Tulungagung, selasa, 12 mei 2015.
Yaitu pertemuan ke delapan untuk mata kuliah metodologi studi islam, seperti
biasa pertemuan mata kuliah ini selalu membuat saya bersemangat karena diawal
pun sudah ada guyonan-guyonn yang tidak membuat jenuh kita.
Pada hari ini kita membahas tentang berbagai pendekatan dalam studi
islam, dan sub bab yang kita bahas yaitu pendekatan sejarah. Kata sejarah
berasal dari bahasa arab syajarah (pohon) dan history dalam bahasa inggris yang
berarti cerita atau kisah. Sejarah dalam perspekif ilmu pengetahuan menjadi
terbatas hanya mengenai aktivitas manusia yang berhubungan dengan
kejadian-kejadian tertentu (unik) yang tesusun secara kronologis. Ada dua
konsep tentang sejarah :
1.
Sejarah yang tersusun dari
serangkaian peristiwa masa lampau, keseluruhan pengalaman manusia (objektif).
2.
Sejarah sebagai suatu cara,
yang dengannya fakta-fakta diseleksi, diubah, dijabarkandan dianalisis
(subjektif).
Hugiono dan P.K Poerwantana
mendifinisikan sejarah sebagai rekonstruksi peristiwa masa lampau yang dialami
oleh manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan
dianalisis kritis, sehingga mudah dimengerti dan dipahami. Kuntowijoyo berkata,
“sejarawan itu ibarat orang naik kereta api dengan melihat ke belakang, ia
dapat menoleh kekanan dan kekiri, yang tidak bias ia lakukan yaitu melihat
kedepan. Kuntowijoyo melanjutkan bahwa ada beberapa kaidah penting berkaitan
dengan sejarah :
1.
Sejarah itu fakta
2.
Sejarah itu diakronis,
ideografis dan unik
3.
Sejarah itu empiris
Pendekatan sejarah secara kritis
bukanlah sebatas dapat melihat peristiwa masa lampau dari segi pertumbuhan,
perkembangan serta keruntuhan, melainkan juga mampu memehami gejala-gejala
structural serta factor-faktor kausal lainnya atas peristiwa itu. Ini adalah
prosedur dalam melaksanakan penelitian sejarah agama :
1.
Persiapan sebelum
penelitian
2.
Pengumpulan sumber sejarah
3.
Kritik terhadap sumber
sejarah
4.
Interpretasi sejarah
5.
Penulisan sejarah
Ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pengembangan studi islam di IAIN dengan pendekatan
sejarah :
1.
Kajian sejarah harus
mencakup salah satu dari tiga ranah penelitian (asal usul, perubahan dan
perkembangan).
2.
Orientasi kajian sejarah
lebih mengarah pada perspektif sosiologis/antropologis, bukan melulu orientasi
politik.
3.
Penggunana teori-teori
sejarah barat harus dikombinaskan dengan teori sejarah warisan islam.
4.
Model akjian sejarah bias
mengambil bentuk sejarah kawasan, sejarah islam Indonesia, atau sejarah
intelektual seorang tokoh.
Sejarah tidak akan menjadi
sejarah jika tidak direkonstruksi (ditulis kembali, disusun narasinya, ditulis
ceritanya, disusun secara ilmiah, ada urutan waktunya).
Sejarah itu mengajarkan tentang
pentingnya sebuah dokumen
No comments:
Post a Comment