KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
MEDIA
PEMBELAJARAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi TugasMata Kuliah :
Sumber
Media Pembelajaran
Dosen Pengampu :
Luluk 'Atirotu Zahroh, M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok
3
1.
Ima Syamfarida (1725143126)
2.
Ismi Arum
Fujiana (1725143133)
3.
Mochammad Alwi (1725143179)
4.
Nia Maria Ulfa (1725143202)
5.
Novi Isdianawati (1725143218)
KELAS PGMI 2-B
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas rahmat, taufik, serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa kepada
junjungkan kita Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Kelebihan dan Kekurangan Media
Pembelajaran” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kiranya dalam penulisan ini, kami
menghadapi cukup banyak rintangan dan selesainya makalah ini tak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu tak lupa kami ucapkan terima kasih pada
pihak-pihak yang telah membantu yaitu :
1.
Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. ,
selaku rektor IAIN Tulungagung
2. Ibu Luluk ‘Atirotu Zahroh, S.Ag., M.Pd. ,
selaku dosen pembimbing
3.
Dan
semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan yang tidak dapat
disebutkan satu-satu, kami ucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap makalah ini dapat memberi bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Tulungagung,
29 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................... 1
D. Batasan Masalah........................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI
A. Media Visual................................................................................................. 2
B. Media Audio................................................................................................. 10
C. Media Audio Visual..................................................................................... 12
D. Multimedia.................................................................................................... 15
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan..................................................................................................... 16
B. Saran............................................................................................................. 16
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran
adalah media komunikasi. Media pembelajaran merupakan komponen intruksional
yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Menurut
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau informasi pesan. Dalam
perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi.
Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut,secara umum jenis media
pembelajaran dikelompokkan menjadi ; a) Media
Visual, b) Media Audio, c) Media
Audio-visual.
Dari
ketiga jenis media pembelajaran diatas, dapat dikembangkan jenisnya yang biasa
di terapkan pada kegiatan pembelajaran terkait. Berikut adalah jenis-jenis media pembelajaran secara
rinci serta kelebihan dan kelemahan masing-masing. Yaitu ; media cetak , media papan
tulis , Media Proyektor Transparasi (OHP) , media audio tape, media slide, media film , televisi dan komputer. Media sebenarnya akan sangat membantu dalam mewujudkan tujuan pendidikan
meskipun banyak kekurangan yanng ada didalamnya. Maka diharapkan kekreatifitasan guru
dalam memilih media mana yang lebih cocok untuk diterapkan dalam kelas. Dalam
hal ini yang harus diperhatikan adalah materi yang akan disampaikan, situasi
kelas dan sarana pra sarana.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang
di atas kami simpulkan beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana pengertian dari media visual?
3. Apa yang dimaksud dengan media audio visual?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan definisi dari media visual.
2. Mendeskripsikan
pengertian dari media audio.
3. Menjelaskan pengertian media audio visual.
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahasa
tentang kelebihan dan kekurangan media cetak
media papan tulis , Media Proyektor Transparasi (OHP) , media audio tape
, media slide , media film dan vidio , televisi , komputer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Visual
Media visual atau
disebut juga “media pandang”, yaitu media yang digunakan untuk menyampaikan
materi pembelajaran melalui indera penglihatan. Media visual terbagi menjadi
dua, yaitu :
1. Media visual yang tidak diproyeksikan
Media visual ini
tidak tembus cahaya (non transparan), maka tidak dapat dipantulkan pada
layar, contohnya antara lain :
a.
Gambar
mati atau gambar diam (still picture)
Gambar dapat
menunjukkan kepada pembelajar suatu tempat, orang, dan segala sesuatu dari
daerah yang jauh dari jangkauan pembelajar sendiri, baik dari waktu yang telah
lalu, maupun gambaran tentang kehidupan yang akan datang. Contoh gambar antara
lain : illustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, dan peta datar.
Kelebihan gambar antara lain :
1)
Dapat
menterjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata.
2)
Banyak
tersedia dalam buku-buku, sehingga mudah diperoleh.
3)
Sangat
mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
4)
Relatif
tidak mahal.
5)
Dapat
dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.
Kekurangan gambar
antara lain :
1)
Kadang-kadang
terlampau kecil untuk ditunjukkan di kelas yang besar.
2)
Gambar
mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menunjukkan dimensi yang ketiga
(kedalaman benda), harus digunakan satu seri gambar dari objek yang sama tapi
dari segi yang berbeda.
3)
Tidak
dapat menunjukkan gerak.
4)
Pembelajar
tidak selalu mengetahui bagaimana membaca (menginterpretasikan) gambar.
b.
Media
Pajang
Media pajang adalah
media yang digunakan untuk menyampaikan pesan informasi di depan kelompok
kecil. Media ini meliputi : papan tulis hitam (blackboard), papan tulis
putih (white board), papan magnetik, papan kain (papan flanel), papan
bulletin, papan peragaan, papan tetap, dan papan tempel.
Kelebihan media pajang antara
lain :
1)
Bermanfaat
di ruang manapun tanpa harus ada penyesuaian khusus.
2)
Pemakai
dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian
berlangsung.
3)
Mudah
dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.
4)
Fasilitas
papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang
kelas.
Kekurangan media
pajang antara lain :
1)
Terbatas
penggunaannya pada kelompok kecil.
2)
Memerlukan
keahlian khusus dari penyajinya (apalagi jika memerlukan penjelasan verbal)
3)
Mungkin
tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan.
4)
Pada
saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama
tentu akan mengganggu suasana dan pengelolaan kelas.
c.
Media
cetak
Media cetak meliputi
bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi.Di
samping buku teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun, majalah,
penuntun belajar, penuntun instruktur, brosur (newsletter), dan teks
terprogram.
Kelebihan media cetak antara lain
:
1)
Siswa
dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat
dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang
cepat maupun lamban membaca dan memahami. Namun pada akhirnya siswa diharapkan
dapat menguasai materi pelajaran itu.
2)
Di
samping dapat mengulangi materi dalam media cetak, siswa akan mengikuti pikiran
secara logis.
3)
Perpaduan
teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat
menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang
disajikan dalam dua format, verbal dan visual.
4)
Khusus
pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi dengan aktif karena harus
memberi respons terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun, siswa dapat
segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah.
5)
Meskipun
isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan
perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut
dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.
Kekurangan media
cetak antara lain :
1)
Sulit
menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
2)
Biaya
pencetakan akan mahal apabila ingin menampikan ilustrasi, atau foto yang
berwarna-warni.
3)
Proses
pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergantung
kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
4)
Pembagian
unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa
sehingga tidak terlalu panjang dan membosankan siswa.
5)
Umumnya
media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat
kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan. Jarang sekali, jika
ada, media cetakan terutama teks terprogram yang mencoba menekankan perasaan,
emosi, atau sikap.
6)
Jika
tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau hilang.
2.
Media visual yang diproyeksikan
a.
Overhead
Projector (OHP)
OHP adalah salah satu
jenis alat (pesawat) proyeksi yang digunakan untuk memproyeksikan (memantulkan)
objek yang tembus cahaya ( transparan) ke permukaan layar.
Kelebihan OHP antara
lain :
1)
Guru
dapat mempersiapkan materi pelajaran sebelumnya sehingga jam mengajar dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin.
2)
Tidak
menyebabkan tangan kotor seperti pada kapur.
3)
Dapat
digunakan untuk menjelaskan berbagai bidang studi.
4)
Sinar
lampunya cukup terang sehingga dapat digunakan di ruang normal (tidak perlu
digelapkan).
5)
Dapat
digunakan untuk pembelajar yang besar jumlahnya.
6)
Guru
selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan
kelas, dan dengan demikian ia akan selalu dapat mengendalikan kelasnya.
7)
Transparansi
dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru, baik yang dibuat secara
manual maupun yang melalui proses cetak, salin, dan kimia.
8)
Peralatannya
mudah dioperasikan dan tidak memerlukan perawatan khusus.
9)
Memiliki
kemampuan untuk menampilkan warna.
10)
Dapat
disimpan dan digunakan berulang kali.
Kekurangan OHP antara
lain :
1)
Efektifitas
penyajian OHP tergantung penyaji.
2)
OHP
tidak dipersiapkan untuk belajar mandiri.
3)
Bahan-bahan
cetak seperti gambar, majalah, koran, tidak dapat secara langsung diproyeksikan
karena harus dipindahkan dulu ke bahan transparan.
4)
Kadang-kadang
ada bagian yang tidak dapat diamati bila guru perlu menambahkan suatu tulisan
pada transparan, karena tertutup oleh bayangan guru.
5)
Fasilitas
OHP harus tersedia.
6)
Listrik
pada ruang/ lokasi penyajian harus tersedia.
7)
Tanpa
layar yang dapat dimiringkan (misalnya hanya menggunakan dinding/ tembok/ layar
lurus), sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk trapezium (keystoning).
8)
Harus
memiliki teknik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam hal penyajian maupun
penyimpanan.
b.
Slide
projector (proyektor film bingkai)
Slide (film bingkai) merupakan suatu gambar transparan
dalam bentuk kecil, berukuran 35 mm dan dibungkus bingkai berukuran 2 x 2
inchi, yang bersifat individual, dalam arti dipertunjukkan satu persatu.
Kelebihan slide antara
lain :
1)
Gambar
yang bersifat individual, memudahkan guru dalam mengatur urutan penyajian.
2)
Materi
pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan prinsip pemotretan.
3)
Proyektor
slide yang bersifat otomatis, dapat menampilkan sendiri urutan gambar yang
telah diatur.
4)
Proyektor
slide sederhana sehingga mudah digunakan.
5)
Dapat
digunakan untuk pembelajaran individual maupun kelompok.
6)
Isi
pelajaran yang sama yang terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat
disebarkan dan digunakan di berbagai tempat secara bersamaan.
7)
Gambar
pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dengan demikian
dapat menarik perhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep
atau pesan yang ingin disampaikan.
8)
Film
bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih terang (tidak perlu benar-benar
gelap). Jika tidak terdapat layar khusus, dindingpun dapat dijadikan tempat
proyeksi gambar.
9)
Film
bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada
kelompok atau perorangan dengan usia yang tiada berbatas.
10)
Film
bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung dengan suara/ rekaman.
11)
Film
bingkai dapat ,menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Di
samping itu, dengan film bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau terlalu
kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas.
Kekurangan slide antara
lain :
1)
Tidak
dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan gerak, emosi, maupun suara.
2)
Pembuatan
bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan bahan untuk OHP.
3)
Gambar
yang bersifat individual mudah hilang.
4)
Kesalahan
menempatkan gambar menyebabkan gambar terbalik pada layar.
5)
Tidak
dapat menunjukkan kedalaman benda (dimensi ketiga).
6)
Slide
yang dibuat dari kaca mudah pecah.
7)
Membutuhkan
keterangan yang banyak dari guru.
8)
Sukar
menunjukkan hubungan, karena gambar-gambar yang lepas-lepas, sehingga dapat
merosot menjadi pertunjukkan gambar.
9)
Gambar
dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak
sekuat televisi atau film. Oleh karena itu, visualisasi objek atau proses yang
bergerak akan kurang efektif bila disajikan melalui media film bingkai.
10)
Film
bingkai terlepas-lepas. Dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus
kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film
bingkai itu tidak terlepas atau tercecer.
11)
Meskipun
biaya produksinya tidak terlalu mahal, film bingkai masih memerlukan biaya
lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik yang tidak
diproyeksikan.
c.
Filmstrip
projector
Filmstrip (film rangkai) merupakan satu rol film
transparan 35 mm, yang berisi serangkaian gambar mati yang saling berkaitan.
Kelebihan filmstrips
antara lain :
1)
Lebih
padat karena filmstrip dapat memuat beberapa puluh gambar.
2)
Mudah
disimpan karena cukup digulungkan dalam sebuah silinder.
3)
Mudah
dipersiapkan baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.
4)
Dapat
menampilkan beberapa jenis tema, baik untuk anak-anak maupun untuk perguruan
tinggi.
5)
Memungkinkan
terjadinya diskusi yang cukup lama.
6)
Film
dengan bentuk selajur, tidak memungkinkan tercecer, keliru urutan, atau
terbalik seperti pada slide.
Kekurangan filmstrips
antara lain :
1)
Proyektor
filmstrips sukar diperoleh.
2)
Sukar
untuk menunjukkan beberapa buah gambar saja, sebab gambar merupakan suatu
rangkaian.
3)
Sukar
untuk mengganti bila ada gambar yang rusak atau tak sesuai dengan perkembangan
ilmu.
4)
Memerlukan
ruangan yang gelap untuk dapat menunjukkan gambar yang jelas, akibatnya
pembelajar tidak dapat mencatat.
5)
Film
biasanya tidak dibungkus, maka sebagian gambar dapat tergores atau rusak.
d.
Opaque
projector (proyektor tak tembus
pandang)
Opaque artinya “tidak tembus cahaya”.Dengan opaque
proyektordapat diproyeksikan benda-benda atau gambar-gambar yang tidak
tembus cahaya (non transparan) di atas layar.
Kelebihan opaque
proyektor antara lain :
1)
Berbagai
materi pelajaran dapat ditunjukkan secara langsung diambil dari buku, koran,
majalah, peta, dsb.
2)
Perangkat
lunak tidak membutuhkan biaya banyak.
3)
Dapat
dipakai berulang-ulang.
4)
Berbagai
objek tiga dimensi seperti serangga, mata uang logam, daun, dapat
diproyeksikan.
Kekurangan opaque
antara lain :
1)
Tidak
dapat menunjukkan gambar yang terang karena materi yang dipertunjukkan tidak
tembus cahaya, kecuali diperketat dan ruangan gelap.
2)
Materi
yang diproyeksikan dapat rusak bila terlalu lama diproyeksikan (melengkung atau
hangus) karena pemantulan cermin dengan lampu yang cukup besar.
3)
Pesawat
kurang aman bila tersentuh karena panas.
4)
Membutuhkan
ruang yang betul-betul gelap, maka kurang cocok untuk pembelajaran (siswa tidak
dapat mencatat).
e.
Mikrofis
Mikrofis atau microfiche adalah
lembaran film transparan yang terdiri dari lambang-lambang visual (grafis
maupun verbal) yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tidak dapat dibaca
dengan mata telanjang. Ukurannya ada beberapa macam, bisa 3 x 5 inchi, 6 x 8
inchi, atau 4 x 6 inchi.
Kelebihan mikrofis
antara lain :
1)
Mudah
dicopy cetak, dan diduplikasi dengan biaya yang relatif murah.
2)
Bisa
diproyeksikan ke layar lebar.
3)
Karena
dalam bentuk lembaran, ringkas, hemat tempat, dan praktis untuk dikirim.
4)
Informasi
kepustakaan yang terletak di bagian atas lembaran mudah untuk diidentifikasi.
Kekurangan mikrofis
antara lain :
1)
Mahal
pembuatan masternya.
2)
Mudah
hilang
3)
Bila
telah banyak, sulit memfilenya sehingga mudah salah masuk filing.
f.
Film
Film yang dimaksud di
sini adalah lembaran transparan yang berukuran antara 8 mm, 16mm, dan 35 mm,
yang terdiri dari ribuan gambar.
Kelebihan film antara
lain :
1)
Merupakan
suatu denominator (persamaan) belajar yang umum. Baik anak yang cerdas maupun
yang lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama. Keterampilan membaca
atau penguasaan bahasa yang kurang, bisa diatasi dengan menggunakan film.
2)
Film
sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. Gerakan-gerakan lambat dan
pengulangan-pengulangan akan memperjelas uraian dan ilustrasi. Misalnya,
langkah-langkah dan cara yang benar dalam berwudhu.
3)
Film
dapat menampilkan kembali masa lalu dan dapat menyajikan kembali kejadian-kejadian
sejarah yang lampau.
4)
Film
dapat mengembara dengan lincahnya dari satu Negara ke Negara lain, horizon
menjadi amat lebar, dunia luar dapat dibawa masuk kelas.
5)
Film
dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari yang bersifat umum ke khusus
maupun sebaliknya.
6)
Film
dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca,
berdiskusi, berpraktik, dll. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan
dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara
kerja jantung ketika berdenyut.
7)
Di
samping mendorong dan meningkatkan motivasi, film menanamkan sikap dan
segi-segi afektif lainnya. Misalnya, film kesehatan yang menyajikan proses
berjangkitnya penyakit diare atau eltor dapat membuat siswa sadar terhadap
pentingnya kebersihan makanan dan lingkungan.
8)
Film
dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang
heterogen (beragam) maupun perorangan.
9)
Dengan
kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame, film yang dalam
kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan dalam satu atau
dua menit. Misalnya, bagaimana kejadian mekarnya kembang, mulai dari lahirnya
kuncup bunga, hingga kuncup bunga itu mekar.
Kekurangan film
antara lain :
1)
Harga/
biaya produksinya relatif mahal.
2)
Film
tidak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran.
3)
Penggunaannya
memerlukan ruangan gelap.
4)
Pengadaan
film umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
5)
Pada
saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua
siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut.
6)
Film
yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang
diinginkan kecuali jika film itu dirancang dan diproduksi khusus untuk
kebutuhan sendiri.
B. Media Audio
Media audio adalah
media untuk menyampaikan materi pelajaran dengan melalui rekaman suara, dan
menggunakan indera pendengaran. Jenis media audio antara lain :
1.
Radio
Radio adalah
teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara)[21]
Kelebihan radio
antara lain :
a.
Harganya
relatif murah dan variasi programnya lebih banyak daripada TV.
b.
Sifatnya
mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindah-pindahkan dari satu
ruang ke ruang lain dengan mudah.
c.
Jika
digunakan bersama-sama dengan alat perekam, radio bisa mengatasi problem
jadwal.
d.
Radio
dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
e.
Dapat
merangsang partisipasi aktif dari pendengar. Sambil mendengarkan, siswa boleh
menggambar, menulis, melihat peta, menyanyi, maupun menari.
Kekurangan radio
antara lain :
a.
Sifat
komunikasinya hanya satu arah.
b.
Biasanya
siarannya disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya.
c.
Penjadwalan
pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio ke
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas seringkali menyulitkan.
2.
Alat
perekam pita magnetik (tape recorder)
Tape Recorder menurut
Sudjana (1994: 129) adalah sebuah bahan pengajaran yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang
pikiran.perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar
mengajar.
Kelebihan alat
perekam antara lain :
a.
Mempunyai
fungsi ganda yang efektif sekali, dapat untuk merekam, menampilkan rekaman, dan
juga menghapusnya. Playback dapat segera dilakukan setelah rekaman selesai pada
mesin yang sama.
b.
Pita
rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
c.
Rekaman
dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.
d.
Pita
rekaman dapat digunakan sesuai jadwal yang ada. Guru dapat secara langsung
mengontrolnya.
e.
Program
kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/ hal-hal di luar sekolah.
f.
Radio
tape (tape recorder) telah menjadi peralatan yang sangat lumrah dalam
rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan (walkman). Karena harga
yang cenderung terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, ketersediaannya
dapat diandalkan.
g.
Rekaman
dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi dan pesan pelajaran
dapat berada di beberapa tempat pada waktu yang bersamaan.
h.
Merekam
peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian, atau merekam pekerjaan
siswa sendiri dapat dilakukan dengan media audio.
i.
Rekaman
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat
diagnosis guna membantu meningkatkan keterampilan mengucapkan, membaca,
mengaji, atau berpidato.
j.
Pengoperasian
radiotape (tape recorder) relatif mudah.
Kekurangan alat
perekam antara lain :
a.
Daya
jangkaunya terbatas. Jika radio sekali disiarkan dapat menyiarkan kepada
pendengar yang massal di tempat-tempat yang berbeda, program kaset hanya
terbatas di tempat program disajikan.
b.
Biaya
pengadaan bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.
c.
Dalam
suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika pesan
atau informasi itu berada di tengah-tengah pita, maka akan memakan waktu lama
untuk menemukannya, apalagi jika radiotape tidak memiliki angka-angka penuntun
putaran pitanya.
d.
Kecepatan
merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk
memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda
dengannya.
C. Media Audio Visual
Media audio visual
adalah media yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran, bukan hanya
dengan indera penglihatan, tapi juga indera pendengaran.Melalui media audio
visual seseorang tidak hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu, melainkan
sekaligus dapat mendengar sesuatu yang divisualisasikan.[29] Media audio visual antara lain :
1.
Televisi
Istilah televisi
terdiri dari dua kata “tele” yang berarti “jauh” dan “visi” yang berarti
“penglihatan”. Jadi program televisi berarti suatu program yang memperlihatkan
sesuatu dari jarak jauh.
Kelebihan televisi
antara lain :
a.
Televisi
dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film,
objek, specimen dan drama.
b.
Televisi
bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
c.
Televisi
dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang,
tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau
rekaman.
d.
Televisi
dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri.
e.
Televisi
dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan
tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
f.
Televisi
dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata,
misalnya ekspresi wajah, dental operation, dll.
g.
Televisi
dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam siaran pelajaran
yang disajikan, dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus melakukan
proses itu kembali. Di samping itu televisi merupakan cara yang ekonomis untuk
menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian
yang bersamaan.
Kekurangan televisi
antara lain :
a.
Televisi
hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
b.
Televisi
pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami
pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individu siswa.
c.
Guru
tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disampaikan.
d.
Layar
pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua
siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
e.
Kekhawatiran
muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa
jadi bersikap pasif selama penayangan.
2.
Video
Video adalah
teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang
gambar bergerak.
Kelebihan video
antara lain :
a.
Dapat
menarik perhatian dari periode-periode yang singkat dari rangsangan luar
lainnya.
b.
Dengan
alat perekam pita video, sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi
dari ahli-ahli/ spesialis.
c.
Demonstrasi
yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu
mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya.
d.
Menghemat
waktu, dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
e.
Ruangan
tidak perlu digelapkan pada waktu penyajiannya.
f.
Video
dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca,
berdiskusi, berpraktik, dll.
g.
Video
dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara
berulang-ulang jika dipandang perlu.
h.
Video
yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan
dalam kelompok siswa.
i.
Video
dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang
heterogen maupun perorangan.
Kekurangan video
antara lain :
a.
Perhatian
penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktikkan.
b.
Sifat
komunikasinya yang satu arah harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan
balik yang lain.
c.
Kurang
mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
d.
Memerlukan
peralatan yang mahal dan kompleks.
e.
Pengadaan
video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
f.
Video
yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang
diinginkan kecuali jika video itu dirancang dan diproduksi khusus untuk
kebutuhan sendiri.
3.
Permainan
Permainan adalah
setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan
mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula.
Kelebihan permainan antara lain :
a.
Permainan
adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur.
b.
Permainan
memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar.
c.
Permainan
dapat memberikan umpan balik langsung.
d.
Permainan
memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi dan
peranan yang sebenarnya dalam masyarakat.
e.
Permainan
bersifat luwes. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.
Kekurangan permainan
antara lain :
a.
Memakan
waktu yang lama karena asyik, atau karena belum mengetahui aturan pelaksanaan.
b.
Dalam
mensimulasikan situasi sosial permainan cenderung terlalu menyederhanakan
konteks sosialnya sehingga tidak mustahil siswa justru memperoleh kesan yang
salah.
c.
Kebanyakan
permainan hanya melibatkan beberapa orang siswa saja padahal keterlibatan
seluruh siswa/ warga belajar amatlah penting agar proses belajar bisa lebih
efektif dan efisien.[1]
D. Multimedia
Multimedia diartikan
sebagai penggunaan berbagai jenis media secara berurutan maupun simultan untuk
menyajikan suatu informasi. Multimedia saat ini sinonim dengan format
computer based yang mengombinasikan teks, grafis, audio, bahkan video
ke dalam satu penyajian digital tunggal dan koheren (berhubungan). Salah
satu jenis multimedia adalah komputer.
Kelebihan komputer antara lain :
1.
Komputer
dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat
memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual,
tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan intruksi
seperti yang diinginkan program yang digunakan.
2.
Komputer
dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan
laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik
yang dapat menambah realisme.
3.
Kendali
berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat
disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat
berinteraksi dengan siswa secara perorangan, misalnya dengan bertanya dan
menilai jawaban.
4.
Kemampuan
merekam aktivitas siswa selama melakukan suatu program pembelajaran
memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan
perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
5.
Dapat
berhubungan dengan, dan dapat mengendalikan peralatan lain seperticompact
disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
Kekurangan komputer antara lain :
1. Meskipun
harga perangkat keras cenderung semakin menurun (murah), pengembangan perangkat
lunaknya masih relatif
mahal.
2. Untuk
menggunakan komputer diperlukan ketrampilan dan pengetahuan dan ketrampilan
khusus tentang komputer.
3. Keragaman
model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program atau (software) yang tersedia untuk satu model
tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya.
4. Program
yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa, sehingga hal
tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreatifitas siswa.
5. Komputer
hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok
kecil. Untuk kelompok yang besar diperlukan tambahan peralatan lain untuk
memproyeksikan pesan- pesan di monitor ke layar lebih lebar.[2]
BABIII
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Media
visual atau disebut juga “media pandang”, yaitu media yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran melalui indera penglihatan.Media visual
terbagi menjadi dua yang pertama Media visual yang tidak diproyeksikan, media
visual ini tidak tembus cahaya (non transparan),contohnya :Gambar
mati atau gambar diam (still picture), media
pajang, dan media cetak. Dan yang kedua media
visual yang diproyeksikan seperti, Overhead Projector (OHP), Slide projector (proyektor
film bingkai), Filmstrip projector, opaque projector (proyektor
tak tembus pandang), mikrofis, film.
2. Media audio adalah media untuk menyampaikan materi
pelajaran dengan melalui rekaman suara, dan menggunakan indera
pendengaran.Jenis media audio antara lain :Radio, .Alat
perekam pita magnetik (tape recorder).
3. Media audio visual adalah media yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran, bukan hanya dengan indera penglihatan, tapi
juga indera pendengaran. Jenisnya antara lain : Televisi, video, permainan,
dan multimedia.
B.
Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai
salah satu sumber pembelajaran dalam hal peneraparan dan penegakkan Hak Asasi
Manusia bagi pembaca.Dan makalah ini bisa bermanfaat
bagi banyak pihak, utamanya bagi penyusun dan pembaca.
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad,Azhar. 2007. Media
Pembelajaran.Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Leni Melani. Kekurangan dan
Kelebihan Jenis-Jenis, dalamhttp://melani2205.blogspot.com/2013/11/kekurangan-dan-kelebihan-jenis-jenis.htmldiakses pada5 april 2015 pukul 16.30 WIB.
[1]
Leni Melani. Kekurangan dan
Kelebihan Jenis-Jenis, dalamhttp://melani2205.blogspot.com/2013/11/kekurangan-dan-kelebihan-jenis-jenis.htmldiakses pada5 april 2015 pukul 16.30 WIB.
[2] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007), hlm. 55-56
No comments:
Post a Comment