kiranya
dalam penulisan ini, kami menghadapi cukup banyak kendala dan selesainya
makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu:
1. Bapak Dr.Maftukhin, M.Ag selaku rektor
IAIN Tulungagung yang telah memberi kesempatan untuk belajar di IAIN
Tulungagung.
2. Muhammad
Mahfud Ridwan, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan penulisan makalah ini.
Kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua.
Tulungagung, April
2015
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah..................................................................................... 1
D. Batasan
Masalah................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian kurikulum pendidikan islam................................................ 3
B.
Dasar kurikulum pendidikan islam....................................................... 4
C.
Prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam.......................................... 5
D.
Orientasi kurikulum pendidikan islam.................................................. 6
E.
Ciri khas kurikulum pendidikan islam.................................................. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR RUJUKAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikukum merupakan salah satu komponen yang sangat
menentukan suatu system pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pengajaran pada semua jenis dan semua tingkat pendidikan.
Setiappendidikharusmemahamiperkembangankurikulumkarenamerupakansuatuformulasi pedagogis yang
paling penting dalam konteks pendidikan, dalam kurikulum akan tergambar bagaimana
usaha yang dilakukan untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensinya berupa
fisik, intelektual, emosional, social keagamaan, dan lain sebagainya.
Dengan memahami kurikulum para pendidik
dapat memilih dan menentukan tujuan pembelajaran, metode, tehnik, media
pengajaran, dan alat evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat.Untuk itu, dalam melakukkan kajian terhadap
keberhasilan system pendidikan ditentukan oleh semua pihak, sarana dan organisasi
yang baik, intensitas pekerjaan yang realistis tinggi dan kurikulum yang tepat guna.
Oleh karena itu,
sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan islam memahami
kurikulum serta berusaha mengembangkannya.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian kurikulum pendidikan islam?
2. Apa saja dasar kurikulum
pendidikan islam?
3. Apa saja prinsip-prinsip
kurikulum pendidikan islam?
4. Apa saja orientasi
kurikulum pendidikan islam?
5.
Apa cirri khas kurikulum pendidikan islam?
C.
Tujuan
masalah
1. Untuk
mengetahui pengertian pendidikan islam.
2. Untuk
dasar kurikulum
pendidikan islam.
3. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip kurikulum pendidikan
islam.
4. Untuk
mengetahui orientasi kurikulum pendidikan
islam.
5. Untuk
mengetahui ciri khas kurikulum pendidikan
islam.
D.
Batasan masalah.
Makalah ini hanya membahas tentang pengertian kurikulum
pendidikan islam,dasar kurikulum
pendidikan islam ,prinsip-prinsip kurikulum
pendidikan islam, orientasi kurikulum pendidikan islam,dan ciri khas kurikulum pendidikan
islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kurikulum pendidikan islam
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum)
berasal dari bahasaYunani yaitu curir yang artinya “pelari” dan curene yang
berarti “tempatberpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga,
terutama dalam bidang atletik pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Prancis,
istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari
(to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang
pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk
memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus di tempuh tersebut kemudian
diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di
dalamnya.Program tersebut berisi mata pelajaran (courses) yang harus ditempuh
oleh peserta didik selama kurun waktu tertentu, seperti SD/MI (enam tahun),
SMP/MTs (tiga tahun).SMA/MA (tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian,
istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh
atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah.[1]
Kurikulum dalam pendidikan Islam,
dikenal dengan manhaj yang bermakna jalan yang terang, atau jalan
terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya. Kurikulum pendidikan
Islam dari segi bahasa bermakna jalan yang terang yang dilalui seseorang, baik
orang itu guru atau juru latih, atau ayah atau yang lainnya, meliputi semua unsur-unsur
proses pendidikan dan semua unsur-unsur rencana pendidikan yang di ikuti oleh
guru, atau pendidik, atau institusi pendidikan dalam mengajar dan mendidik murid-muridnya,
meliputi tujuan-tujuan pendidikan, perkara-perkara kajian, kemestian-kemestian pelajaran
dan semua kegiatan dan alat-alat yang menguatkannya, metode-metode yang
digunakan dalam mengajarkan pelajaran dan melatih murid-muriddan membimbingnya,
menjaga peraturan di antara mereka dan pada pergaulan mereka pada umumnya, dan
proses-proses dan alat-alat penilaian[2]
B. Dasar kurikulum pendidikan islam.
Kurikulum
sebagai salah satu komponen pendidikan sangat berperan dalam mengantar pada
tujuan pendidikan yang diharapkan. Untuk itu , kurikulum merupakan kekuatatan
utama memengaruhi dan membentuk proses pembelajaran. Kesalahan dalam penyusunan
kurikulum akan menyebabkan kegagalan suatu pendidikan dan penzaliman terhadap
peserta didik. Herman H.Horney memberikan dasar bagi penyusun kurikulum atas 3
macam.
1.
Dasar
psikologis :digunakan untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang diperoleh
dan kebutuhan peserta didik.
2.
Dasar
sosiologis :digunakan untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pendidikan.
3.
Dasar
filosofis :digunakan untuk mengetahui nilai yang akan dicapai.
Bila
dianalisis lebih jauh,dasar kurikulum yang ditawarkan diatas belum lengkap
untuk dijadikan dasar kurikulum pendidikan islam. Sebab, dalam pendidikan islam
ada usaha-usaha untuk mentrasfer dan menanamkan nilai-nilai agama (Ilahiah) sebagai titik sentral tujuan
dan proses pendidikan islam. Oleh karena itu, Al-Syaibany memberikan kerangka
dasar yang jelas tentang kurikulum islam, seperti dipaparkan dibawah ini.
1)
Dasar
agama
Dasar
ini hendaknya menjadi ruh dan target tertinggi dalam kurikulum. Dasar agama dalam kurikulum
pendidikan islam jelass harus diajarkan pada al-quran,al-sunnah ,dan
sumber-sumber yang bersifat furu’
lainnya.
2)
Dasar
falsafah
Dasar
ini memberikan pedoman bagi tujuan pendidikan islam secara filosofis, sehingga
tujuan ,isi, dan organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan pandangan
hidup dalam bentuk nilai-nilai yang diyakini sebagai suatu kebenaran, baik ditinjau dari segi
ontology ,epistemology, maupun aksiologi.
3) Dasar psikologis
Dasar
ini memberikan landasan dalam perumusan kurikulumyang sejalan dengan cirri-ciri
perkembangan psikis peserta didik,sesuai dengan tahap kematangan dan
bakatnya,memperhatikan kecakapan pemikiran dan perbedaan perorangan antara satu
peserta didik dengan lainnya.
4) Dasar sosial
Dasar
ini memberikan gambaran bagi kurikulum pendidikan islam yang tercermin pada
dasar social yag mengandung ciri-ciri masyarakat islam dan kebudayaannya, baik
dari segi pengetahuan ,nilai-nilai ideal, cara berfikir dan adat kebiasaan,seni
dan sebagainya. Sebab, tidak ada suatu masyarakat yang tidak berbudaya dan
tidak ada suatu kebudayaan pun tidak barada pada masyarakat. Kaitannya dengan
kurikulum pendidikan islam, sudah tentu kurikulum harus mengakar terhadap
masyarakat dan perubahan serta perkembangannya.
Dasar dasar
utama diatas seyogyanya menjadi landasan utama pendidikan islam.dengan
berlandaskan kepada dasar-dasar tersebut, diharapkan kurikulum pendidikan islam
dapat mengantarkan pendidikan islam pada tujuan yang diharapkan.[3]
C. Prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam.
Kurikulum
pendidikan islam ,selain harus berlandaskan pada dasar-dasar yang telah dikemukakan
diatas,juga harus menganut prinsip-prinsip yang mewarnai kurikulum.
Menurut
Al-Syaibany, prinsip-prinsip yang harus menjadi acuan kurikulum pendidikan islam,meliputi
hal-hal berikut:
a. Berorientasi pada islam,termasuk
ajaran dan nilai-nilainya.
b. Prinsip menyeluruh (universal).
c. Prinsip keseimbangan.
d. Prinsip-prinsip interaksi antara
kebutuhan peserta didik, pendidik dan masyarakat.
e. Prinsip pemeliharaan perbedaan-perbedaan
individual antara peserta didik.baik perbedaan dari segi
bakat,minat,kemampuan,kebutuhan,dan sebagainya.
f. Prinsip pengembangan dan perubahan
sesuai dengan tuntutan yang ada dengan tidak
mengabaikan nilai-nilai absolut
(ilahiah).
g. Prinsip pertautan (intregitas) antara
mata pelajaran,pengalaman-pengalaman dan aktivitas yang terkandung dalam
kurikulum dengan kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat.
Untuk lebih
melengkapi prinsip-prinsip diatas, ada baiknya dilihat prinsip-prinsip kurikulum
menurut Zakiyah Daradjat.sebagai berikut.
a) Prinsip relevansi dalam arti kesesuian
pendidikan dalm lingkungan hidup peserta didik,relevansi dengan kehidupan masa
sekarang dan akan datang,relevansi dengan tuntutan pekerjaan.
b) Prinsip efektivitas, baik efektifitas
mengajar peserta didik ataupun efektivitas belajar peserta didik.
c) Prinsip-prinsip efisiensi,baik dari segi
waktu,tenaga dan biaya.
D. Orientasi Kurikulum Pendidikan Islam
Pada dasarnya,
orientasi kurikulum pendidikan pada umumnya dapat di rangkum menjadi lima,
yaitu orientasi pada nilai-nilai,orientasi pada kebutuhan sosial (social demand), orientasi pada tenaga kerja,
orientaasi pada peserta didik dan orientasi pada masa depan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dari kelima orientasi pendidikkan islam dengan ulasan
sebagai berikut:
1.
Orientasi pelestarian nilai-nilai
Dalam pandangan islam,nilai terbagi atas dua macam, yaitu
nilai yang turun dari allah SWT. Yang di sebut dengan nilailahiah, dan nilai yang tumbuh dan berkembang dari peradaban manusia
sendiri yang di sebut dengan nilai insaniyah.
Kedua nilai tersebut selanjutnya membentuk
norma-norma atau kaidah kehidupan yang di anut dan melembaga pada masyarakat
yang mendukungnya.
Di sisi lain,nilai-nilai pada suatu masyarakat mengalami perubahan
dalam pergeseran dengan nilai-nilai lain. Perubahan dan pergeseran nilai masyarakat,
menurut Amin Rais M, dapat di klasifikasikan menjadi tiga bagian,yaitu pertama,
konserfatif, mengarah pada pelestarian nilai-nilai lama yang sudah mapan,
sungguhpun nilai itu irasional;
kedua,
radikal-revolusioner,mengarah pada pencabutan semua nilai-nilai ke
akar-akarnya, karena pelestarian nilai lama itu mengakibatkan stagnasi
sosial,iptek, dan lainya
sehingga
klsifikasi ini cenderung pada ”change for the sake change” yakni
mengubah asal mengubah;ketiga, reformis, mengarah pada perpaduan antara
konserfatif dan radikal-revolusioner, yakni perubahan dan pergeseran nilai
dengan berlahan-lahan sesuai tuntutan Rasullah SAW.
2.
Orientasi
Pada Kebutuhan Sosial (Social Demand)
Orientasi kurikulum adalah bagaimana memberikan kontribusi
positif dalam perkembangan sosial dan kebutuhanya,sehinnga output dilembaga pendidikan mampu menjawab dan mengeja
wantahan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
Ciri kurikulum modern adalah
adanya upaya mengatasi masalah kebutuhan hidup masyarakat (community
oriented curriculum) .
Untuk mewujudkan orientasi
kebutuhan sosial (social demand), Abu
A’la Al-Maududi merumuskan
enam pola prinsip umum pengaturan kehidupan sosial,yang mungkin dapat
diterapkan dan dijadikan pedoman dalam rumusan kurikulum pendidikan islam
yaitu, (1) saling menolong dalam perbuatan kebajikan dan taqwa dan jangan
tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan (QS.Al Maidah:2); (2)
manusia adalah sebaik-baik umat yang mengajak kepada kebajikan dan melarang
perbuatan kemungkaran (QS.Ali-Imron:110) ;(3) jauhilah dirimu dari perbuatan
buruk sangka, karena buruk sangka itu sedusta-dusta pembicaraan dan janganlah
menyebarkan keburukan orang lain, serta jauhilah selalu mengintai seseorang,
dan jangan saling mendengki dan membenci, tetapi hendaklah menjadi hamba Allah
yang bersaudara (QS. Al Hujurat:10-12); (4) janganlah membantu orang jahat kalu
sudah di ketahui bahwa ia akan berbuat
jahat (Al Hadits);(5) mendukung masyarakat yang salah sama halnya dengan orang
yang jatuh ke sumur sambil memegang ekornya unta yang hampir jatuh ke sumur
pula (Al-Hadits); dan (6) sayangilah orang lain sebagaimana engkau menyanyangi
dirimu sendiri (Al-Hadits). Dari keenam prinsip itu, terbentuk suatu hubungan
masyarakat yang harmonis dalam segala aspeknya, baik dalam masalah tenaga
kerja, perkembangan iptek, pelestarian tradisi masyarakat,masalah ekonomi dan
politik.
3.
Orientasi Pada Tenaga Kerja
Dengan pendidikan, pengalaman dan
pengetahuan seseorang dapat bertambah dan dapat menentukan kualitas dan kuantitasnya
bekerja.
Sebagai konsekuensinya, kurikulum
pendidikan di arahkan untuk memenuhi kebutuhan bekerja. Setelah lulus dari
lembaga sekolah, peserta didik di harapkan memiliki kemampuan dan ketrampilan
yang professional ,produktif ,kreatif ,dan dengan inovatif,
mampu mendayagunakan sumber daya alam dan sumber daya situasi yang mempengaruhinya.
4.
Orientasi Pada Peserta Didik
Orientasi ini memberikan kompas pada
kurikulum untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang di sertakan yang di
sesuaikan dengan bakat, minat, dan kemampuan
peserta didik.
5.
Orientasi Pada Masa Depan Perkembangan Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi
Dengan iptek dengan masalah yang rumit menjadi
lebih mudah, benda yang tak berguna menjadi lebih berguna,masalah yang using
dan yang buruk kemudian di bumbui dengan produk iptek menjadi lebih menarik.
Melihat kondisi seperti itu,tuntutan
kita selanjutnya adalah membuat dan mengaplikasikan kurikulum pendidikan yang
selaras dengan kemajuan iptek. Hal tersebut bisa di lakukan dengan landasi
dengan kurikulum tersebut dengan nilai-nilai universal yang abadi,dan
mengorientasikanya pada futu ristik dengan menelaah sejarah dan peristiwa masa
lalu untuk di antisipasi dan di buat referensi pada perkembangan mas depan.[5]
E.
Ciri Khas Kurikulum Pendidikan Islam
Ciri-ciri
kurikulum pendidikan islam
Menurut
Al-Shaibani,ciri-ciri kurikulum pendidikan islam,dapat dijabarkan sebagai
berikut.
a.
Kurikulum
Pendidikan islam harus mewujudkan tujuan pendidikannya,materi
pelajarannya,kepada pelajaran agama dan akhlak harus diambil dari al-qur’an dan
al-hadith serta contoh-contoh suri teladan dari tokoh-tokoh terdahulu yang
baik.
b. Kurikulum pendidikan islam sangat memperhatikan
pengembangan menyeluruh tentang aspek pribadi siswa,yaitu dari segi intelektual, psikologis,social dan
spiritual.
c. Kurikulum pendidikan islam memperhatian
keseimbangan antara pribadi dan masyarakat, dunia dan akhirat, jasmani, akal dan rohani
manusia. Keseimbangan itu
tentunya bersifat relative karena tidak dapat
diukur secara objektif
d. Kurikulum pendidikan islam juga
memperhatikan seni halus,
yaitu
seni ukir, pahat, tulis indah, gambar dan sejenisnya.
Selain itu,juga memperhatikan pendidikan jasmani ,latihan militer ,teknik ketrampilan ,latihan kejurusan dan
pertukangan,dan bahasa asing. Sekalipun kesemua ini diberikan kepada
perseorangan secara efektif berdasarkan bakat,minat,dan kebutuhan.
e. Kurikulum pendidikan islam juga
memperhatikan perbedaan-perbedaan keudayaan di tengah masyarakat,baik itu
kaitannya dengan kebutuhan dan masalah-masalah yang dihadapi
masyarakat,keluwesan,serta menerima perkembangan dan perubahan. Kurikulum
pendidikan islam juga memiliki sifat keserasian dalam mata pelajaran sesuai dengan
perubahan dan tuntutan zaman.[6]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Pengertian Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan manhaj yang
bermakna jalan yang terang, atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai
bidang kehidupannya.
2.
Dasar Kurikulum Pendidikan Islam
a.
Dasar
psikologis :digunakan untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang diperoleh
dan kebutuhan peserta didik.
b.
Dasar
sosiologis :digunakan untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pendidikan.
c.
Dasar
filosofis :digunakan untuk mengetahui nilai yang akan dicapai.
3.
Prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam.
a. Berorientasi pada islam,termasuk
ajaran dan nilai-nilainya.
b. Prinsip menyeluruh (universal).
c. Prinsip keseimbangan.
d. Prinsip-prinsip interaksi antara
kebutuhan peserta didik, pendidik dan masyarakat.
e. Prinsip pemeliharaan perbedaan-perbedaan
individual antara peserta didik.baik perbedaan dari segi
bakat,minat,kemampuan,kebutuhan,dan sebagainya.
f. Prinsip pengembangan dan perubahan
sesuai dengan tuntutan yang ada dengan tidak
mengabaikan nilai-nilai absolut
(ilahiah).
g. Prinsip pertautan (intregitas) antara
mata pelajaran,pengalaman-pengalaman dan aktivitas yang terkandung dalam
kurikulum dengan kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat.
4.
Orientasi Kurikulum Pendidikan Islam
a. Orientasi pelestarian nilai-nilai
b. Orientasi pada kebutuhan sosial
c. Orientasi pada tenaga kerja
d. Orientasi pada peserta didik.
e. Orientasi pada masa depan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
5.
Ciri khas kurikulum pendidikan islam.
Menurut Al-Shaibani, ciri-ciri kurikulum
pendidikan islam, dapat
dijabarkan sebagai berikut.
a. Kurikulum Pendidikan islam harus
mewujudkan tujuan pendidikannya,
b. Kurikulum pendidikan islam sangat
memperhatikan pengembangan menyeluruh tentang aspek pribadi siswa,yaitu dari
segi intelektual,psikologis,social dan spiritual.
c. Kurikulum pendidikan islam memperhatian
keseimbangan antara pribadi dan masyarakat,dunia dan akhirat,jasmani,akal dan
rohani manusia.keseimbangan itu tentunya bersifat relative karena tidak dapt
diukur secara objektif
d. Kurikulum pendidikan islam juga
memperhatikan seni halus,yaitu seni ukir,pahat,tulis indah,gambar dan
sejenisnya. Selain itu,juga memperhatikan pendidikan jasmani,latihan
militer,teknik ketrampilan,latihan kejurusan dan pertukangan,dan bahasa asing.
Sekalipun kesemua ini diberikan kepada perseorangan secara efektif berdasarkan
bakat,minat,dan kebutuhan.
e.
Kurikulum
pendidikan islam juga memperhatikan perbedaan-perbedaan keudayaan di tengah
masyarakat.
B.
SARAN
Hendaknya makalah
ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi
penyusun dan pembaca.
DAFTAR
RUJUKAN
Arifin,Zainal.2011.Konsep & Model
Pengembangan Kurikulum.
Bandung :PT Remaja Rosdakarya.
Nurhayati.Amin.2010.,kurikulum inovasi.yogyakarta:Teras.
Haitami
Salim.Moh. & Syamsul
Kurniawan.Studi Ilmu Pendidikan Islam.2012.Jogjakarta:Ar-Ruzz
Media.
Hamalik.Oemar.1982Pengajaran Unit.Bandung:Alumni
[1]Zainal Arifin,Konsep & Model
Pengembangan Kurikulum.
Bandung :PT Remaja Rosdakarya .2011.Hlm. 2-3
[3]Moh.Haitami Salim &
Syamsul Kurniawan.Studi Ilmu Pendidikan
Islam,Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.2012.Hlm.202-204
[6]Anin Nurhayati,Kurikulum Inovasi.Yogyakarta:Teras.2010.Hlm.32
No comments:
Post a Comment